Lumajang, Suara Semeru - Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono, menegaskan bahwa kegiatan Capacity Building Perwosi Lumajang, yang digelar di Bumi Perkemahapan Glagaharum, Kamis 5 november 2025, merupakan strategi jangka panjang untuk membangun kapasitas anggota sebagai agen perubahan di masyarakat.
Program ini dirancang bukan hanya untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memperkuat kemampuan manajerial,
inovasi, dan kepemimpinan anggota agar mereka mampu menjalankan program
olahraga dan pemberdayaan masyarakat secara profesional, kreatif, dan
berkelanjutan.
Rahayu menekankan, “Capacity building ini lebih dari sekadar
pelatihan. Ini adalah investasi strategis untuk mencetak anggota Perwosi yang
mampu merancang, mengelola, dan mengeksekusi program yang berdampak nyata.
Tujuan utama kami adalah memastikan setiap inisiatif tidak hanya hadir di atas
kertas, tetapi terimplementasi dengan efektif, relevan, dan dirasakan
manfaatnya langsung oleh masyarakat.”
Kegiatan ini mencakup sesi manajemen organisasi,
kepemimpinan strategis, perencanaan program berbasis masyarakat, serta praktik
inovatif dalam olahraga dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, anggota Perwosi
dilibatkan dalam simulasi program, studi kasus, dan diskusi kolaboratif untuk
mengasah kemampuan analisis, pengambilan keputusan, serta inovasi yang
aplikatif di lapangan.
“Pendekatan ini memastikan setiap anggota memiliki kapasitas
holistik, dari perencanaan strategis hingga implementasi nyata, sehingga
organisasi mampu mengeksekusi program yang berdampak luas dan berkelanjutan,”
terang dia.
Rahayu menegaskan bahwa penguatan kapasitas anggota adalah
fondasi keberlanjutan Perwosi Kabupaten Lumajang. Dengan anggota yang kompeten
dan berdaya, Perwosi tidak hanya memperluas jangkauan program, tetapi juga
mendorong partisipasi aktif masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan
olahraga dan kesehatan, serta membangun budaya hidup sehat dan pemberdayaan
perempuan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
“Melalui program ini, Perwosi menjadi motor penggerak sosial
dan inovasi lokal. Kami ingin anggota mampu menghadirkan perubahan nyata,
memanfaatkan potensi masyarakat, dan memperkuat kemandirian komunitas, sehingga
Perwosi tidak sekadar organisasi olahraga, tetapi menjadi agen perubahan yang
menghasilkan dampak nyata dan berkelanjutan bagi Kabupaten Lumajang,” pungkasnya.
( har )

0 Komentar