LUMAJANG MENYONGSONG TAHUN POLITIK TAHUN 2024

 

Sumber : Semeru FM


    Memasuki tahun politik tahun ini,  Ibarat kendaraan bermotor  tidak hanya partai politik tetapi kader dan calon legislatif sudah mulai  melakukan pemanasan mesin.  Meskipun Pemilu masih lama, namun  suhu politik sudah mulai terasa.  Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Lumajang  H. Akhmat  S.T., saat menjadi narasumber dalam acara Dewan Mendengar di Radio Semeru FM pada Sabtu (20/8) .
    Dalam Talkshow dengan tema Bersiap Menyongsong Tahun Politik  tersebut,  politisi dari PPP ini menegaskan bahwa  Lumajang akan ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilukada serentak tahun 2024. Ini secara otomatis membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saat ini sudah harus mempersiapkan diri dan berkonsesntrasi untuk mengikuti Pemilihan Legislatif  (Pileg) 2024.  
Sumber : Semeru FM

    Untuk mengantarkan calon bupati dan wakilnya pada Pilkada tahun 2024  itu ditentukan pada  hasil Pileg 2024 . “Berapa kursi yang diraih masing-masing partai pada Pileg 2024 maka akan mewarnai Pilkada 2024, maka pileg juga menentukan siapa calon pasangan bupati, ” ujarnya.
    Seperti diketahui bahwa penyelenggaraan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta Anggota DPD RI, dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 14 Februari 2024.
    Sementara untuk  pemungutan suara serentak nasional dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota, dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 November 2024.
    Meski belum kentara betul namun bagi partai ataupun personal yang ada niat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, bupati, gubernur, presiden dan lain-lain,  saat ini sudah mulai bergerak bahkan sudah ada yang memasang banner di beberapa tempat.
    “Saat ini, yaitu  bulan Agustus ini masih tahap pendaftaran parpol dan apa saja partai  politik yang lolos  ikut konstelasi politik, baru akan diumumkan bulan Desember 2022,” tutur H. Akhmat.
    Itulah yang membuat mesin politik masih tahap pemanasan dan politikusnya juga belum all out  benar dalam bersosialisasi atau menggalang simpatisan. Jika ada anggota legislatif saat ini  yang partainya tidak lolos maka mereka bisa pindah partai, karena ada beberapa partai yang kemungkinan besar tidak lolos.
Sumber : Semeru FM

    “Saat ini mereka masih santai saja karena tahapannya masih lama,  kecuali  sudah ada penetapan daftar calon sementara (DCS) yaitu pada  Mei 2023, saat DCS ini maka sudah mulai pasang kuda- kuda. Baru setelah penetapan  daftar calon tetap (DCT) maka akan terlihat pergerakan nyata sebab sudah ada kepastian calon maju melalaui partai apa,” jelasnya.  

PERLU PERJUANGAN EKSTRA

    Sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) maka untuk pemilu akan datang masih menggunakan aturan lama yakni akan ada pemilihan serentak sehingga pemilih nantinya akan mendapatkan 5 kartu suara. Itu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta Anggota DPD RI.
    Karena itu menurut H. Akhmat, Caleg perlu kerja ekstra untuk memberi pencerahan kepada pemilihnya agar tidak salah mencoblos. Tidak hanya direbetkan dengan banyaknya surat suara, pemilih harus mencari nama calon yang akan di coblosnya. “Untuk caleg pemilu 2024 coblos nama tidak ada gambar fotonya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi  caleg untuk memberi penjelasan dan pencerahan kepada pemilihnya agar tidak salah coblos,” ujarnya.

Sumber : Semeru FM

    H. Akhmat  menilai perlu adanya edukasi sejak dini bagi para pemilih, ini menjadi tugas ekstra bagi para caleg. Pemilih diduga banyak yang kurang paham sehingga banyak caleg yang suah meninggal dapat banyak suara. Ini bisa jadi akibat caleg tidak mau ribet dengan memberikan doktrion kepada pemilihnya agar memilih nomor tertentu dari partai tertentu tanpa memandang  tingkatan kartu suara. “ pokok buka kartulangsung cari partai tertentu dan coblos nomor urut tertentu, baik itu DPRD, DPR RI atau apapun yangpenting di partai tersebut dicoblos nomor tertentu,” terangnya.

    Keruwetan ini tidak hanya menjadi tantangan caleg namun juga bagi petugas pemungutan suara (PPS) karena ini sama dengan Pemilu sebelumnya. “Tingkat kesulitan, keruwetan dalam penghitungan harus di antisipasi KPU yang  ada di daerah, mengingat pemilu sebelumnya banyak anggota PPS yang sakit bahkan hingga meninggal dunia. Mereka bekerja mulai pagi hingga ketemu pagi lagi bahkan hingga siang hari,” kata H. Akhmat. “Ditambah keruwetan banyaknya partai, saat ini sudah ada 20 partai dan kemungkinan bisa 24 partai,” sambungnya.

POLITIKUS NAIK TINGKAT

Pada Pileg tahun akan datang dipastikan ada beberpa anggota DPRD Lumajang yang bakal bertarung ditingkat lebih atas abik itu DPRD Provinsi maupun DPR RI. Saat ini ada informasi 5 anggota DPRD Lumajang akan naik di perebutan kursi DPRD Provinsi dan salah satunya adalah H. Akhmat.
    Ketika ditanya kenapa ingin bertarung di perebutan kursi DPRD Provinsi apakah karena bosan di Lumajang , ia menjawab   tidak bosan dengan Lumajang, justru dengan naik di DPRD Provinsi ia ingin menambah peluang pembangunan Lumajang. Dengan bertambahnya  wakil dari Lumajang tentu aspirasi masyarakat Lumajang bisa terwakili di tingkat provinsi.
    “Saya maju di dapil 4 yang akan mewakili Lumajang-Jember, tentu sebagai putra daerah saya akan membawa dan mewujudkan aspirasi dari Lumajang dan Jember. Agar apa yang menjadi aspirasi masyarakat Lumajang bisa tersampaikan dan terpenuhi maka pilihlan putra daerah. Sebagai putra daerah Kabupaten Lumajang, saya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Lumajang. Jangan sampai ada jargon kacang lupa kulitnya maka yakinlah saya tetap merawat konstituen” ujarnya berpromosi. (Teguh Ekaja)


Posting Komentar

0 Komentar