BUKASAN, S.Pd, M.M: MAKNA HARI PAHLAWAN BAGI GENERASI MUDA ADALAH WUJUD AKSI NYATA

 

Sumber : Semeru FM

     Hari Pahlawan diperingati oleh warga Indonesia setiap tanggal 10 November. Peringatan Hari Pahlawan sendiri merupakan hari bersejarah, karena memperingati perjuangan para pahlawan di Surabaya ketika berjuang melawan bangsa asing pada tahun 1945.

     Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Bukasan, S.Pd, M.M. Peringatan Hari Pahlawan memiliki tujuan untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang, membangun ingatan kolektif untuk menggerakkan kesadaran masyarakat dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber : Semeru FM

     “Makna Hari Pahlawan bagi generasi muda ya harus diwujudkan dengan aksi nyata,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber diprogram Dewan Mendengar Radio Semeru FM pada Senin (7/11). Tema yang diusung dalam dialog tersebut adalah “Makna dan Relevansi Hari Pahlawan”.

     Bukasan menambahkan, diera modern seperti sekarang ini, peran pemuda sangat dibutuhkan, sehingga ia berharap para generasi muda terus mengasah diri dengan ilmu pengetahuan, karena pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari sangatlah diperlukan. 

     “Saat ini, peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat dibutuhkan untuk mengisi kemerdekaan. Pasalnya perkembangan dan penerapan IPTEK telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk para remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku kekerasan. Sehingga perlu adanya pola penyaringan dengan wawasan kebangsaan dan tetap berlandaskan pada Pancasila,” jelasnya.

Sumber : Semeru FM

     Menurut Bukasan, media massa disebut-sebut sebagai salah satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya. IPTEK selalu berkembang seiring berjalannya zaman. Perkembangan IPTEK adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK. 

     “Dapat dilihat bahwa IPTEK adalah hasil dari pemikiran manusia agar mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan IPTEK memiliki berbagai macam dampak, sehingga kami berharap teman-teman generasi muda bisa memanfaatkan IPTEK ini dengan bijak dan tetap menjaga keutuhan dan kemandirian Bangsa, dengan terus berpegang pada wawasan kebangsaan,” tegasnya.

     Wawasan kebangsaan menurut Bukasan dapat memberikan jaminan atas tercapainya kepentingan nasional baik ke dalam maupun keluar. Hal ini berarti bahwa wawasan Kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa, sekaligus perkembangan kehidupan bangsa dan Negara di masa depan.

Sumber : Semeru FM

     Era reformasi dan demokrasi, masih kata Bukasan, memang harus tetap berjalan. Namun, penataan kehidupan berbangsa dan bernegara, harus berjalan di atas rel kesepakatan bersama, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebagai landasan idiil, menjadi dasar bagi memantapkan pemahaman konsepsi wawasan Kebangsaan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai landasan konstitusional yang merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia. (Yoni Kristiono)


Posting Komentar

0 Komentar