BNNK LUMAJANG AJAK GENERASI MUDA BERANTAS NARKOBA

      Peredaran gelap narkoba di Lumajang menjadi ancaman serius. Berbagai upaya yang dilakukan tidak akan menunjukan hasil yang mengembirakan, jika permintaan terhadap barang haram itu tidak ditekan semaksimal mungkin. “Generasi muda sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa, perlu digerakkan untuk bersama-sama aktif memberantas narkoba,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lumajang AKBP Indra Brahmana, ketika menjadi narasumber sosialisasi secara virtual soal bahaya narkoba pada generasi muda di program Kedai Dangdut Radio Semeru FM pada Rabu (19/8) pagi.
      Hadir pula dalam sosialisasi yang dilakukan secara daring itu, relawan generasi muda anti narkoba Lumajang Zainul Arifin yang sekaligus sebagai Pemuda Pelopor Nasional tahun 2018, dan Saiful Rizal yang dikenal sebagai atlet sepak takraw Indonesia dan peraih medali emas pada ajang Asian Games 2019. Tema yang diusung dalam dialog sosialisasi secara daring pagi itu adalah "Hidup100% Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia, Milenial Merdeka Tanpa Narkoba".
      Untuk menggerakan kepedulian generasi muda pada Narkoba, BNNK Lumajang mengajak anak muda berperan aktif memberantas barang haram itu, melalui penyuluhan virual seperti yang dilakukan di Radio Semeru FM Lumajang. AKBP Indra Brahmana berpesan bahwa generasi muda Lumajang lebih meningkatkan kesadarannya atas bahaya narkoba. “Jangankan narkoba, minuman keras oplosan atau lebih dikenal dengan nama Milo saja, sudah membuat generasi muda kita tidak sehat. Makanya ayo jauhi apapun yang berbau narkoba,” ajak pria yang dikenal humoris namun tegas itu.
 
TINGGINYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN GENERASI MUDA
      Tingginya angka penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda, tidak dapat dilepaskan dari sifat remaja yang penuh dengan rasa keingintahuan. Masa remaja merupakan masa pubertas yang dipenuhi dengan rasa ingin mencoba hal yang baru. Untuk itu, Idra Brahmana mengaku siap memberikan wadah pada generasi muda yang berprestasi tanpa narkoba, agar ikut serta mensosialisasikan bahaya narkoba pada kalangan anak muda. “Berprestasi tanpa narkoba itu lebih bagus. Makanya ayo generasi muda Lumajang jauhi narkoba dan jangan coba-coba,” jelasnya.
      Rasa ingin mencoba narkoba ini, menjadi pintu masuk pertama dan menjadi penyebab generasi muda terjerumus dan terpengaruh dampak negatif narkoba. Dalam situasi tersebut, pencegahan adalah salah satu upaya untuk menekan bertambahnya penyalahgunaan narkoba. “Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari narkoba, di antaranya memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkoba. Memiliki kegiatan positif, berolahraga, ataupun kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif,” imbuhnya.
       Hal senada juga disampaikan Zainul Arifin. Ia membenarkan, narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda, mengingat tingginya tingkat penyalahgunaan narkoba pada kalangan anak muda cenderung mengalami peningkatan. Untuk itu ia cukup gencar mempromosikan berbagai potensi positif yang ada di Lumajang ke luar wilayah. Hal ini dilakukan, agar generasi muda tidak terlena dengan narkoba, namun tertarik dengan berbagai potensi positif yang ada di sekitarnya.
      Strategi lain yang harus dilakukan dalam pencegahan peredaran narkoba, adalah dengan merangkul semua lini. Salah satunya melalui olah raga, kesenian, keagamaan atau bakti sosial. “Ayo kita tunjukkan kalau generasi muda Lumajang itu bisa dan siap menjauhi narkoba,” ajaknya tegas.
      Sementara itu Saiful Rizal, atlet sepak takraw asal Kecamatan Pronojiwo ini berharap anak muda Lumajang bisa bergaul dengan cara positif dan bisa menunjukkan bakat yang dimiliki menjadi prestasi. Ia menambahkan, olahraga merupakan aktivitas fisik positif yang mengurangi potensi terpapar narkoba sekaligus menambah kepercayaan diri dan mengasah kepribadian tangguh untuk menolak narkoba. “Olahraga mampu memberikan lingkungan pergaulan positif yang berseberangan dengan narkoba. Maka, gunakan waktu mudamu dengan hal baik, jangan sebaliknya. Masak uang dari orang tua malah dibuat beli minum-minuman keras, janganlah karena itu merugikan diri sendiri dan keluarga,” jelasnya.
 
