DAMPAK CORONA, PPDB DILAKUKAN SECARA DARING



     Wabah virus corona (Covid-19) benar-benar berdampak terhadap sendi kehidupan masyarakat. Mulai dari sosial,  kesehatan, ekonomi, bahkan dunia pendidikan juga ikut terimbas.
     Salah satu yang terkena dampak di bidang pendidikan adalah skema Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 ini. Pasalnya, saat ini semua pihak tengah disibukkan dengan penanganan pencegahan pandemi virus corona (Covid-19).
     Demikian disampaikan tiga narasumber di program Panorama Pagi Radio Semeru FM, yang berlangsung pada Kamis (23/4) pagi. Mereka yang hadir dalam dialog interaktif yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd itu adalah Kabid Pendidikan Dasar Drs. Suryadi, M.Pd., Kasi Kesiswaan Drs. Bagia Hermawan, S.Pd., dan Tim Informasi dan Teknologi (IT) Nurul Huda, M.Pd. Tema yang diusung dalam talkshow pagi itu soal Penerimaan Pesera Didik Baru (PPDB) SD-SMP Tahun 2020 Secara Online.
     Menurut Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lumajang Drs. Suryadi, M.Pd., untuk PPDB jenjang SD-SMP tahun ini sudah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 44 Tahun 2019. Selain itu, PPDB secara online dilakukan guna menekan pandemi corona, apalagi di Lumajang jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan signifikan. “Cara untuk menghindari berkumpulnya calon siswa dan orang tua, dengan sistem online ini,” jelasnya.
     Apalagi mekanisme daring ini, juga sudah sesuai dengan Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, di mana dalam SE itu tegas dikatakan bahwa teknis pelaksanaan PPDB diharapkan bisa  tepat dan tidak membebani orang tua calon siswa. “Kita menjalankan konsep semua bisa sekolah, sesuai anjuran Pusat. Ini yang akan kita lakukan untuk di Lumajang pada tahun ini,” imbuhnya.
     Hal senada juga dikatakan Kasi Kesiswaan Drs. Bagia Hermawan, S.Pd., PPDB akan dibuka secara online dan serentak mulai pertengahan Mei 2020.  Kepastian tersebut sembari menunggu Peraturan Bupati (Perbub) yang saat ini masih dalam proses. Karena jika tidak ada payung hukum dalam bentuk Perbub, pihaknya mengaku cemas karena prosesnya bisa disalahkan.
     Sama seperti tahun sebelumnya, PPDB tahun ini juga masih menggunakan jalur zonasi sebanyak 50%, jalur afirmasi 15%, jalur perpindahan tugas orang tua atau wali 5%,  dan jalur prestasi 30%. “Jika dulu jalur prestasi menjadi prioritas, untuk tahun ini sudah berubah. Jalur hafidz (hafal Al Qur'an)  yang malah diutamakan,” ungkapnya.
     Pada kesempatan yang sama, Tim IT Nurul Huda, M.Pd., mengajak semua calon siswa mendaftar secara daring di jalur kusus dan umum. Syaratnya cukup mudah, orang tua calon siswa tinggal mengirim foto Kartu Keluarga (KK) asli, lalu dikirim sesuai dengan petunjuk yang disampaikan Dinas Pendidikan melaui sistem daring.
     Bahkan bagi calon siswa yang tidak memiliki HP atau berada di lokasi plosok dan jauh dari jangkauan signal HO,  diharapkan bisa meminta bantuan kepada sekolah asal. Karena sekolah asal se Lumajang, masih menurut Nurul, sudah memiliki jaringan daring sendiri. “Bantuan dari para guru atau sekolah asal sangat kami harapkan, kususnya kepada orang tua yang tidak memiliki HP atau yang rumahnya sulit mengakses internet,” pintanya.
     Seperti diketahui, pada pendaftaran tahun lalu, pengunggahan dokumen persyaratan dalam PPDB dilaksanakan oleh pihak sekolah penyelenggara. Calon siswa dan orang tua masih datang ke sekolah untuk membawa berkas persyaratan pendaftaran. Proses entry data pendaftar masih dilakukan sekolah penyelenggara. Semua pola kerja lama tersebut, pada tahun ini sudah diubah. 
     Kebijakan pemerintah untuk menciptakan PPDB yang aman ini, perlu diapresiasi semua pihak. Karena mencegah berkumpulnya siswa dan orang tua secara fisik di sekolah, diharapkan dapat meminimalkan penyebaran pandemi virus corona.     
     Dalam Talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd ini, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik melalui telepon, WA maupun facebook. Seperti yang disampaikan pendengar setia Panorama Pagi asal Yosowilangun Edi, ia mempertanyakan solusi bagi orang tua yang tidak punya HP. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Nurul Huda, yang mengatakan jika pendaftaran bisa difasilitasi oleh sekolah asal, dan dirinya memastikan jaringan internet di sekolah asal sudah tersedia. (YONI)

Posting Komentar

0 Komentar