TAMBAH LAGI, SEORANG PELAJAR SMP DAN MAHASISWA LUMAJANG POSITIF CORONA


     Seorang mahasiswa dan seorang pelajar SMP di Lumajang terkonfirmasi positif corona. Informsi ini disampaikan Bupati Lumajang bersama jajaran Forkopimda saat jumpa pers di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang,  Jumat (24/4) malam. Dengan bertambahnya 2 orang positif corona ini,  maka di Lumajang tercatat ada 12 orang terkonfirmsi postif corona. PDP juga bertambah menjadi 43 orang dan ODP 314 orang.
     Selain Bupati Cak Thoriq,  hadir dalam jumpa pers tersebut Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar, Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf. Ahmad Fauzi, Kadinkes Lumajang dr. Bayu Wibowo dan Direktur RSUD dr. Haryoto Lumajang  dr. Halimi Maksum, M.MRS.
     Disampaikan bahwa seorang mahasiswa usia 22 tahun dari Kec. Padang berinisial RR hari ini, (24/4) dinyatakan positif corona. RR adalah ODP dengan diagnosis Observasi Febris (OF)  atau demam tinggi di atas 37 derajat celcius.
     Dilaporkan yang bersangkutan datang dari Malang pada tanggal 25 Maret lalu. Setelah sepekan di rumah, RR mengalami sakit sehingga periksa ke Puskesmas dan selama 8 hari dirawat di Puskesmas Padang dengan keluhan nyeri perut, mual dan demam. 
     Pada tanggal 12 April, RR dirujuk ke RSUD dr. Haryoto Lumajang. Di sini ia langsung dites menggunakan rapid tes,  namun ternyata hasilnya negatif. Ini masih belum meyakinkan, sehingga keesokan harinya dilakukan swab air liur dari hidung, mulut dan tenggorakan, kemudian materi sampel itu langsung di kirim ke lab yang ada di Surabaya.
     Setelah dirawat selama 6 hari di RSUD, RR secara klinis dinyatakan sembuh.  Namun pada hari Jumat (24/4) pagi, hasil swab yang dikirim ke  lab Kemenkes datang dan dinyatakan positif. RR yang seorang mahasiswa  Perguruan Tinggi di Malang mengaku sering menggunakan travel Lumajang – Malang. “Saat ini RR dalam proses isolasi mandiri di bawah pantauan tim kesehatan, dan ada kemungkinan akan dikarantina di rumah sakit agar pemantauanya lebih mudah,” ujar Cak Thoriq.
     Selain mahasiswa itu, seorang lagi yang terkonfirmasi positif corona. Ia adalah pelajar SMP berinisial SR, laki-laki umur 16 tahun,  dari Kec. Sukodono. SR adalah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP yang rawat inap di RSUD dr. Haryoto Lumajang. SR pada tanggal 12 April didiagnosa Demam Berdarah (DB) dan saat dites dengan rapid tes hasilnya negatif.
     Untuk meyakinkan yang bersangkutan memang bebas corona, maka pada tanggal 14 dilakukan swab dan menunggu hasilnya. Pada tanggal  17 April 2020 kondisinya  membaik,  sehingga diperkenankan pulang. Namun hari Jumat (24/4) hasil swabnya datang dan terkonfirmasi positif.
     “Faktor risiko SR adalah kluster transmisi lokal di mana yang bersangkutan  pernah traveling ke luar kota bersama keluarga atau saudaranya,” ujar Cak Thoriq.
     Cak Thoriq menambahkan bahwa pihaknya saat ini akan  mendalami riwayat SR,  karena tidak ada penjelasan riwayat kegiatan sebelumnya dan diindikasi ada keterangan yang disembunyikan yang tidak disampaikan ke dokter pemeriksa. “Demi pencegahan penularan corona, saya berharap semua pasien jujur saat diperiksa agar semua bisa diantisipsi sejak dini,” harap Cak Thoriq.
      Terhadap kedua orang yang baru dinyatakan positif corona ini, tim akan melakukan pemantauan terus menerus. Jika melanggar protokoler pencegahan corona, maka yang bersangkutan akan dilakukan isolasi dan karantina di fasilitas yang disedian Pemkab Lumajang. Cak Thoriq juga berharap agar masyarakat turut membantu mengawasi dan jika ada pelanggaran protokol bisa segera dilaporkan.
     Hal senada diungkapkan Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar.  Kapolres mengingatkan masyarakat agar patuh himbauan dan instruksi yang telah dikeluarkan pemerintan. Kapolres menyatakan partisipsi masyarakat sangat diperlukan.
     Ia mengingatkan soal keterbatasan tenaga medis dan perangkatnya, “Jika terjadi lonjakan jumlah pasien corona di Lumajang, mau taruh di mana lagi,” ujarnya.
     Kapolres mengingatkan kembali kepada takmir masjid dan musholla yang masih melanggar dengan tetap menggelar sholat jamaah. “Tolong pikirkan itu, tenaga medis dan peralatan yang dimiliki terbatas,” ujarnya. Kapolres juga menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada takmir yang sadar dan turut mentaati protokol penanganan darurat corona ini.    



