BUNDA INDAH MASDAR: SOSOK KARTINI LUMAJANG MASA KINI


      Acara Bincang Bincang Santuy (BBS) Radio Semeru FM Selasa (21/4) malam bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Oleh karena itu, radio terbesar dan tertua di Kota Pisang ini menghadirkan bintang tamu super spesial yang sangat menginspirasi kaum wanita. Sosok wanita itu adalah Ir. Indah Amperawati, M.Si, Wakil Bupati Lumajang. Ia adalah adik kandung Dr. Sjahrazad Masdar (alm), mantan Bupati Lumajang. Karena itu, Indah Amperawati juga kerap disapa Indah Masdar.
      Bunda Indah, demikian ia populer disapa, dikenal sebagai sosok wanita yang tegas, ulet, tangguh, disiplin, pekerja keras, sekaligus murah senyum dan memiliki kepedulian sosial tinggi. Wanita berperawakan tinggi semampai dan berparas ayu ini di sela kesibukannya yang super padat terutama dalam menangani wabah corona, masih menyempatkan diri hadir di program acara BBS yang dipandu Ferry Sinaro dan Nuris Hamzah dalam kemasan "sersan" (serius tapi santai).
      Pertanyaan awal yang menggelitik tidak disangka dilontarkan presenter Ferry Sinaro, “Masih suka masak Bunda?” Pertanyaan ini langsung disambar sambil tertawa renyah. "Masih, saya paling jago masak nasi goreng,” ujar Bunda Indah sembari tersenyum.
Bunda menceritakan ulah para ajudannya yang kalau kangen dengan masakan nasi gorengnya melontarkan pertanyaan yang sebenarnya hanya memancing, ”Bunda masak nasi gorengkah?,” ujar Bunda Indah menirukan ajudannya.
      Berbicara soal tokoh Kartini, Bunda Indah mengungkapkan bahwa wanita modern dituntut untuk emansipasinya di segala bidang, baik sosial, politik, hukum, pemerintahan maupun ekonomi. Soal ekonomi wanita paling kuat dibanding lelaki. "Wanita terlatih survive dalam ketahanan pangan," ujarnya.
      Bunda mencontohkan ketika seorang wanita diberi uang berapa pun bisa cukup dibelanjakan untuk keluarganya. Wanita mampu mengelola sekecil apa pun uang yang dimiliki dan ini butuh kecerdasan yang tinggi.



DUKUNGAN KELUARGA
      Dalam meniti karirnya di birokrasi, yang kemudian berlanjut di kancah politik hingga menduduki posisi sebagai Wakil Bupati, Bunda Indah tidak luput dari dukungan sang suami, Agus Wahyu Tjahyono. Pria ganteng dengan kumis ala Andi Mallarangeng tersebut ternyata adalah teman sekampusnya. “Saya jurusan tekhnologi pertanian, sedangkan suami jurusan tanah. Suami saya lebih suka di balik layar,” ungkapnya.
      Bunda Indah memanggil suaminya dengan sebutan "Mas", sementara sang suami memanggilnya dengan sebutan Mama. “Bukan bebeb?,” kelakar usil presenter Ferry Sinaro.
Pasangan ini dikaruniai seorang putra ganteng yang diberi nama Ilham Masdar Apriliansah. Ilham sudah selesai studi kedokterannya, saat ini mengabdi sebagai dokter di klinik Brimob Surabaya.
      Satu hal yang cukup menginspirasi dari putra semata wayang Bunda Indah ini adalah hal khusus yang disandangnya. “Ia punya spesifiksi tidak bisa belajar dengan membaca. Daya tahan membacanya tidak lama,” ungkap Bunda Indah. Ilham belajar hanya dengan mendengar dan melihat. Terkait dengan spesifikasi yang dialami Ilham ini, Bunda Indah sudah membawanya ke psikiater di Jogja dan Surabaya.
      Meski dengan spesifikasi seperti itu, ternyata waktu di SMA kelas 3, Ilham menyatakan ingin masuk kedokteran. Bunda pun mengingatkan kepada Ilham. "Kedokteran itu bukunya tebal-tebal. Modelmu begini kamu cocok di teknik. Eh malah dia menjawab, enggak Ma saya akan menggunakan logika saya,” ujar Bunda Indah menirukan dialognya kala itu.
Ternyata Ilham sang putra tercinta telah membuktikan tekadnya dan dia diterima di Fakultas Kedokteran Unair, dan kini telah lulus.




