DEWAN MINTA BPBD GENCARKAN PERCEPATAN PENANGANAN CORONA SECARA MERATA





      Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang terus bergerak untuk melakukan percepatan penanganan terhadap pandemi virus corona (Covid-19). Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lumajang. "Sebagai salah satu lembaga yang tergabung dalam penanganan corona, peran BPBD dalam percepatan penanganan corona harus dimaksimalkan," ungkap Kabid      Kedaruratan, Rehabilitasi dan Kontruksi BPBD Lumajang Drs. Siswanto, MM., ketika menjadi narasumber di program Panorama Pagi Radio Semeru FM pada Jumat (5/6) pagi.
      Hadir pula dalam talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd itu, Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Setiawan Purnomo ST., Wakil Ketua DPRD dari GERINDRA Oktaviani, SH., dan Wakil Ketua DPRD dari PPP H. Akhmat, ST. Tema yang diusung adalah Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam Penanganan Covid-19.
      Tugas awal yang dilakukan BPBD dalam menghadapi pandemi covid-19, membentuk Posko Satu yang ada di panti PKK dan Posko Dua di Gedung Olah Raga (GOR) Wira Bakti Lumajang. “Di dua posko ini, sama-sama memberikan informasi terkini, soal corona di Lumajang," jelas Siswanto.
Terkait proses pencegahan, ia mengaku sudah melakukan penyemprotan di beberapa zona merah. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pembagian masker, pembagian desinfektan dan Alat Pelindung Diri (APD). “Sudah ada 500 APD yang kita bagikan kepada Dinas Kesehatan,” terangnya.
Sementara itu untuk pemerataan bantuan, ia sudah mengusulkan data tambahan warga terdampak covid-19 di hampir semua desa. "Ini kami lakukan, supaya bantuan tersebut terdistribusikan merata kepada warga yang terdampak corona," pungkasnya.

MENYONGSONG NEW NORMAL
      Dalam menghadapi New Normal, masih kata Drs. Siswanto, MM., BPBD Lumajang mulai meninkatkan intensitas pendekatan kepada masyarakat, dengan mewajibkan mereka selalu memakai masker kemana pun hendak bepergian.
      "Untuk saat ini, target awal adalah pasar dan pusat perbelanjaan. Selain itu kita juga melakukan edukasi kepada mereka, agar terbiasa menggunakan masker setiap harinya," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Lumajang Setyawan Purnomo ST. Sesuai hasil pantaunya selama dua hari belakangan ini, kepatuhan masyarakat untuk menggunakan masker, masih jauh dari harapan. Hal tersebut tentunya menjadi tugas berat BPBD. "Sangat disayangkan, dari hasil pengamatan kita, ada 25% masyarakat yang masih enggan megunakan masker ketika di luar rumah," keluhnya.
      Setelah ditegur mereka beralasan maskernya ketinggalan, atau bahkan ada yang enteng bilang lupa. Menghadapi tipikal masyarakat yang seperti ini, ia mengaku harus bersabar. "Padahal kita ini sudah berulangkali membagikan masker, namun masih saja banyak alasan yang mereka sampaikan," terangnya.

TIM SERANGGA
      Dalam menanggulangi pandemik corona, BPBD Lumajang tidak berdiri sendiri. Menyrut Drs. Siswanto, MM., ada Tim Serangga yang selama ini sudah bekerja maksimal di mas a pandemi. Mereka berjalan ke beberapa lokasi pembagian sembako, baik itu program bantuan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. "Tim Serangga ini terjun ke lapangan untuk memastikan, bantuan tersalurkan tepat sasaran atau tidak," jelasnsya.
      Selain Tim Serangga, ia juga merangkul petugas yang ada di tingkat kecamatan dan juga desa. Mereka yang ada disana, jelas Siswanto, akan terus menginformasikan kondisi terkini pandemi covid-19 serta kondisi warga yang terdampak, apakah sudah mendapat bantuan atau tidak.

PERAN BPBD BELUM MERATA
      Akan tetapi, peran BPBD Lumajang dalam menghadapi pandemi covid-19 dinilai belum berjalan dengan optimal. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Lumajang Oktaviani, SH. Pihaknya menyayangkan peran BPBD yang kerjanya hanya rampak di kota saja, sementara untuk penanganan di tingkat desa masih belum kelihatan. "Kegiatannya hanya tampak di kota saja, terus di desa itu kapan," ungkapnya.      Oktaviani menambahkan, di wilayah pinggiran, sama-sama membutuhkan bantuan mulai penyemprotan secara berkala, bantuan masker dan juga proses penanggulangan pandemi lainya. "Ini yang seharusnya dilakukan oleh BPBD, jangan di kota saja," harapnya.
      Sementara terkait dengan pendataan tambahan warga terdampak corona yang sudah disusulkan oleh   BPBD Lumajang ke pemerintah provinsi, ia berharap datanya harus valid dan baru. Dirinya tidak ingin data yang diterima oleh BPBD hanya dari Dinas Sosial (Dinsos) saja. "Karena data yang ada di sana masih jauh dari kata sempurna. Kami berharap datanya jangan minta ke Dinsos. Percuma, karena yang BLT saja masih sengkarut," keluhnya.


SATU PINTU
      Sementara itu H. Akhmat, ST, Wakil Ketua DPRD Lumajang menegaskan, masyarakat terdampak dan setelah terdampak covid-19 harus dipikirkan oleh pemerintah. Pagu anggaran sebesar Rp 30 miliar yang alokasinya untuk Dinsos, RSUD dr. Haryoto, Dinas Kesehatan dan BPBD, harus terserap dengan maksimal.
      Ia memina agar data warga terdampak covid-19 cukup satu pintu. Hal ini akan memudahkan bantuan yang disalurkan supaya terealisasi dengan optimal. "Tinggal gilir kacang, dari bantaun pusat disalurkan ke sini, kemudian propinsi ke sini, kabupaten pun demikian, sehingga tidak ada istilah tumpang tindih lagi," harapnya.
    Dalam talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd ini, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM, baik itu yang disampaikan melalui telpon, WA maupun facebook. Salah satunya seperti akun facebook atas nama Sofie Hendro Azza. (YONI)

Posting Komentar

0 Komentar