 PEREDARAN NARKOBA TERUS MENGGILA
      Aksi para bandar narkoba memang tidak mengenal masa. Sejak dulu, mereka terus menggelontorkan barang terlarang itu ke pasaran. Demi keuntungan yang tidak terbatas, mereka tidak pernah peduli terhadap derita berkepanjangan para korbannya. Demi keuntungan itu, mereka tega menjerumuskan nasib bangsa ke jurang kehancuran. “Itulah yang dialami negeri kita saat ini. Banyak upaya untuk memerangi narkoba, tetapi hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Peredaran narkoba tidak lantas mereda, tetapi terus menggila. Dan yang lebih mengkhawatirkan, mereka semakin gencar menyasar generasi muda,” keluh AKBP Indra Brahmana.
      Padahal generasi muda menjadi tumpuan bangsa ke depan. Mereka harus sehat fisik dan mental agar bisa produktif. Mereka harus diselamatkan dari jerat narkoba agar menjadi manusia yang berguna. “Kehancuran karena narkoba ini sangat luar biasa, mulai dari merusak tatanan sosial dengan sudah hilangnya unggah-ungguh anak muda pada orang tua. Di sektor ekonomi juga demikian. Sekaya apa pun kalau sudah terjerumus di lembah narkoba, saya pastikan akan habis. Ujung-ujungnya mereka akan mencuri, membegal dan tindakan kriminalitas lainya, hanya untuk mendapatkan narkoba,” jelentrehnya.
      Dan yang lebih miris lagi, dampak negatif yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda, masih kata AKBP Indra Brahmana, adalah perubahan dalam sikap dan kepribadian. Mereka yang menggunakan narkoba menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, sering mengantuk dan malas, serta tidak memperdulikan kesehatan. Bahkan bila sudah kecanduan, akan melakukan tindak pidana untuk membeli narkoba. “Kekejaman pelaku tindak kejahatan yang berhasil dibekuk aparat penegak hukum misalnya, mereka beringas, mudah melukai, tak segan membunuh korbannya, karena sebelum beraksi mereka menggunakan narkoba. Namun setelah ditangkap mereka menangis, karena sudah tidak lagi dipengaruhi narkoba,” tuturnya.
 
PENTINGNYA PERAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG GENERASI MUDA DARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
      Keluarga, sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya membentengi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba. Menurut AKBP Indra Brahmana, hal ini bisa diawali dengan adanya komunikasi yang baik dan berlangsung dua arah antara orang tua dan anak, utamanya yang usianya masih remaja. Selain itu, penguatan peran keluarga juga penting dilakukan oleh stakeholders yang memberikan perhatian terhadap generasi muda. “Ini yang harus kita perhatikan bersama,” ungkapnya.
      Dengan demikian, maraknya penyalahgunaan narkoba saat ini, khususnya di kalangan generasi muda memerlukannya peran aktif dari berbagai pihak. Tidak hanya aparat penengak hukum, namun yang terpenting adalah keluarga dan masyarakat dalam upaya pemberatasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Kepedulian masyarakat dan dukungan keluarga untuk hidup sehat tanpa narkoba merupakan investasi sumber daya manusia yang berkualitas.
      Orang tua harus selalu tanggap terhadap lingkungan tempat tinggal, di mana anak mereka tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan kecil dari perilaku sang anak. Perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama dengan perubahan perilaku seorang anak yang mulai terekspos pada narkoba, atau yang sudah terpengaruh akibat dampak kecanduan narkoba. “Orang tua perlu waspada dan mengetahui ciri atau tanda anak mulai menggunakan narkoba, sehingga bisa lebih dini diobati dan direhabilitasi secepatnya,” pungkasnya.
      Pada bagian akhir dialog baik itu Saiful Rizal maupun Zainul Arifin sama-sama berharap, generasi muda Lumajang bisa menunjukan prestasinya dari berbagai bidang. Karena untuk terhindar dari narkoba, kunci utama bagi generasi muda adalah mulai mencintai budaya anti narkoba karena narkoba bukan bagian dari kita. Sementara AKBP Indra Brahmana mengajak kepada pihak terkait untuk secepatnya mewujudkan kurikulum anti narkoba, agar bahaya dari barang haram itu bisa dipahami sejak dini oleh semua peserta didik baik jenjang SD hingga ke perguruan tinggi.
      Dalam talkshow sosialisasi bahaya narkoba secara virtual yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd., dan Mei Susanyi, ST itu, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik melalui telpon, WA maupun facebook. Salah satunya dari akun facebook atas nama Airmas Den Bagus dari Gang Wahab Lumajang. (YONI)

 


Posting Komentar

0 Komentar