AKTIVIS ORGANISASI
      Sejak kecil Bunda Indah aktif di organisasi. Ia mengaku sejak kelas 3 SD sudah aktif di kepramukaan. Bunda Indah ikut pramuka atas dorongan orang tuanya. Ayahnya yang seorang tentara mewajibkan dirinya ikut parmuka.
      “Di pramuka kamu akan temukan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri,” ujar Bunda Indah menirukan wejangan ayahnya. Pramuka menurutnya telah banyak mengajarkan kesederhanaan, disiplin, kerja keras, jiwa mandiri dan jiwa sosial yang tinggi. Karena itu Ia menyarakan kepada para orang tua agar mendorong anaknya ikut organisasi kepanduan ini.


     Bunda Indah ikut kepanduan hingga pertengahan kuliah. “Saat kuliah banyak waktu tersita sehingga tidak bisa aktif di kepramukaan,” ungkapnya. Sesuai dengan profesi ayahnya yang tentara, Bunda Indah ikut di organisasi Pramuka Baladhika Jaya di Kodim 0821 Lumajang.
      Kecintaannya terhadap organissi kepanduan ini ternyata mengakar hingga kini. Setelah lulus kuliah dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini berubah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), Bunda Indah kembali aktif dan mendapat kepercayaan sebagai Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Lumajang. “Alhamdulillah seluruh kwartir dan kwarcab mendukung saya untuk menjadi Ketua Kwarcab,” ujarnya.
      Sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Lumajang, Bunda Indah bertekad akan memberikan sesuatu yang terbaik sebagai peninggalannya kelak jika sudah tidak menjabat lagi sebagai Ketua Kwarcab. “Bersama dengan yang lain, saya akan mempersembahkan sebuah bumi perkemahan di atas tanah seluas 10 hektar,” ungkapnya.
      Bumi perkemahan tersebut terletak di Glagah Arum, Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, yang akan disulap menjadi bumi perkemahan bertaraf nasional.
Disinggung soal kenangan yang melekat saat ikut pramuka, Bunda Indah bercerita jika pramuka zaman dulu tidak senyaman sekarang. Dulu jika akan kemah kemana pun selalu jalan kaki hingga menuju bumi perkemahannya. “Mau kemah ke Randuagung ya jalan kaki sampai di sana. Dulu mandinya pun di sungai, tidak seperti sekarang yang numpang di rumah orang,” kenangnya.     
Selain aktif di pramuka, Bunda Indah juga tercatat aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). “Saya selalu menyampaikan ke anak-anak muda, berorganisasilah karena di organisasi diajarkan kepemimpinan. Setiap organisasi mengajarkan leadership,” himbaunya.
      Menurt bunda Indah, organisasi sangat penting dalam membentuk karakter seseorang dan ini banyak terbukti saat seseorang memimpin atau menjabat sesuatu. Style kepemimpinannya beda. “Ini bisa kita lihat di pemerintahan kita. Pejabat yang suka berorganisasi, beda dalam cara mengambil keputusan,” ujarnya sambil mencontohkan gaya kepemimpinan pejabat yang ada di Lumajang.
 
 

TERJUN KE DUNIA POLITIK
      Stigma masyarakat bahwa politik itu kejam, politik itu penuh kecurangan, tidak menyurutkan niat Bunda Indah untuk terjun di dunia politik. “Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa politik itu tidak selalu seperti itu,” ujarnya.
Ia mengakui jika faktanya politik memang kejam. “Tapi politik jangan dihindari. Politik harus bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
      Terjunnya Bunda Indah ke dunia politik memang banyak tantangan, di saat cukup banyak masyarakat tidak percaya kepada politisi dan wakil rakyatnya. Maka, langkah pertama yang diambilnya yaitu membangkitkan kepercayaan (trust) masyarakat dengan cara memberikan teladan yang baik. “Kalau pemimpinnya kotor, maka apa pun yang diucapkan tidak akan dipercaya,” ujarnya.

      Semangat Bunda Indah ini cukup menginspirasi terutama bagi kaum wanita di Lumajang. Perjalanan organisasi yang matang telah mewarnai setiap langkah kebijakan yang diambil Kartini Modern ini. Di pemerintahan dan dunia politik, ia patut diperhitungkan.
Di dunia politik ia sempat bikin heboh. Tidak tanggung-tanggung masuk partai Gerindra langsung menjadi Ketua DPC. Hebatnya lagi, partai ini sejak ikut Pemilu tahun 2008-2009 belum punya kantor sendiri. Selama 10 tahun kantor partai tersebut masih sewa. Baru dipimpin seorang wanita hebat inilah partai tersebut punya kantor sendiri, bahkan perolehan kursinya di DPRD tambah 3, dari 5 menjadi 8 kursi.

