Lumajang, Suara Semeru - Peristiwa yang menimpa Dewangga Eza Naufal Al Yusen, santri Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh, mendapat perhatian serius dari pemerintah, bahkan Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati usai menjenguk Dewangga di kediamannya menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat penting tentang perlunya edukasi dan pengawasan sejak dini.
Kasus di Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh,
harus dipandang sebagai pelajaran kolektif bukan sekadar musibah, tapi
pengingat bagi kita semua bahwa anak-anak perlu mendapatkan pembekalan tentang
bahaya minuman keras dan zat kimia sejak kecil.
“Jika dibarengi pengawasan yang konsisten, kasus semacam ini
bisa dicegah,” ungkap Bunda Indah, saat dikonfirmasi awak media pada Rabu, 1
Oktober 2025.
Menurut keterangan keluarga, Dewangga mengalami kerusakan
organ pencernaan setelah tidak sengaja meminum es yang dicampur cairan
Hydrochloric Acid (HCL), asam kuat yang berbahaya, dan dari tiga santri yang
terdampak, Dewangga mengalami kondisi paling berat dan hingga kini hanya bisa
mengonsumsi susu medis khusus.
“Literasi kesehatan dan keamanan perlu ditanamkan sejak
dini, tidak hanya di sekolah formal, tetapi juga di rumah dan pesantren. Orang
tua, guru, dan pengasuh pondok punya tanggung jawab besar untuk menanamkan
kesadaran, anak-anak tidak cukup hanya diberi aturan, tapi perlu dijelaskan
kenapa sesuatu berbahaya, agar mereka punya benteng diri,” tegasnya.
Selain edukasi, kasus ini juga menunjukkan arti kepedulian
sosial, dukungan warga, pengurus pondok, Baznas, dan para donatur telah
membantu keluarga Dewangga menghadapi kondisi sulit, menurut Bunda Indah
kepedulian tidak boleh berhenti pada bantuan semata, melainkan harus diwujudkan
dalam upaya pencegahan bersama.
“Solidaritas sosial luar biasa, tapi pencegahan jauh lebih
utama, mari kita jadikan lingkungan rumah, sekolah, dan pesantren sebagai ruang
edukasi yang melindungi anak-anak dari risiko berbahaya,” pintanya.
Pemkab Lumajang memastikan pendampingan medis bagi Dewangga,
termasuk rencana kontrol lanjutan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya, menurutnya,
inti dari kasus ini adalah kesadaran bahwa pencegahan hanya dapat dilakukan
melalui pendidikan, pengawasan, dan komunikasi yang baik. (yon)
0 Komentar