DEWAN APRESIASI KINERJA DINKES DAN RSUD HARYOTO DALAM MENANGANI COVID-19


      Pasien corona (Covid-19) banyak yang sembuh, Komisi D memberikan apresisasi terhadap kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, khususnya kepada jajaran Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Haryoto Lumajang.
      Apresisasi ini disampaikan Ketua Komisi D Dewan perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang Supratman, SH., saat diwawancarai reporter Semeru FM di lobi kantor DPRD Kabupaten Lumajang usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi D DPRD Lumajang dengan Dinas Kesehatan dan manajemen RSUD dr. haryoto Lumajang.
      “Dari 46 terkonfirmasi positif corona sudah ada 26 orang yang sembuh. Saya mewakili Komisi D mengapresiasi terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Haryoto Lumajang,” ujar Supratman.
      Meski memberikan apresiasi baik, namun Supratman juga mengingatkn kepada Tim Gugus Tugas agar terus memberi edukasi kepada masyarakat, mensosialisasikan baik medis maupun yang lainnya.

Supratman, SH
POSKO CORONA DI PUSKESMAS
       Supratman mengatakan ada sedikit kegaduhan di tengah-tengah masyarakat karena Dinkes melalui Puskesmas telah membuat posko di depan Puskesmas. Masyarakat berpandangan bahwa dengan adanya posko itu semua orang dianggap positif corona, sehingga mereka harus dicegat dengan pemeriksaan sebelum masuk Puskesmas. “Padahal ini dalam rangka pencegahan supaya ada deteksi dini bagi masyarakat yang mau berobat ke Puskesmas. Maksudnya baik, tapi ni langkah-langkah yang perlu diedukasi,” ujarnya.
      Masyarakat juga perlu diedukasi masalah kewajiban menggunakan masker di tempat-tempat umum, misalnya di pasar. Selama ini menurut Supratman berbagai lembaga dan organisasi dan juga kelompok masyarakat telah banyak membagikan masker gratis kepada masyarakat, namun faktanya tidak sedikit warga yang enggan memakainya. “Kita semua perlu mengedukasi masyarakat di lingkungannya masing-masing supaya sadar terhadap bahaya penyebaran corona tersebut,” ujar Supratman.
      Soal anggaran penanganan Covid -19, Supratman menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena menurutnya anggaran yang diplot untuk penanganan corona di Lumajang masih mencukupi. Supratman justru menghawatirkan soal pemahaman masyarakat Lumajang terhadap pencegahan dan penanganan corona ini.
      “Yang paling penting untuk menjaga supaya masyarakat tidak mudah terserang corona, yaitu meningkatkan daya imun masing-msing dengan mengkonsumsi vitamin yang sudah disampaikan oleh dinas kesehatan yaitu vitamin C dan E,” terang Supratman.
      Lebih lanjut ia memaparkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan vitamin tersebut tidak harus membeli, apalagi warga yang hidup di desa. “Makan buah-buahan yang mengandung vitamin C dan E saya pikir sudah cukup seperti yang disampaikan oleh Dinkes tadi, yaitu banyak makan sayur dan buah-buahan,” ujarnya sambil menegaskan kembali bahwa sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sangatlah penting, terutama kesadaran untuk menjaga diri sendiri.

dr. Bayu Wibowo
MEMBERDAYAKAN ASN
      Di lain pihak kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius mengatakan bahwa sesuai tupoksinya penanggulangan pencegahan Covid ini, pihaknya sudah berulangkali memberikan sosialisasi. Paling pokok dalam pencegahan covid menurutnya adalah pemakaian masker.
      “Kami sudah bekerjasama dengan lintas sektoral untuk mengedukasi masyarakat, kami berbagi ke semua tempat keramaian utamanya pasar, untuk terus menerus mengedukasi masyarakat soal pentingnya memakai masker,” ujar dr. Bayu.
      “Bagi yang sakit kita himbau untuk tidak beraktivitas dan harus istirahat di rumah. Ini supaya kita bisa mencegah penularan dan memutus mata rantai penularan corona,” imbuhnya.
Bahkan pihaknya juga memberdayakan ASN di lingkungan Diskes. Setiap hari sejumlah ASN terjun ke pasar-pasar untuk mengedukasi masyarakat agar memakai masker. Apalagi di tengah pandemi ini, ASN banyak waktu longgar. Bayu sudah mengusulkan kepada Bupati agar para ASN dari OPD lain juga diberdayakan serupa, dan Bupati menyambut baik. Kemungkinan dalam waktu dekat akan ada surat perintah resmi dari Bupati yang akan memberdayakan ASN sebagai ujung tombak dalam membantu memgedukasi masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