      Ketertarikannya masuk dunia politik selain untuk menunjukkan sisi baik politik, Bunda Indah juga mengaku ingin memperbaiki birokrasi di Lumajang. Ia mengaku sedih ketika Ombudsman Republik Indonesia (lembaga yang berwenang melakukan pengawasan penyelenggaraan pelayan publik yang dilakukan penyelenggara negara) memberikan rapor merah atas pelayanan Pemerintah Lumajang. “Pemerintah itu intinya adalah pelayanan,” ujarnya yang menjelaskan jika pelayanan buruk maka pemerintahan dianggap tidak berhasil.
      Beruntung semenjak kepemimpinan duet Cak Thoriq dan Bunda Indah selama 1,5 tahun ini rapor pelayanan pemerintah menjadi baik. “Nilai pelayanan yang semula cuma 22 menjadi 77, merah jadi kuning dan terakhir rapor pelayanan kita jadi warna hijau,” terangnya.
      Awal mula turut dalam perhelatan Pilkada, Bunda Indah mengaku hanya coba-coba. Pertama kali yang dilakukan sebelum masa Pilkda yakni dengan memasang gambar dirinya. Gambar diri yang dipasang tanpa ada tulisan ajakan ataupun sebuah statemen akan mencalonkan diri sebagai salah satu peserta Pilkada .
      “Itu untuk melihat reaksi orang. Bayangkan seorang PNS pasang gambar tanpa partai politik,” kenangnya sambil tertawa renyah. Semenjak pasang gambar tersbut banyak orang yang bertanya ada apa dan ngapain pasang gambar. Semakin hari semakin banyak yang menghubungi dan mendorongnya. Akhirnya Bunda Indah justru bingung karena dirinya bukan orang partai, padahal untuk maju Pilkada harus ada kendaraan partai.
      

 Dengan diam-diam Bunda Indah menghubungi partai yang ada di Lumajang. Ia mengatakan ternyata semua partai tertutup untuknya. Suatu saat Bunda Indah ada kesempatan berdiskusi dengan ketua partai Gerinda. “Mas partainya sampean gak gelem ta dukung aku,” ujarnya mengenang saat berbicara dengan ketua partai Gerindra. “Sedih.. melas rasanya saat itu,” kenangnya.
       Ketua Partai Gerindra saat itu mengatakan jika semua itu terserah dan menjadi ketentuan pusat. Akhirnya ada 4 orang yang diusulkan termasuk dirinya. Sejak usulan itu, Bunda Indah tidak melakukan apa-apa karena memang tidak paham apa yang harus dilakukan. “Tiba-tiba saya dipanggil untuk ketemu dengan petinggi partai di Jakarta. Cuma lima menit, hanya ditanya tentang keseriuasan saya karena masih PNS dan pensiunnya masih kurang 9 tahun,” ungkapnya.
      Yang lebih mengejutkan, Bunda Indah ditawari jadi ketua partai. “Mau gak jadi ketua partai, saat itu juga langsung saya jawab MAU!!!,” ungkapnya tanpa basa basi.
Akhirnya gemparlah perpolitikan di Lumajang, seorang Indah tiba-tiba menjadi ketua partai.   “Nah itu yang saya inginkan kepada perempuan-perempuan. Jangan takut, raihlah apa yang anda inginkan tanpa ragu-ragu,” tegasnya sambil mengungkapkan jika dirinya saat itu juga langsung membuat surat pengunduran diri dari PNS. Saat surat penguduran diri itu ditunjukkan kepada ketua partai, justru terkejut, “Kok secepat ini, masih lama nanti saja, gak sudah sekarang,” ujarnya menirukan saat dialog dengan ketua partainya di Jakarta.
      Ketika ditanya suka dukanya menjadi Wabup, Bunda Indah mengaku tidak ada dukanya, “Banyak sukanya. Buktinya berat badan saya kian naik,” selorohnya. “Senangnya masyarakat sekarang sudah tidak ada batas lagi dengan kita,” lanjutnya.
Bunda Indah mengaku selalu menyampaikan bahwa jabatan bupati, wakil bupati, camat atau kepala dinas adalah pelayan masyarakat. “Sehingga masyarakat tidak canggung. Setiap hari ada masyarakat yang WA langsung kepada saya dan bupati. Sekecil apapun urusannya mereka sampaikan,” ujarnya.
      Bunda Indah mencontohkan ada telpon yang melaporkan listrik di dekat pasar Senduro padam. “Saya langsung telpon kepala PLN yang mengatakan bahwa sore hari listrik itu akan menyala. Info itu saya sampaikan kembali kepada warga, dan warga pun terdengar gembira dan bilang alhamdulillah Bunda respons kami,” kisahnya.
      Bunda mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat tidak menuntut apa-apa. Mereka hanya minta pejabat atau pemimpin mereka hadir di tengah mereka saat mereka dalam kesulitan. “Itu yang saya tekankan kepada camat, kepala dinas agar jangan sombong. Naik mobil kaca dibuka dan senyum., gitu saja masyarakat sudah puas,” ujarnya.



