INDAH NADA BINTANG DANGDUT LUMAJANG

     Bintang kita kali ini adalah Indah Nada. Indah  yang saat ini hidup bahagia bersama keluarganya di Desa Wonorejo,  Kecamatan Kedungjajang,  adalah salah satu artis dangdut Lumajang yang saat ini berkarir sebagai penyanyi di acara pernikahan (wedding singer). Seperti dialami artis lain, saat ini dia harus istirahat dulu sambil menanti berlalunya wabah corona.
     Saat diundang di program acara Bincang Bincang Santuy (BBS) Radio Semeru FM Rabu (15/4) malam, Indah mendapat banyak respons dari penggemarnya. Ia mendapat apresiasi dari fansnya yang tergabung dalam perstuan fans dengan nama  Sahabat Indah Nada (SIN). Melalui siaran langsung (live) akun facebook Semeru FM, selain dari Lumajang,  Indah juga banyak disapa fans dari Pasuruan, Malang, Jawa Tengah, Depok,  dan Malaysia.
      SIN terbentuk pada tanggal  30 Juni 2019. Beberapa SIN tersebut request agar indah menyanyi. Salah satu lagu yang dituruti yaitu  Terhanyut dalam Kemesraan,  duet Indah Nada dengan Antok Tumhiho,  suaminya. 


Ratu Kompetisi

     Tidak heran jika Indah  banyak fansya karena sejak kecil sudah sering ikut lomba dan event lain hingga dijuluki "Ratu Kompetisi". Bahkan di ajang pencarian bakat, Indah 2 kali mendapat mahkota penghargaan sebagai "bintang",  baik itu  Bintang Radio Semeru FM maupun di ajang Lumajang Mencari Bintang (LMB).
     Indah mengaku jobnya kali ini banyak yang tertunda akibat corona. Terpaksa menyanyi di rumah tanpa musik,  sekaligus mengasah vokalnya. Ungkapan Indah ini mengundang permintaan agar Indah memperagakan nyanyiannya tanpa diiringi musik.
     Dalam acara ini tidak terlalu banyak terkuak prestasi indah, justru banyak request agar Indah menyanyi, bahkan juga sempat didapuk duet bersama host Nuris Hamzah.
     Sesuai dengan namanya, kemerduan suara Indah membuat Ferry Sinaro presenter BBS bergoyang layaknya pejoget dangdut. “Aku sih.. yees,” ujar Ferry Sinaro menirukan gaya juri audisi. Ferry pun lansgung minta diajari nyanyi dengan cengkok dangdut.




 

Putri Tukang Kijung

     Indah Nada yang terlahir dengan nama Indah Sri Wahyuni ini mengaku berganti nama sejak kelahiran putrinya tahun 2012 yang benama Qonita Kotrun Nada. Sang suami melihat keberuntungan job indah yang kian melambung sejak kelahiran putrinya,  akhirnya mengganti nama Indah dengan sebutan Indah Nada. "Sebelum ini saya berganti-ganti nama panggung, mulai dari Indah saja hingga nama Indah Permata,” ungkapnya.
     Indah juga terlahir dari lingkungan keluarga yang interes terhadap kesenian.  Ibunya (almarhum) dulu penari tradisional, bapaknya pengijung/panjak (pelantun kidung pada kesenian jaran kencak). Bapaknya ini yang suka mengajak Indah untuk bernyanyai di even-even yang justru bukan even bernyanyi. “Bapak adalah MC lomba tarik tambang.  Setiap sebelum lomba dimulai, saya disuruh menyanyi sama bapak,” kenangnya.
     Uniknhya di acara itu Indah tidak menyanyi lagu anak-anak, tetapi lagu-lagu dewasa yang dapat sambutan meriah dari penonton. Dari sinilah, teman bapaknya rupanya tertarik dengan aksi Indah kecil. Indah kemudian diajak menyanyi di acara jumpa fans, di panggung-panggung orang punya hajat. Indah kecil pun puas ketika mendapat saweran yang kala itu jika dikumpulkan setiap menyanyi dapat saweran 20 ribu rupiah. 
     Berangkat dari even-even kecil inilah kemudian Indah memberanikan diri ikut kompetisi. Uniknya kompetisi yang diikuti justru lomba joget yang berkesan di hatinya. Indah akhirnya mulai merambah ke kompetisi menyanyi. Hampir setiap even diikutinya, baik  kompetisi tingkat RT hingga kompetisi tingkat kabupaten dan tingkat nasional. 