 

RSUD dr. Haryoto Disterilkan

     Melihat trend corona yang kian mewabah, Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama tim gugus tugas penanganan corona telah melakukan evaluasi. Didapati fakta kemungkinan banyak pasien yang telah periksa ke rumash sakit yang tidak jujur dengan kondisinya. Khawatir terhadap kesehatan tenaga medis yang ada dan pasien lain, maka diputuskan poli-poli yang ada di  rumah sakit akan disterilisasi.
     “Kami khawatir pasien banyak yang tidak jujur saat diperiksa,” ungkap Cak Thoriq. “Kita kasihan kepada dokter dan tenaga medis lain yang sudah bekerja all out. Untuk itu kita akan lakukan screening terhadap tenaga medis, perawat hingga dokter, dan pelayanan sementara dialihkan ke UGD” lanjutnya.
     Rencana sterilisasi ini juga dipertegas oleh Direktur RSUD dr. Haryoto Lumajang  dr. Halimi Maksum, M.MRS. Menurut dr. Halimi pihaknya akan melakukan sterilisasi seluruh ruangan, “Kami mensinyalir ada banyak pasien yang tidak jujur menyampaikan kepada tenaga kesahatan, dokter dan perawat terkait kondisi sakit dan riwayat perjalannya,” ujar dr. Halimi. Ini menurutnya sangat berbahaya karena banyak carrier corona yang tidak teridentifikasi secara medis,  namun sangat berpotensi menularkan corona .
     Selain melakukan sterilisasi, pihak RSUD dr. Haryoto juga menyiapkan tambahan ruangan untuk perawatan isolasi pasien corona. Disebutkan selain 24 ruangan Alamanda yang sudah disediakan sebelumnya, kini akan ditambah 33 lagi ruangan yang ditempatkan di ruangan Vip Anggrek. 
     Apa yang dilakukan Pemkab Lumajang terkait penanganan corona ini tidaklah berlebihan. Justru kekhawatiran muncul ketika sampai terjadi lonjakan pasien yang banyak akibat tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol pencegahan dan penanganan wabah corona ini.
     Bupati sendiri mengaku sudah tidak kurang-kurang memberi himbauan, sosialisasi dan bahkan bersama aparat terkait sudah sering dilakukan operasi dan patroli penertiban.
     “Wis ta.. ayo kita selesaikan hari ini, patuhlah,  insya Allah kita ketemu lagi ramadhan yang akan datang jika kita patuh, kita antisipasi dari diri kita sendiri. Garis depan penanganan corona adalah kita semua,” ajak Cak Thoriq.
     “Kami akan panggil seluruh takmir yang ada di Lumajang. Polisi dan TNI tidak akan mengobrak orang  ibadah jika semua sadar.  Mosok nunggu seperti di India dan Banglades,  nunggu dipukuli baru sadar. Kurang apalagi kami menjelasakan kepada msyarakat, potensinya terus bertambah,” imbuhnya.
     Sementara itu Kadinkes Lumajang dr. Bayu Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya juga sudah berupaya untuk melakukan pengadaan alat tes yang saat ini jumlahnya tidak memadahi. Dicontohkan,  jumlah ketersediaan reagen (zat atau senyawa yang digunakan untuk uji swab) yang menipis sementara bahannya harus impor. Ini menurut dr. Bayu adalah masalah nasional. Di Jatim sendiri juga baru dapat tambahan. (TEGUH EKAJA)

Posting Komentar

0 Komentar