KESETARAAN GENDER
       Sebagai tokoh perempuan, Bunda Indah paling getol dalam menyuarakan emansipasi dan perlindungan terhadap anak dan perempuan. Dengan kewenangannya, ia memastikan adanya peningkatan kualitas perempuan dengan memerintahkan Dinas Pendidikan agar memasukkan unsur kesetaraan gender. “Kesetaraan gender bukan harus setara lelaki. Ada kodrat yang membatasi masing-masing jenis kelamin, namun ada peran yang bisa dilakukan baik oleh lelaki atau perempuan,” jelasnya.
      Bunda mengakui saat ini masih ada sedikit ketimpangan antara lelaki dan perempuan, baik itu di dunia pemerintahan maupun politik. “Kita tidak bisa menyalahkan lembaga. Ada ketidakpercayaan pada diri wanita itu sendiri. Contoh saat rapat kebanyakan yang usul atau menyampaikan pendapatnya adalah lelaki, padahal saya tahu di situ banyak perempuan yang punya kapasitas dan mampu. Hanya saja mereka memilih diam karena kurang percaya diri,” ujarnya.
      Untuk wanita yang berpendidikan sedikit tinggi, Bunda Indah meminta agar turut mendorong emansipasi wanita. “Isi diri kita denga ilmu. Ketika kita berilmu maka kita bisa bicara. Perbanyak melihat, mendengar, dan membaca,” himbaunya.
Dia berharap agar tidak terjebak pada stigma wanita adalah konco wingking sehingga ini susah diubah. “Perempuan adalah pendamping lelaki. Ada tugas-tugas yang hanya bisa diselesaikan lelaki, demikian sebaliknya ada tugas-tugas yang hanya bisa diselesaikan perempuan,”


      Bunda Indah mengaku paling tidak mentolerir jika ada kekerasan terhadap perempuan dan anak. ”Sudahlah, stop kekerasan perempuan dan anak,” tegasnya.
Kemarahan Bunda Indah memuncak saat ada kasus guru yang melecehkan murid perempuannya. Bunda marah betul dan langsung menelpon Cak Thoriq. “Aku jengkel pokoknya harus kita hukum dia,” ujarnya memperagakan saat menelpon Cak Thoriq, sementara di seberang telpon Cak Thoriq mendengarkan dengan sabar dan mengiyakan apa yang disampaikan Bunda Indah tersebut.
      Kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru tersebut dinilai keterlaluan. “Kalau yang melakukan itu bukan seorang guru itu beda. Guru itu teladan yang mencetak sumberdaya manusia. Kalau saya lelaki, saya ajak kelahi dia,” ujarnya dengan penuh rasa geram.
      Disinggung soal peran perempuan di masa pandemi, Bunda menyatakan bahwa saat ini dibutuhkan peran lebih para perempuan perkasa di Lumajang. Ada tambahan pekerjaan ekstra seperti mendampingi anak-anak semasa belajar di rumah, memberi pemahaman agar anak tidak keluar rumah karena ancaman corona. Apa lagi perempuan yang harus bekerja sebagai tim medis, Bunda menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim medis yang luar biasa, dengan segala keterbatasan jumlah Alat Pelindung Diri (APD), kurang prasarana, namun tetap semangat .
       ”Ada seorang dokter spesialis paru namanya dokter Yuli yang tidak pernah pulang selama berminggu-minggu. Saya suport dan setiap ingat saya WA. Dokter Yuli harus jaga kesehatan, kita semua butuh,” ungkapnya.
      Bunda pun berharap agar masyarakat dalam pandemi corona ini berperan aktif sebagai garda terdepan. Tim medis menurutnya adalah garda terakhir. Jika garda terdepan jebol, tim medis akan kuwalahan dan ditakutkan akan jebol juga sehingga pandemi corona ini tidak mampu teratasi.
 
