DAMPAK CORONA, SEMUA PELAJAR DIPASTIKAN NAIK KELAS DAN LULUS

     Masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) telah banyak merubah tatanan dan sistem di semua bidang, tidak terkecuali dengan dunia pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim telah memutuskan Ujian Nasional atau UN ditiadakan. Sebagai gantinya sekolah masih bisa melaksanakan ujian sendiri namun dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (Daring), sehingga tidak ada tatap muka antara siswa dan guru. Selain itu sekolah bisa mengakumulasi nilai rapor dari semester 1 hingga semester 6 sebagai penentu kelulusan.

     Jika melihat ketentuan tersebut, maka pelajar sekolah di Kabupaten Lumajang tahun ini dipastikan akan naik kelas semua dan akan lulus semua. Hal ini diungkap Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lumajang Drs. Agus Salim, M.Pd., saat talkshow di Radio Semeru FM, Jumat (04/04), bersama Ketua DPRD Anang Akhmad Syaifuddin, S.Ag, dan Wakil Ketua DPRD Bukasan, S.Pd, MM.
     Agus Salim menjawab kecemasan orang tua atau wali murid yang disampaikan di acara talkshow tersebut terkait perintah belajar bagi anaknya selama darurat corona. “Nilai tidak berpengaruh pada urusan kenaikan dan kelulusan peserta didik,” ujar Agus Salim menjawab pertanyaan dari pendengar yang resah karena di rumahnya sinyal jaringan lemah dan sering hilang, sehingga khawatir ujian sekolah yang diberikan pada anaknya terganggu.
     Meskipun ada kepastian naik kelas dan lulus dari sekolah, Agus Salim tetap menekankan agar pelajar di Kabupaten Lumajang tetap tekun dalam belajar, karena nilai rapor dan ujian sekolah menjadi salah satu acuan untuk menuju pendidikan tingkat selanjutnya baik itu untuk kenaikan kelas maupun untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi dengan prestasi yang bagus.

Belajar dan Bekerja dengan Sistem Daring
     
     Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lumajang Drs. Agus Salim, M.Pd. menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait pembelajaran dengan sistem daring . Dia menyadari kemungkinan ada pelajar yang tidak memiliki android terutama untuk pelajar SD. Untuk menyikapi hal ini pihaknya telah memerintahkan guru agar bisa hadir ke rumah pelajar tersebut dengan tetap memperhatikan protokol darurat corona. “Ini kasuistik dan kebetulan untuk tingkat SMP tidak ada keluhan soal sistem daring ini,” terang Agus Salim.
     Menurut Agus Salim, pembelajaran dengan sistem daring ini merupakan salah satu cara agar hak peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi darurat corona. Kepastian keamanan pelajar dan guru dalam memutus mata rantai penyebaran corona harus benar-benar diperhatikan, karena itu tidak hanya murid sekolah tetapi gurunya pun dapat tugas mengajar dari rumah lewat daring.
     Model daring ini juga diterapkan kepada seluruh jajaran di Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Agus Salim mengaku untuk koordinasi dan rapat dengan pengawas, penilik ataupun unsur-unsur di Dindik terpaksa harus dilakukan dengan teleconference. “Ini semua demi kelancaran tugas dengan tetap mematuhi protokol darurat corona,” tegasnya.
     Upaya mengikuti protokol penanganan penyebaran corona ini mendapat perhatian serius kalangan Dinas Pendidkan di Lumajang. Sejak kasus corona muncul, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lumajang telah beberapa kali mengeluarkan Surat Edaran agar SDM di lingkungan Dinas Pendidikan benar-benar aman dan terhindar dari ganasnya penyebaran corona, mengingat SDM terbanyak ada di Dindik ini.
     “Sejak 5 maret saya telah berkirim surat sekitar 12 kali kepada KPT, pengawas, penilik, manajemen sekolah dan semua unsur, termasuk soal himbauan dan larangan terkait protokol menghadapi kasus corona,” terang Agus Salim seraya menambahkan jika surat tersebut juga diteruskan kepada komite sekolah, wali murid dan masyarakat agar bisa saling menjaga keluarganya dari bahaya corona.
Dinas Pendidikan Lumajang juga sudah menyiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem online, agar saat pendaftaran nanti tidak ada kerumunan yang tetunya ini melanggar protokol darurat corona. Dia mengaku sejak lama pihaknya sudah membuat konsep PPDB secara online dengan merancang apliksi yang mudah dipahami dan diterapkan. “Saya telah memerintahkan kepada tim untuk membuat aplikasi yang mudah sehingga anak dan orang tua tidak ribet ketika daftar sekolah,” pungkasnya. (TEGUH EKAJA).

Posting Komentar

0 Komentar