Lumajang, Suara Semeru - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Kabupaten Lumajang diwarnai aksi nyata generasi muda. Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Lumajang bersama elemen masyarakat melakukan restorasi Tugu Pancasila di tiga titik, yakni Perempatan Adipura, Pertigaan Polsek Kota, dan Desa Madurejo, Sabtu–Minggu 27–28 September 2025.
Restorasi
ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan wujud komitmen generasi muda dalam
merawat simbol kebangsaan. Mereka menjadikan momentum 1 Oktober tidak hanya
sebagai pengingat sejarah, tetapi juga peneguhan kembali makna Pancasila
sebagai dasar negara sekaligus perekat bangsa.
Ketua PPI
Lumajang periode 2024–2029, Abdul Gofur, menegaskan bahwa merawat Tugu
Pancasila adalah bagian dari menjaga warisan sejarah.
“Hari
Kesaktian Pancasila bukan hanya untuk mengenang, tetapi juga menggerakkan.
Dengan merawat Tugu Pancasila, kami ingin menunjukkan bahwa pemuda Lumajang
siap menjaga nilai luhur bangsa sekaligus meneguhkan Pancasila sebagai perekat
bangsa,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Aksi ini
digerakkan dengan semangat gotong royong, melibatkan PPI Lumajang, Kelurahan
Tompokersan, Karang Taruna Rompokersan, perangkat Desa Sumberejo dan Madurejo,
serta dukungan Babinsa Kota Lumajang dan Pasirian. Pendanaan bersumber dari
Badan Kesbangpol Kabupaten Lumajang, PPI Jawa Timur, serta hasil sedekah subuh
keluarga besar PPI Lumajang.
Lurah
Tompokersan, Joko Setiyo, mengapresiasi gerakan pemuda tersebut. Menurutnya,
nasionalisme tidak berhenti pada slogan, tetapi hadir dalam tindakan nyata.
“Pemuda
tidak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi juga menjaga identitas dan
jati diri bangsa. Restorasi Tugu Pancasila ini adalah bentuk cinta tanah air
yang patut diteladani generasi berikutnya,” katanya.
Melalui
kegiatan ini, para pemuda berharap semangat kebangsaan terus hidup dalam
keseharian masyarakat. Tugu Pancasila tidak hanya menjadi monumen, melainkan
pengingat bahwa persatuan, keadilan, dan gotong royong adalah pilar bangsa yang
wajib dijaga lintas generasi.
Peringatan
Hari Kesaktian Pancasila di Lumajang tahun ini pun menegaskan bahwa
nasionalisme bukan sekadar ingatan sejarah, melainkan energi penggerak untuk
membangun Indonesia yang kokoh dan bermartabat. ( Har )
0 Komentar