GUNUNG SEMERU MENGALAMI SEMBILAN KALI ERUPSI, WARGA DIMINTA WASPADA

Lumajang, Suara Semeru - Gunung Semeru kembali erupsi, hal ini berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Dalam pengamatan itu tercatat mengalami sembilan kali erupsi sejak Rabu 8 Oktober 2025, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700-800 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.376 meter di atas permukaan laut, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 139 detik,” ungkap petugas Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, Mukdas Sofian.

Saat ini Gunung Semeru berada pada Status Level II atau Waspada dengan rekomendasi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

“Selain itu masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar,” imbunya.

Masyarakat juga harus mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, memastikan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun dampak signifikan dari aktivitas erupsi tersebut.

“Erupsi kali ini masih tergolong sebagai aktivitas vulkanik harian yang kerap terjadi pada Gunung Semeru, meski begitu warga tetap kami imbau tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar,” pungkasnya. (yon)


Posting Komentar

0 Komentar