Dinas Kesehatan P2KB Lumajang: PEMUTAKHIRAN PENDATAAN KELUARGA DI LUMAJANG TERSISA 3 KECAMATAN

 

Sumber : Semeru FM

    Pemutakhiran pendataan keluarga (PK) yang dilakukan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang tahun 2022 ternyata tidak semua selesai. Hingga akhir tahun diperikirakan tersisa 2 wilayah kecamatan.

    Hal ini diungkap oleh Joko Sri Mardiyanto, S.H., selaku Sub Koordinator Dalduk dan Informasi Keluarga serta Penyuluh KB di Dinkes P2KB Lumajang saat Talkshow di Radio Semeru FM Lumajang pada Rabu (16/11).

Sumber : Semeru FM

    Dalam talkshow tersebut selain Joko Sri Mardiyanto juga hadir 2  narasumber lain yang diantaranya adalah dr. Marshall Trihandono, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera Dinkes P2KB Lumajang dan Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Lumajang Sri Umami,S.H.

    “Pemutakhiran PK Tahun 2022 ini belum seluruh kecamatan yang terdata, dari 21 kecamatan yang ada di Lumajang, baru 18 kecamatan yang sudah selesai pemutakhiran datanya. Dari 205 desa di wilayah Lumajang,  yang sudah selesai ada 161 desa,” ujar Joko.

    Untuk melakukan pemutakhiran Pk tersebut  Dinkes P2KB Lumajang menerjunkan Kader sejumlah 1.249 orang yang tersebar di seluruh desa dan dusun. “ Diharapkan akhir November sudah selesai dan data tersebut valid, update hingga bisa dipakai oleh pemangku kebijakan,”lanjut Joko.

    “Kami ditarget mendata 211.349 KK, saat ini hampir finish, sudah mencapai 96 persen. Kami yakin hingga hari terkahir pendataan nanti target akan tercapai. Sementara untuk 3 kecamatan yang belum akan diselesaikan pada tahap ketiga nanti, diantaranya Kecamatan Sumbersuko, Penanggal dan Pronojiwo” terang Joko Sri Mardiyanto.

 

PENTINGNYA PEMUTAKHIRAN PENDATAAN KELUARGA


    Pemutakhiran pendataan keluarga, menurut Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera Dinkes P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono sangat penting bagi pembangunan.

    Ia mengibaratkan membangun rumah di pegunungan maka harus ada perencanaan agar rumah yang dibangun sesuai dengan yang diinginkan. Jika tanpa perencanaan maka hasilnya kurang pas.

    “Misalnya membawa bahan bangunan dari batu dan kerikil padahal di pegunungan lebih pas dengan bahan dari bambu. Apa yang kita siapkan jadi muspro jika salah data,” ujarnya

Sumber : Semeru FM

    dr. Marshall Trihandono menyebutkan bahwa Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 dan PP nomor 87 tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga telah mengamanahkan kepada Dinkes P2KB untuk melakukan pendataan keluaraga.

    Pendataan Keluarga (PK) adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Kependudukan, Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga dan Data Anggota Keluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.

    “Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya, jadi kita sensus datang langsung dari rumah ke rumah,” ujar dr. Marshall.

    Dalam pemutakhiran PK tersebut akan dicatat tentang data kependudukan, nama, identitas, pekerjaan dan lain-lain, data tentang Keluarag Berencana, pemakaian KB , data tentang pembangunan keluaraga seperti sanitasi, ketersediaan jamban, keterlinbatan keluarga dalam lingkungan. 

    Pendataan ini melibatkan kader KB, masyarakat dan pemerintah dan dilakukan 5 tahun sekali, serta dilakukan pemutakhiran setiap tahunnya.

    “Pendataan ini dipergunakan untuk perencanaan pembangunan terutama terkait dengan kepedudukan KB dan pembangunan keluarga. Bisa dipakai untuk data pemberian bantuan sosial, pendidikan dan lain-lain. Bisa dipergunakan juga oleh instansi lain,” tutur dr. Marshall.

    “Mari kita dukung dan sukseskan program pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022 dengan cara menyambut kader pendata, memberikan data dengan sesjujurnya, insyaallah data ini aman, terjaga prifasi kerahasiaannya. Dengan data yang valid usaha untuk merencanakan kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan bisa tercapai,” pungkas dr. Marshal.

    Hal senada diungkkap Joko S. Mardiyanto, Sub Koordinator Dalduk dan Informasi Keluarga serta Penyuluh KB. Menurutnya yang menjadi sasaran PK adalah keluarga dan keluarga khusus. Keluaraga terdiri dari bapak, ibu dan anak. Sementara untuk keluaraa khusus seperti yang hidup sendiri, atau misal kakek dan cucu, paman atau tante dan ponakan dan lainnya.

    “Yang menjadi prioritas pada PK tahun 2022 adalah keluarga, keluarga yang ada ibu hamilnya, keluarga yang punya balita dan baduta (anak-anak berusia di bawah 2 tahun).  Ini terkait dengan penurunan stunting yang diharapkan angkanya bisa turun. Bulan Mei kemarin kita sudah melakukan Verifikasi dan Validasi (Verval) keluaraga resiko stunting,” jelasnya.

    Pemutakhiran pendataan keluarga kali ini, ujar Joko adalah untuk melengkapi data-data yang kurang, seperti melengkapi NIK, memperbaiki nama yang salah, atau juga pemutakhiran atau pembaharuan data terkait adanya perkembangan semisal ada tambahan anggota keluaraga, data kelulusan sekolah dan lainnya.

    “Mencatat mutasi misalnya ada yang pindah, meninggal juga mendata anggota keluarga baru atau keluarga baru yang pindah,” tuturnya.

    Joko kemudian menceritakan tentang proses pendataan termasuk SDM dan tim yang melakukan Pemutakhiran pendataan keluarga, mulai dari Admin Kabupaten, Manager Pengelola, Manager Data di kecamatan, Supervisor hingga kader pendata dengan tugasnya masing-masing.


KENDALA PEMUTAKHIRAN PENDATAAN KELUARGA


    Sementara itu menurut Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Lumajang Sri Umami, banyak kendala yang dihadapi para kader KB saat melakukan pendataan. Disebutkan bahwa untuk Kecamatan Lumajang, ada 5 Desa dan 7 Kelurahan, yang 3 Desa masuk BPS sehingga semua KK harus didata,  Kelurahan Citrodewangsan, Desa Mboreng dan Kelurahan Tompokersan.

Sumber : Semeru FM

    “Paling susah di Jalan PB. Sudirman, kadang tidak dibukakan pintu, orangnya masih sibuk, masih ditanya untuk apa.  Kami terpaksa harus datang beberapa kali, pagi, siang, sore,” ungkapnya.

    “Perumahan elite juga susah, ketuk pintu tidak dibukakan, saya mohon ketika ada kader tolong dibukakan pintu. karena pendataan ini penting,” lanjut Sri Umami.

    “Ya ketika ada yang datang membawa map seperti minta sumbangan, untuk itu kami akan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya tidak ada maksud yang lainnya, hanya pendataan,” celetuk dr. Masrhal.

Sumber : Semeru FM

     Meski banyak tantangan, Sri Umami berharap PK 2022 sukses. Ia berharap agar dipastikan semua KK sudah terdata, terutama yang masuk BPS. 

    “Untuk calon pengantin yang masih belum mendownload aplikasi ELSIMIL atau aplikasi skrining dan pendampingan untuk calon pengantin (Catin), Balai Penyuluh KB Lumajang siap membantu memfasilitasi,” tutupnya. (TEGUH E.J)


Posting Komentar

0 Komentar