BERTEKAD BULAT MENYUKSESKAN PROGRAM GEMPITA DESA

 
Kabid Pendidikan Dasar Drs. Suryadi, M.Pd. Kabid PAUD Dikmas Drs. Masrupi, M.Pd, dan Ketua Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FPKBM) Mistami, SE. Saat talkshow di Radio Semeru FM.
     
     Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, terus menggenjot program Gerakan Membangun Pendidikan Kesetaraan Desa (Gempita Desa). Hal ini dilakukan agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lumajang, tidak lagi terpuruk di urutan ke 36 dari 38 kabupaten kota se Jawa Timur.
      Pernyataan ini terlontar dari tiga narasumber di program Panorama Pagi Radio Semeru FM, yang berlangsung pada Kamis (9/4) pagi. Mereka yang hadir dalam dialog interaktif yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd itu adalah Kabid Pendidikan Dasar Drs. Suryadi, M.Pd. Kabid PAUD Dikmas Drs. Masrupi, M.Pd, dan Ketua Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FPKBM) Mistami, SE.
        Program Gempita Desa bertujuan untuk meningkatkan pendidikan masyarakat usia produktif, sehingga gerakan pendidikan kesetaraan berbasis desa ini diharapkan mampu berjalan lebih cepat, untuk menyelesaikan problem rendahnya IPM Lumajang, “Kami berharap masyarakat terbuka dengan program ini,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lumajang Drs. Suryadi, M.Pd.
     Suryadi optimis, bersama FPKBM bisa menyukseskan program ini. Pasalnya dinas pendidikan dan FPKBM sudah melakukan berbagai trobosan, dengan membuat kelompok belajar (kejar) paket yang lebih masif dengan pola yang sederhana dan sistematis. Sehingga masyarakat diharapkan tidak terbebani berbagai persoalan ketika mengikuti program Gempita Desa.
      Hal senada juga disampaikan Kabid PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Lumajang Drs. Masrupi, M.Pd. “Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan program ini, karena semua biaya gratis, mulai dari alat tulis kantor (ATK) dan kelengkapan lainnya, agar bisa mendapat ijazah,” jelasnya.
Prioritas program ini memang untuk usia di bawah 25 tahun. Kendati begitu, Masrupi tetap meminta masyarakat yang berusia di atas 25 tahun dan ingin mengikuti Gempita Desa, secepatnya mendaftar ke FPKBM setempat. “Segera mendaftar, karena pemerintah desa juga sudah menyiapkan alokasi anggarannya,” imbuhnya.
      Sementara itu Ketua FPKBM Lumajang Mistami, SE. Menjelaskan, dana untuk program ini sudah teranggarkan dengan benar. Pihaknya selaku pelaksana program mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah desa, yang sudah mensuport program bupati ini, “Lancar dan tidaknya anggaran, kembali ke pemerintah desa,” ungkapnya.
       Inovasi ini, masih kata Mistami, merupakan program bagi mereka yang putus sekolah untuk mendapatkan hak melanjutkan pendidikannya. Dengan dukungan biaya dari pemerintah yang juga akan dibantu dari Dana Desa (DD) di masing-masing desa.
      Dengan inovasi itu diharapkan bisa merangkul seluruh warga Lumajang, walaupun sudah menikah tetap bisa bersekolah. Bahkan mendapatkan pendidikan yang memang menjadi hak mereka. “Tujuan kami seperti itu,” imbuhnya.
      Untuk target sendiri, ada sedikitnya 9000 masyarakat yang sudah masuk dalam radar Dinas Pendidikan dan FPKBM untuk mengikuti program ini. “Jumlah itu adalah target kami se kabupaten. Makanya kami mengajak kepada semua desa agar berperan aktif dalam menyukseskan program bupati ini,” pintanya.
      Bahkan menjawab pesimisme seorang penelpon, terkait kemampuanya dalam menyukseskan program itu, mengingat begitu besarnya jumlah masyarakat yang akan diajak, Mistami mengaku optimis bisa melaksanakan Gempita Desa dengan baik, asalkan peran semua pihak dalam menyukseskan program bupati itu juga optimal. "Kami yakin bisa," pungkasnya.
Sekedar diketahui, dari 21 kecamatan yang ada di Lumajang, ada 3 kecamatan yang belum membentuk FPKBM, yakni Kecamatan Jatiroto, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Tekung.
Dalam talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd ini, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik melalui telepon, WA maupun facebook. (YONI)

Posting Komentar

0 Komentar