NEKAD MUDIK KE LUMAJANG LANGSUNG DIKARANTINA

       Berulang kali , Bupati Lumajang H Thoriqul Haq, M.ML dan Wakil Bupati Lumajang Ir. Hj Indah Amperawati, M.Si, memperingatkan bagi warga yang berada di luar kota agar tidak mudik ke Lumajang. Jika tetap nekad mudik, maka akan langsung dikarantina.
Peringatan Cak Thoriq ini disampaikan beberapa kali baik saat siaran pers kepada wartawan maupun di media sosialnya. “Kepolisan dan TNI beserta jajaran terkait yang akan menscreening warga yang datang ke Lumajang melalui pintu-pintu masuk wilayah Lumajang, termasuk di terminal bus,” ujar Cak Thoriq.
      Saat ini saja sebelum musim mudik sudah tercatat lebih dari 6.300 warga yang pulang kampung ke Lumajang atau warga yang datang dari luar kota. Data tersebut telah dikantongi pihak Polres Lumajang yang diperoleh dari hasil screening di pos Terminal Minak Koncar Wonorejo Lumajang.
Sebanyak 6.300 lebih warga yang tercatat di data base Polres Lumajang ini akan diupdate terus menerus, dan mereka yang sudah tercatat tersebut akan diawasi oleh petugas, termasuk menjadi pantauan dan data dari Bahayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtimas) di wilayah masing-masing.
      Karantina menurut Cak Thoriq adalah satu-satunya cara agar virus corona tidak tambah menyebar di wialayah Lumajang. Mengingat trend penyebaran virus corona di Lumajang ini kian naik atau tidak ada tanda-tanda menurun. “Kita akan kenakan karantina selama 14 hari dan itu tidak bisa ditawar. Karena itu bagi warga Lumajang yang di luar kota atau luar negeri sebaiknya tidak usah pulang kampung dulu,” tegasnya.
      Batasan pemberlakuan karantina akan terus berlangsung hingga situasi dan kondisi benar benar memungkinkan. “Hingga sudah dinyatakan aman baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah provinsi,” sambungnya.


Pemkab Lumajang Siapkan Dapur Umum

  Pemkab Lumajang telah menyiapkan dapur umum guna menampung kebutuhan makan bagi para pemudik yang terpaksa dikarantina. Selain perlengkapan memasak, di dapur umum ini juga disediakan bahan makanan berupa beras, mie instan, sayur, telor dan bahan lain yang diperlukan.
“Kami sudah menyediakan bahan makanan dan peralatan memasak, yang dikarantina nanti secara mandiri memasak bahan tersebut untuk kebutuhan makannya,” terang Cak Toriq. Ini memberi penjelasan sekaligus menanggapi banyaknya protes di media sosial terkait pemudik yang akan dikarantina jika masuk wilayah Lumajang.
      Hal ini disampaikan Cak Thoriq bersama Bunda Indah dan jajaran Forkopimda saat meninjau lokasi persiapan karantina di komplek Sekolah Unggulan Terpadu (SUT) di Jalan HOS. Cokroaminoto Lumajang. Beberapa lokal kelas dan ruangan akan dioptimalkan untuk kebutuhan karantina ini. “Ruang yang dipakai karantina mulai dari komplek SD, SMP hingga ruang SMA di kawaasan SUT ini,” ujarnya.
     Pemilihan komplek SUT ini atas pertimbangan kemudahan fasilitas umumnya. Ada yang menyarakan di GOR Wirabhakti dan Stadion Semeru atau lokasi lain, namun setelah dievaluasi sarananya tidak mencukupi seperti jumlah toilet dan ruangan tidur yang dari segi privasinya kurang memenuhi syarat.
      Dalam siaran persnya di facebook yang diungggah pada hari selasa tanggal 7 April 2020, Cak Thoriq mengungkapkan, bagi yang isolasi mandiri di rumah tentunya atas biaya sendiri. Diharapkan warga sekitar yang mampu bisa membantu warga yang kurang mampu, apalagi yang terdampak kasus corona tersebut.
Ngramut Tonggo
      Selain menyediakan bahan makanan dan dapur umum terhadap warga yang dikarantina, Cak Thoriq menjelaskan jika Pemkab Lumajang juga menyediakan beras untuk warga yang terdampak kasus corona ini. Cak Thoriq mengaku sudah memiliki data yakni bagi mereka berprofesi sebagai sopir angkot, ojek, tukang becak dan lain-lain yang jelas terdampak langsung kasus corona. Selain itu juga mereka yang sudah masuk daftar keluarga miskin seperti masuk di data Program Keluarga Harapan (PKH).
      Bupati Thoriqul Haq berharap kepada warga Lumajang yang merasa mampu agar bisa turut serta menjadi bagian program ‘ngeramut tonggo’. Program ngeramut tonggo yang dimaksud yakni warga yang mampu membantu warga lain yang terkena dampak corona. “Konsepnya adalah tetangga yang punya kemampuan lebih membantu tetangga yang lain di sekitarnya yang terkena dampak ekonomi akibat virus corona ini,” himbaunya.
     Lebih lanjut Cak Thoriq mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 200 ton beras yang disiapkan untuk keperluan ini. Beras tersebut diperoleh dari hasil bantuan ASN, Baznas, berbagai lembaga dan warga yang dengan suka rela menyumbang beras. Beras tersebut akan disalurkan langsung kepada warga. Untuk penyaluran ini sudah ada relawan yang bersedia mengantar langsung kerumah warga agar data penerima benar- benar akurat dan tepat sasaran.(TEGUH EKAJA)

Posting Komentar

0 Komentar