IRAWAN INDRA: KISAH PENJAJA KUE DAN PENJUAL ES LILIN BERSUARA EMAS


  
Irawan diapit owner Radio Semeru saat menerima anugerah Jawara Bintang Radio
           
      Menyebut nama Irawan Indra, yang nama lengkapnya Irawan Indra Wicaksono, kita akan langsung membayangkan sosok anak muda bersuara emas yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi perbincangan, pusat perhatian (trendsetter) di kalangan milenial Lumajang.
      Ya, pemuda tampan berkulit hitam manis itu memiliki bakat di bidang tarik suara dan layak disebut sebagai bintang di kalangan artis Lumajang. Cowok kelahiran Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, tepat saat peringatan hari kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 1996 ini, pernah menjuarai sebuah even bergengsi yang diselenggarakan Radio Semeru FM dengan title Bintang Radio Pop Dangdut 2019.
      Sebelumnya, Irawan masuk jajaran 20 besar kontestan Lumajang Mencari Bintang (LMB) akhir tahun 2017 hasil kerjasama Radio Semeru FM dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Di tahun yang sama Irawan mendapat penghargaan di ajang Bintang Radio yang digelar Radio Semeru FM dengan posisi harapan 1 kategori pop putra. Tahun 2018 menduduki posisi harapan 3 pop putra, dan puncaknya tahun 2019 Irawan mempertegas eksistensinya di belantika seni tarik suara di Lumajang dengan menjadi Jawara. Dengan posisi sebagai juara pertama kategori pop putra ini, maka Irawan berhak menyandang predikat sebagai Bintang Radio tahun 2019.
      Bermula dari mengikuti berbagai even mulai tingkat RT hingga tingkat Kabupaten inilah, Irawan yang sudah menciptakan puluhan lagu menjadi artis tenar di Lumajang. Tidak hanya diundang untuk mengisi berbagai even, Irawan juga memiliki jadwal tetap tiap hari sebagai penyanyi di cafe dan resto. Suara merdunya mengundang perhatian, sehingga di manapun Irawan menyanyi tak sedikit yang mengikuti ingin terus menikmati alunan lagunya. Wajar jika kemudian banyak pemilik cafe yang tertarik menjadikan dirinya sebagai artis yang menghibur pengunjung.


 Penjual Es Lilin, Penjaja Kue, Sarjana Ekonomi
      Siapa sangka jika Irawan yang saat ini menyandang title Sarjana Ekonomi(SE) ini dulunya adalah penjaja kue dan penjual es lilin. Dari kata ES dia balikkan menjadi SE itulah kisah yang berhasil dicapainya.
      Kisah ini diungkap di Radio Semeru FM pada acara talkshow perkenalan program Bincang Bincang Semeru (BBS) pada Selasa (07/04/20).
Berjuang, berjuang dan berjuang disertai doa, itu motto hidupnya sehingga aral yang melintang dalam hidupnya berhasil dilalui dengan penuh perjuangan. Mengingatkan judul lagu Rhoma Irama: Perjuangan dan Doa. Prinsipnya Irawan tidak mau terlalu menyusahkan orang tua dan merepotkan saudara-saudarinya.
    