Add captiodr. Halimi Maksum, MMRS.
MULAI MELANDAI
      Dr. Bayu membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa dari 46 orang yang terkonfirmasi postif corona, 26 di antaranya sudah sembuh, sementara yang tercatat meninggal dunia ada 4 orang. “Meski tingkat kesembuhannya tinggi, namun kita masih tetap harus waspada dan masyarakat harus taat pada protokol kesehatan,” ujarnya.
      Berita menggembirakan lain juga disampaikan dr. Bayu. Semula Lumajang yang khawatir dengan ketersediaan alat perlindungan diri atau APD. Kali ini sudah tercukupi dan pengadaannya sekarang lebih mudah dibandingkan di awal-awal pandemi.
      “Kami kerjasama dengan rumah sakit, mereka yang mengobati sementara kami yang mencegah dan mengendalikan di lapangan, termasuk mencari penderita kemudian pencarian kontak-kontak pasien positif,” ujarnya.
      Terkait dengan cukup banyak toko modern yang masih tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak tersedianya fasilitas cuci tangan dan tidak diaturnya antrian sehingga terjadi kerumunan, Dinas Kesehatan akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait. “Dalam hal ini kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan akan melakukan evaluasi, sekiranya ada pelanggaran-pelanggaran harus diingatkan, bahkan mungkin bisa sampai penutupan kalau memang protokol kesehatan tidak bisa diterapkan ditempat tersebut,” ujar dr.Bayu.
      Bayu mengingatkan meski ada tanda-tanda perbaikan di sektor pencegahan, namun jumlah PDP dilumajang masih ada 94 orang, sementara ODP tercatat ada sekitar 386. Dari data terakhir sesuai perkembangan dr. Bayu merasa optimis karena grafik penambahan positif corona melandai. Artinya tidak banyak orang yang mengarah terpapar covid.
      Perkembangan baik ini menurutnya berkat kerjasama semua pihak dan peran serta masyarakat yang peduli dan rela secara terus menerus memakai masker.

BISA TES CEPAT COVID-19
      Rasa optimistis di Lumajang akan ada perbaikan penanganan covid juga disampaikan Direktur RSUD dr. Haryoto Lumajang dr. Halimi Maksum, MMRS. Hasil evaluasi kesembuhan posItif corona untuk pasien di Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang cukup cepat.
      Menurut Halimi, kecepatan penanganan covid ini karena Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menerima bantuan cartridge. “Kita mendapatkan bantuan cartridge untuk tes corona sehingga kita bisa cepat mengetahui positif atau tidaknya orang yang kita tes. "Seperti yang diungkapkan Kadinkes bahwa ada 26 orang yang sembuh setelah dites dari jumlah 46 positif corona,” ujar dr. Halimi.
dr. Halimi mengungkapkan jika Lumajang telah menerima bantuan alat untuk mengetes postif dan tidaknya orang yang terpapar corona. Alat yang dimaksud adalah cartridge yaitu, alat tes cepat molekuler (TCM) yang sebelumnya alat ini digunakan untuk pemeriksaan TBC.
      “Kita mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dari Kementerian Kesehatan. Kebetulan waktu itu untuk kloter pertama Lumajang dan Kediri yang dapat bantuan,” ujarnya. Disebutkan pada tanggal 6 Mei Lumajang mendapat 60 cartridge dan tanggal 22 Mei kembali mendapatkan bantuan lagi 120 buah, sehingga total sampai hari ini cartridge yang diterima ada sekitar 180 buah.
      “Terakhir tersisa 27 buah, berarti sekitar 153 sudah terpakai dan sebagian besar ini untuk konfirmasi dari pasien gejala klinis positif atau dari positif untuk evaluasi kriteria sembuh,” terangnya.
      Bantuan ini menurut dr. Halimim sangat membantu sehingga dari hasil pemeriksaan TCM tersebut dalam hitungan jam sudah bisa mengkonfirmasi positif atau negatif. Tidak lagi menunggu sampau beberapa hari seperti sebelumnya.
      Sebelum ada alat tersebut, menurut dr. Halimi, harus menunggu rata-rata 10 hari sampai 2 minggu bahkan lebih untuk mendapatkan kepastian hasil tes. Akibatnya untuk evaluasinya cukup lama sekali. dr. Halimi menyampaikan dengan alat tersebut pihaknya sangat terbantu dan dengan mudah melakukan tugas-tugasnya. Untuk protokol penanganan pasien covid di RS dr. Haryoto sendiri ia mengaku mengupayakan sebaik-baiknya melalui fasilitas ruang isolasi dan penanganan oleh dokter spesialis.(TEGUH EKAJA)

Posting Komentar

0 Komentar