      Bagi warga yang ada di luar kota maupun luar negeri, Bunda memahami kerinduan mereka. Namun jika sayang keluarga lebih baik menahan rasa rindu itu.
      Bunda Indah kemudian mengatakan ada temannya waktu SMA yang saat ini ada di Jakarta. Ayahnya sakit dan meninggal, yang bersangkutan menghubungi Bunda Indah pada pukul 1 dinihari. Ia mengatakan ingin pulang dan Bunda pun menjawab. “Pulang tidak apa-apa, tolong dipikirkan. Belum urusan pesawat, masih diperiksa lagi di setiap perbatasan,” ujarnya yang kemudian beberapa saat setelah itu yang bersangkutan menyatakan tidak jadi pulang ke Lumajang dan memilih mendoakan dari Jakarta. “Bayangkan kesedihannya,” ujarnya.
      Menjelang akhir perbincangan Bunda Indah berpesan, “Untuk anak-anak belajarlah yang rajin, tidak ada ruginya orang belajar. Semua hal menjadi Ilmu. Belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman hidup. Jadilah orang yang bermanfaat. Hidup itu lebih berarti ketika bermanfaat untuk orang lain. Kepada kaum perempuan, kita diciptakan sebagai pendamping laki-laki, kita harus jadi tauladan”.
       “Saya apresiasi buat Radio Semeru karena selalu ada yang baru. Atas nama pribadi dan pemerintah saya menyampaikan terimaksih. Di tengah kejenuhan masyarakat stay at home, BBS hadir menghibur kita,” imbuhnya.
      Satu jam lebih perbincangan dengan Bunda Indah ini serasa tidak ada habisnya. Meski awalnya Bunda Indah mengaku grogi ketika diwawancarai presenter BBS, “Seperti ujian S3,” guraunya. “Kebalik deh kayaknya, kami yang grogi didatangi Bunda Indah,” ujar Nuris Hamzah. Sementara Ferry Sinaro langsung menyahut, ”Saya malah tidak bisa tidur semalam memikirkan akan ketemu Bunda,” kelakarnya. 

      Sementara itu respons pendengar dan pemirsa Live FB Semeru FM tak henti mengalir, baik dari warga Lumajang yang ada di dalam kota maupun luar kota bahkan dari luar negeri menyatakan bangga memiliki wakil bupati wanita hebat seperti Bunda Indah.

Selain apresiasi atas kinerjanya, mereka juga meminta Bunda Indah membaca puisi karena mereka tahu selain lihai baca puisi, Bunda Indah juga pandai menulis puisi. Apalagi, sejak duduk di bangku SMP, Bunda Indah sudah langganan juara lomba membaca puisi se   Kabupaten Lumajang. 
       “Baca puisi adalah salah satu hobi. Saya bisa mencipta puisi hanya saat saya sedih atau jatuh cinta,” ujar Bunda Indah yang kemudian membacakan puisi karyanya sendiri.
…..
Dingin menyentuh raga
Dalam diam kutekan rasa
Kau adalah kekuatan asa
Lebih dari dingin yang kurasa
Keangkuhanku takkan lunturkan rinduku
Dalam diam kucari diriMu,
Dalam diam aku sadar
Sesungguhnya Kau ada dan dekat
Akulah yang menjauh
Corona mengajariku
Corona menyadarkanku
Corona mempermalukan aku dihadapanMu
Tuhan terimakasih
Kau masih mengirim Ramadhan untukku
Biarkan aku luapkan sesal dan rasa hina ini
Dibulan ramadhan yang kutunggu
Dimalam-malam yang selalu menunggu
(12 April 2020)

     Hening sejenak. ”Sudah Mbak Nuris…sudah,” ujar Ferri Sinaro memecah keheningan sambil mengingatkan kepada presenter duetnya bahwa pembacaan puisi sudah usai. Puisi Bunda begitu menyentuh hingga ke relung hati. Puisi yang ditulisnya ketika ia sedih melihat kondisi saat ini dan sekaligus saat dia jatuh cinta kepada Tuhannya dan rakyat Lumajang yang punya tekad bersama-sama melawan corona. (TEGUH EKAJA).

Posting Komentar

0 Komentar