Irawan adalah anak bungsu dari pasangan Mangun dan Sri Suharti. Irawan memiliki 2 orang kakak. Kakak yang pertama perempuan dan yang kedua laki-laki.
Sejak SMP, Irawan sudah suka musik bahkan sudah punya kelompok band yang bernama ‘Eksplore Band’. Waktu kuliah, Irawan merasa punya banyak waktu luang sehingga dia memanfaatkan waktu untuk membantu ibunya berjualan kue basah di Pasar Kunir, mulai jam 3 hingga jam 7 pagi . Saat menunggu pelanggan yang membeli kue dipasar itulah Irawan sering memainkan gitarnya dan bernyanyi. Apalagi kalau pelanggannya sepi, Irawan terpaksa keliling menjajakan kue tersebut. Uniknya untuk menarik pembeli, Irawan memberi bonus lagu bagi pembeli kuenya, sehingga orang tertarik membeli kue tersebut.
      Irawan pernah mengalami kerugian besar ketika kuenya tidak laku. Dalam kegalaunnya Irawan mencoba menajajakan kuenya ke tempat lain, namun saat perjalanan dia terjatuh dari motornya dan akibatnya kuenya tumpah berserakan. “Waktu itu saya tidak konsen karena kue masih banyak sehingga tidak fokus ke jalan,” ujarnya menerangkan mengapa dia sampai terjatuh.
Setelah membantu ibunya berjualan kue pada pukul 3 hingga pukul 7 pagi di pasar, Irawan melanjutkan berjualan es lilin hingga siang hari. Kali ini dia tidak menjual di pasar, tetapi berkeliling ke sekolah-sekolah terutama ke TK dan PAUD yang lebih laris. Waktu luang di antara berjualan ini juga dimanfaatkan Irawan untuk bernyanyi. “Saya tidak pernah merasa malu berjualan es lilin maupun kue, karena itu adalah pekerjaan halal,” ujar Irawan.
      Hebatnya lagi, selain tidak malu berjualan es lilin dan kue, Irawan masih merasa kurang puas dan merasa masih banyak waktu luangnya. Sore harinya, Irawan mengaku mengamen ke rumah-rumah. Semula Irawan diacuhkan dan hanya diberi tips sekedarnya, namun setelah orang tahu merdunya suara Irawan dan konsekuennya ia menyanyikan lagu akhirnya memberi tips lebih.
“Saya diberi tips berapapun saya selalu menyelesaikan lagu yang saya nyanyikan. Itu konsekuensi saya sebagai pengamen yang menghibur,” tukas Irawan menyiratkan bahwa dia mengamen adalah memberi hiburan menjual kemerduan suaranya, bukan hanya meminta tips tanpa rasa tanggung jawab memberi imbal balik.
      Ketika ditanya presenter Semeru FM Nuris Hamzah tentang sikap orang tuanya mengetahui Irawan mengamen, Irawan mengaku sempat diperingatkan orang tuanya karena sudah kuliah tapi masih ngamen. Namun Irawan memberi penjelasan jika dia mengamen selain untuk mencari tambahan income juga sebagai ajang untuk bersosialisasi dan memperkenalkan diri ke publik. “Aku mau kenal semua orang buk, pak, dengan cara mengamenpun tidak masalah,” ujarnya menirukan saat memberi penjelasan kepada orang tuanya.
      Kesukaannya di dunia tarik suara dan musik ini membawa Irawan menuju kesuksesan karir. Meski masih tingkat lokal, namun proses go publik sudah mulai dijalaninya. Ada lagu ciptaannya yang dipakai sebagai saoundtrack film dengan judul Mahameru, film produksi anak Lumajang. Lagu yang dipakai soundtrack adalah lagu ciptaannya yang berjudul Cinta Dewasa.
      Lagu yang diciptakan tahun 2015 tersebut sebenarnya adalah kisah perjalanan cintanya dengan sang tunangan yang bernama Chusnul Chotimah. Saat hendak dtinggal pergi untuk beberapa saat, Irawan langsung sedih dan diungkapkan lewat lagu Cinta Dewasa. Lirik lagunya ini cocok dengan synopsis film Mahameru tersebut sehingga lagu inilah yang kemudian dipilih untuk sountracknya.
Selain lagu ini, ada beberapa lagu lain ciptaannya yang sudah direkam dan sebagian dibuatkan clip meski belum sempurna. Ada lagu yang berjudul Bersamamu, dan Bumi Lumajang. Lagu yang berjudul Bumi Lumajang menurut Irawan diciptakan saat boomingnya obyek wisata puncak B29. Saat melihat keindahan obyek wisata B29 ini muncul inspirasi lagu dan syair yang muncul dibenaknya adalah kalimat “gumpalan awan di atas ketinggian, indah elok di sini di Bumi Lumajang". Lagu ini bertema kebersamaan sebuah sahabat. Kesan saat bersama di obyek wisata mulai kehujanan hingga suasana riang yang sulit untuk dilupakan.
      Irawan ternyata awalnya lebih suka menyanyi lagu-lagu rock dan uniknya lagi dia sering baper jika mendengarkan lagu melankolis. Artis yang menjadi idolanya, Irawan justru sangat suka penyanyi Chrisye dengan lagunya yang berjudul Pergilah Kasih. Lagu ini sangat menyentuh hati Irawan karena lirik lagunya sangat sesuai dengan kisah perjalanan cintanya.


Bintang Perdana BBS
     Meski disibukkan membantu ibunya berjualan kue basah di pasar, berkeliling jualan es lilin, dan mengamen dari rumah ke rumah, namun lulusan SMAN Tempeh itu tak mengabaikan studinya. Buktinya, setelah lulus SMA ia melanjutkan kuliah dan berhasil menyabet gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Universitas Widya Gama Lumajang, lulus tahun 2018 lalu.
      Kisah keuletan perjuangan Irawan ini menjadi inspirasi bagi para kalangan milenial Lumajang. Karena itulah Presiden Komisaris (Preskom) Radio Semeru FM Drs. H. Saiful Anam M.Pd., mengundangnya untuk menjadi bintang tamu kehormatan sekaligus perdana di program acara baru Radio Semeru dengan title Bincang Bincang Semeru (BBS).
Irawan diundang untuk menjadi bintang tamu yang kisahnya diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Lumajang, terutama kalangan muda.
      Saat ini Irawan masih istirahat, tidak show di cafe dan resto karena masih kondisi darurat corona. Di sela masa itirahat inilah Irawan diundang Radio Semeru FM untuk mengisi acara baru tersebut.
Acara BBS ini menurut Preskom Saiful Anam, lebih menggali profile yang inspiratif, dengan mengekplorasi dari perjalanan perjuangan hidup dari nol hingga sukses. Kisah tokoh atau orang yang diangkat di BBS diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang. Karena itu yang akan dihadirkan diacara BBS tidak dibatasi usia. “Yang penting inspiratif, baik masih muda mauapun sudah lanjut usia, Intinya acara BBS ini harus menginspirasi,” jelasnya.(TEGUH EKAJA).

Posting Komentar

0 Komentar