PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA PADA GENERASI MUDA HARUS DIMAKSIMALKAN


      Pada momen peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2020, Ketua DPRD Kabupaten Lumajang H. Anang Akhmad Syaifuddin, S.Ag menyatakan keprihatinannya lantaran saat ini sebagian masyarakat kita sudah tidak menganggap Pancasila sebagai mindset dan ideologi bangsa. Padahal jelas Pancasila adalah ideologi dan dasar negara, yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
      Oleh karena itu, Anang mengajak masyarakat untuk refleksi diri, sekaligus meningkatkan gotong royong sebagai nilai inti Pancasila. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima sila Pancasila harus dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam Pancasila sudah diatur berbagai hal pokok mulai dari urusan politik, agama, sosial, hukum, budaya, hingga ekonomi.
      Ketua DPRD Anang Akhmad Syaifuddin menegaskan hal itu dalam talkshow Panorama Pagi di Radio Semeru FM pada Senin (1/6), bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Hadir dua narasumber lain yakni Wakil Ketua DPRD H. Bukasan, S.Pd, MM dan Kepala Bakesbangpol Drs. Basuni. Tema yang diperbincangkan adalah Penguatan Ideologi Pancasila: Menggalakkan Semangat Gotong Royong Menuju Lumajang Hebat Bermartabat.


PANCASILA SUDAH FINAL
      Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Bukasan, S.Pd. M.M menyatakan, Pancasila merupakan sesuatu yang sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Pancasila sudah menjadi satu dasar negara yang kokoh, karena telah melalui pergolakan, baik dalam tahap pembentukan hingga urusan di dalam negara.
      "Cara melestarikan dan membudidayakan Pancasila, harus dilakukan dengan penguatan ideolgogi Pancasila secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh para generasi muda," ungkap Bukasan.
      Ia juga mengatakan senada dengan Anang, bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila merupakan acuan hidup bersama seluruh warga negara Indonesia. "Apa yang dianggap baik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan negara, bermuara pada nilai-nilai Pancasila," katanya.
      Membumikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masih kata Bukasan, sangat diperlukan. Dengan wujud pembangunan di segala bidang, bukan hanya pembangunan fisik namun juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), harus berlandaskan pada nilai-nilai dalam Pancasila.
      "Pancasila dapat menjawab persoalan hidup berbangsa dan bernegara, karakter bangsa ini dapat tercermin dari sila-sila dalam Pancasila," tegas Politisi dari PDI Perjuangan tersebut.
      Senada dengan Anang, pihaknya juga mengaku prihatin dengan mulai memudarnya nilai Pancasila di sebagian masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Pendalaman terhadap Pedoman   Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang dulu dikenal dengan P-4, kini sudah tidak ada gaungnya. “Bangku pendidikan juga mulai mengesampingkan itu. Bahkan lunturnya simbol Pancasila di dalam kelas, dalam sepengetahuan kami, sudah banyak terjadi," keluhnya.


       Selain di sekolah, peran orang tua untuk menanamkan ideologi bangsa pada putra putrinya juga sudah jauh dari harapan. Saat ini, orang tua lebih bangga ketika anaknya hafal lagu-lagu kekinian, bukan malah bangga ketika anaknya memahami dan bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Ini yang kita sayangkan, peran orang tua juga sudah menyimpang dari nilai  Pancasila itu sendiri," pungkas Bukasan.
       Hal senada juga dikatakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Lumajang Drs. Basuni. Menurut Basuni, keberadaan generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan negara pada masa depan. Sehingga sosialisasi terkait dengan pemahaman ideologi bangsa, terus dilakukan oleh pemerintah daerah.
      "Sesuai petunjuk Bapak Bupati, kita sudah sering melakukan kunjungan ke sekolah baik itu di tingkat SMP maupun SMA, untuk mengingatkan peran generasi muda soal pentingnya ideologi Pancasila, antara lain melalui program jauhi narkoba," ungkapnya.
      Demi kelancaran program tersebut, pihaknya merangkul Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), juga dari TNI dan Kepolisian. Diharapkan dengan merangkul semua lini, pemahaman generasi muda akan pentingnya menjaga nilai-nilai dalam Pancasila, bisa terserap dengan optimal.
Meskipun diakui, untuk saat ini kegiatan rutin semacam itu masih di tangguhkan karena dampak pandemi virus corona (Covid-19). "Sebenarya agenda kami cukup banyak di momen Hari Lahir Pancasila tahun ini. Namun karena terganjal wabah corona, ahirnya dengan berat hati harus kita pending dulu," imbuh Basuni.


BULAN BUNG KARNO
      Selain lahirnya Pancasila, pada bulan Juni juga dikenal sebagai bulan lahir dan wafatnya sang Proklamator Sukarno atau lebih akrap disapa Bung Karno. Seorang pendengar Radio Semeru FM atas nama Lukman dari Lumajang Kota, melalui pesan WA, dia meminta Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Bukasan, S.Pd. M.M., bisa menjelaskan secara gamblang, soal perjuangan Bung Karno di bulan Juni tersebut untuk Bangsa Indonesia.
      Menjawab pertanyaan itu, Bukasan menjelaskan, seandainya tidak terhalang oleh pandemi virus corona, pada bulan Juni ini, pihak PDI Perjuanhan akan menyelenggarakan kegiatan Bulan Bung Karno, "Kami selalu menganggap, bulan Juni adalah bulanya Bung Karno. Mengapa? Karena tanggal 1 Juni Bung Karno menggagas Pancasila, taggal 6 Juni hari lahir beliau, tanggal 21 Juni wafatnya beliau," jelasnya.
       Pihaknya berharap selain dari PDI Perjuangan, partai lain termasuk juga dari pihak pemerintah bisa ikut serta menggaungkan momen bulan Bung Karno ini. Hal ini gar generasi bangsa ke depan bisa paham, kalau di bulan Juni ada nilai sejarah yang sangat kental, hingga mampu terwujud dasar ideologi bangsa yaitu Pancasila.
      Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin sepakat dengan Bukasan jika bulan Juni adalah Bulan Bung Karno, sehingga patut untuk dirayakan. "Meski diketahui, pada ujung kepemimpinan Bung Karno, banyak tudingan kalau Bung Karno anti Pancasila. Hal tersebut sagat anomali sekali, karena Bung Karno yang melahirkan Pancasila bersama Wahid Hasyim dan tokoh-tokoh nasional lainnya, kenapa dituding seperti itu," jelas Politisi dari PKB Lumajang ini.
     
 Dalam talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd ini, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik melalui telepon, WA maupun facebook. Salah satunya akun facebook atas nama Sheaf Ji Baria dari Solo yang terus memonitor acara tersebut sampai tuntas. (YONI

Posting Komentar

0 Komentar