Lumajang, Suara Semeru - Kabupaten Lumajang kembali mencatat prestasi gemilang di tingkat provinsi melalui Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dengan menerima penghargaan Primeir Best Award tingkat Jawa Timur atas perannya dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan untuk intervensi penurunan stunting.
Ketua Forikan Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma,
menegaskan bahwa penghargaan ini menegaskan posisi Lumajang sebagai daerah yang
mampu menerapkan strategi gizi berbasis sumber daya lokal secara efektif,
terukur, dan berkelanjutan.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, tetapi bukti
nyata bahwa pemanfaatan hasil perikanan dapat menjadi instrumen strategis dalam
menurunkan prevalensi stunting, terutama bagi balita dan ibu hamil. Kami bangga
upaya ini diakui di tingkat Jawa Timur,” ujar Dewi Natalia.
Forikan Lumajang secara konsisten melakukan kampanye
edukasi, pelatihan masyarakat, dan kolaborasi dengan kelompok petani ikan,
termasuk integrasi program konsumsi ikan dalam sektor pendidikan dan posyandu.
Strategi ini menekankan ikan sebagai sumber protein berkualitas, yang berperan
penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan pencegahan
malnutrisi pada anak-anak.
“Intervensi berbasis konsumsi ikan bukan hanya meningkatkan
gizi masyarakat, tetapi juga menguatkan kapasitas lokal dalam pembangunan
manusia. Pendekatan ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana namun strategis
dapat memberikan dampak nyata bagi generasi mendatang,” tambah Dewi Natalia.
Penghargaan ini juga menegaskan pentingnya sinergi lintas
sektor antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan pelaku usaha perikanan.
Integrasi tersebut memungkinkan Forikan Lumajang menghadirkan program yang
tidak hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga memberdayakan masyarakat
melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal.
“Capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperluas
jangkauan program, memastikan setiap anak dan ibu di Lumajang mendapatkan
manfaat nyata dari sumber daya lokal, serta menjadi contoh bagi daerah lain di
Jawa Timur dalam menghadapi isu stunting,” pungkasnya. (yon)

0 Komentar