Gadaikan Motor Demi Kompetisi

     Setiap ada even lomba menyanyi, hati Indah selalu berdebar dan tak pernah mau melewatkan kompetisi itu. Tidak jarang Indah menjadi jawara pada even-even itu. Bahkan Indah tercatat juga sebagai Bintang Radio saat menjuara ajang Bintang Radio ke 3 tahun 2017 yang digelar Radio Semeru FM. Di ajang ini Indah menyisihkan ratusan peserta dari Lumajang, Probolinggo, Jember, Malang dan kota-kota lain yang ikut kompetisi ini.
     Indah mengaku pernah kecewa pada even nasional,  yaitu Kontes Dangdut Indonesia (KDI). Saat itu ada seleksi KDI di Surabaya.  Selama 2 hari audisi Indah mengikuti antrian mulai jam 8 pagi. Tahap pertama dan kedua lolos,  sampai akhirnya jam 10 malam Indah masuk tahap 3. Tahap ini Indah lolos dan dapat Golden Ticket, yang tandanya Indah akan tampil di televisi nasional.
      “Waktu itu jurinya bunda  bertha, Ikke Nurjanah dan Widi KDI. Bunda Bertha mengucapkan selamat sambil mengatakan kami tunggu di Jakarta,” kenang Indah.
     Muncul di 30 besar group KDI ternyata tidak serta merta membawa Indah berangkat ke Jakarta.  Ternyata dari jumlah itu diambil 8 besar.   "Anehnya yang diberangkatkan ke Jakarta ada yang gak dapat Golden Ticket,” ungkapnya dengan nada kecewa.
     Indah tidak putus asa, akhirnya kembali berangkat ke Pasuruan untuk mengikuti event yang sama. Dievent kali ini Indah masuk di 30 besar wakil Jawa Timur. Sayangnya kali ini cuma 20 orang yang dikirim untuk tampil live di televisi,  dan Indah tidak termasuk di antara yang dikirim itu.
     Pupus sudah harapan Indah untuk mengharumkan nama Lumajang di ajang ini,  apalagi usia Indah yang saat ini suah 28 tahun sudah tidak bisa lagi ikut ajang pencarian bakat tersebut.
     Meskipun tidak bisa ikut di ajang pencarian bakat seperti KDI atau D’Academy, namun Indah masih berharap ada even lain yang tidak menjadikan usia sebagai salah satu persyaratannya. Indah terus akan ikut kompetisi selama itu membawa kepada kebaikan.
     Terkait dengan kompetisi- kompetisi yang diikuti Indah, sang suami yaitu Antok mengaku tidak keberatan dan bahkan selalu memberi support terbaik untuk istrinya. Antok menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melarang Indah berkarir di dunia tarik suara. Begitu getolnya dukungan Antok ini hingga dengan cara apapun diupayakan agar Indah bisa ikut kompetisi. Bahkan Antok pernah menggadaikan sepeda motornya agar Indah bisa berangkat ikut kompetisi.
     "Di acara D’Academy 3,  istri saya gugur di tahap akhir. Saya penasaran,  akhirnya saya gadai motor agar Indah bisa berangkat ke Semarang untuk ikut kompetisi,” ujar Antok.

