Lumajang, Suara Semeru - Masyarakat dan pengguna jalan di sekitar kawasan hutan Perhutani harus waspada terhadap bencana tanah longsor, terutama di daerah pegunungan dan lereng curam, serta saat curah hujan tinggi, apalagi cuaca di Lumajang dan sebagian besar wilayah di Jawa Timur masih berada dalam kondisi ektrem.
Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan
(BKPH) Pasirian, Eko Tunggal mengatakan, di area hutan dan pegunungan, bencana
tanah longsor dan pohon tumbang berpotensi besar terjadi, seperti jalur
Lumajang-Malang lewat Piket Nol, pasalnya sesuai informasi Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kerawanan bencana hidrometeorologi meningkat
dalam beberapa hari ke depan.
“Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat baik yang sedang
dalam perjalanan maupun wisata untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi
area hutan tersebut. Dengan kondisi cuaca seperti ini, kami mengimbau agar
masyarakat maupun wisatawan atau yang melewati area hutan untuk berhati-hati
dan waspada terhadap potensi tanah longsor dan pohon tumbang,” ungkapnya, saat
dikonfirmasi Radio Semeru FM, Rabu 1 Oktober 2025.
Menurut Eko, Perhutani sendiri sudah melakukan sosialisasi
dengan memasang banner himbauan di area rawan dan berkoordinasi dengan pihak
terkait untuk mengedukasi masyarakat agar hati-hati saat melintas, terutama di
musim cuaca ekstrem seperti sekarang ini.
Sejumlah langkah dilakukan perhutani sebagai upaya mitigasi,
diantaranya rutin memantau kondisi tegakan, melakukan edukasi kepada masyarakat
agar lebih waspada dan berhati-hati saat memasuki atau melewati area hutan, dan
bekerja sama dengan kepolisian dan stakeholder lainnya untuk mengantisipasi
serta mengurangi risiko bencana. (yon)
0 Komentar