Indah Nada bersama Suami dan Putrinhya

Teman Kecil

     Indah dan Suaminya adalah tetangga dekat sehingga paham betul karakter masing-masing. “Kami cuma beda RT, jadi kami tahu persis bagaimana keseharian Indah, begitu pula sebaliknya,” ujar Antok. Antok mengaku melirik Indah sejak TK, meski saat itu belum paham betul arti cinta. Bahkan Antok dan Indah berpacaran hingga remaja.
     Indah dan Antok adalah teman mengaji juga, hingga pada akhirnya suatu hari Antok sudah tidak lagi bersama Indah. Antok mengaku waktunya tersita oleh sekolah dan tidak lagi datang di tempat mengaji. Setelah berpisah selama 4 tahun mereka tidak pernah saling komunikasi. Hingga suatu saat Indah remaja mendatangi tempat ngamen Antok di Wonorejo  dan menyatakan ingin kembali menjalin hubungan dengan Antok.
     “Waktu itu dia saya panggil mendekat dan saya katakan perasaan saya yang suka pada dirinya,” ujar Indah. Padahal waktu itu Antok mengaku sedang dengan gadis lain. Ketika disinggung kenapa Indah nembak Antok duluan, Indah mengaku harus menyelamatkan kisah cintanya, karena Antok adalah cinta pertamanya. “Antok itu beda dengan yang lain, anaknya cuek pada gadis,” sela Indah.
     Indah mengaku kesengsem dengan senyum Antok yang manis dan Indah juga tahu keseharian Antok yang tidak mudah tergoda.
     Sementara itu Antok ketika ditanya perasaannya punya istri seorang penyanyi dan sering manggung diajak joget lelaki lain,  mengaku ada perasaan berat tetapi harus diterima dan dijalani asal semuanya sesuai dengan batasan tertentu. “Pernah suatu ketika saya bersitegang dengan tamu yang tidak sopan pada istri saya,” kenang Antok.
     Indah sendiri juga sering merasa risih dan terpaksa harus jaga jarak saat menyanyi, meski kadang diomeli sama tamu yang mengajak joget. ”Dasar penyanyi aja kok jual mahal,” ujar Indah menirukan kata-kata yang dilontarkan pejoget. Bahkan dulu saat masih berpacaran dengan Antok, Indah pernah minta jemput ingin pulang meninggalkan acara karena perlakuan tamu yang tidak sopan. Sambil menangis Indah menelpon Antok, ”Engkok takok, koni’in engkok ,”ujar Indah mengenang saat menelpon Antok dengan aksen Maduranya.
     Atas itu semua Indah seringkali harus belajar selektif dalam menerima tawaran job menyanyi. Dulu Indah mengaku tidak bisa menghindar jika dapat tawaran menyanyi, waktunya pun banyak tersita. “Dulu waktu sekolah pernah menyanyi di acara teropan.  Pulang  dari sekolah langsung berangkat menyanyi sampai  jam 1 dini hari,” kenangnya.
     Indah yang jebolan Madrasah Aliyah ini dulu pernah bercita-cita ingin menjadi penyanyi terkenal seperti Inul Daratista. Inul yang sebelumnya dikenal sebagai artis kampung dengan goyang ngebornya, kini jadi artis nasional yang sukses, itulah yang menginspirasinya.
     Bakat menyanyi Indah ternyata juga menurun kepada putrinya. Meski baru berusia 8 tahun duduk di bangku kelas 1 SD, Qonita putrinya ini  juga sudah berani ikut kompetisi di even-even besar,  bahkan di ajang Bintang Radio juga pernah ikut meski tidak ditarget untuk menang. ”Ini untuk melatih mentalnya agar punya rasa percaya diri,” ujar Indah.
     Baik Indah Nada maupun suaminya Antok Tumhiho mengaku tidak lupa dengan jasa-jasa yang diberikan Radio Semeru FM.  Semeru FM bagi mereka berdua sangat berjasa dalam turut mengorbitkan nama Indah Nada.  “Radio Semeru adalah radio terbaik di Lumajang, evennya selalu sukses karena ditangani personil yang professional,” pungkasnya. (TEGUHEKAJA).



Berikut ini penghargaan yang pernah di raih Indah nada:
Juara 1 Solmate Show tahun 2008
Juara 1 Bintang Radio 03 tahun 2016
Juara 1 lomba Karaoke HUT Sanggar Candipuro 2016.
Juara 1 Singer Show Candipuro 2016
Juara 1 Karaoke HUT RI Kec. Candipuro 2017.
Juara 3 Bintang Radio 4 2017
Juara 1 Lumajang Mencari Bintang (LMB) 2017
Juara 1 HUT Partai 2018

Posting Komentar

0 Komentar