TAMAN BUNGA PUSPA ADI WARNA, WAJAH BARU PRONOJIWO DI KAKI SEMERU



Lumajang, Suara semeru - Pronojiwo kini punya wajah baru. Di kaki Semeru yang gagah, hamparan bunga berwarna-warni bermekaran seolah menyapa siapa pun yang datang. Di sanalah, Taman Bunga Puspa Adi Warna resmi dibuka oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma.

Nama “Puspa Adi Warna” bukan sekadar indah di telinga. Artinya, taman yang penuh bunga dengan berbagai warna — makna yang seolah mewakili keberagaman dan kehangatan masyarakat Pronojiwo yang hidup berdampingan dengan alam.

Hamparan bunga di atas lahan hijau itu bukan hanya hiasan mata. Ia lahir dari kerja keras warga Desa Sumberurip, yang berupaya menjadikan alam sebagai sumber penghidupan. Setiap kelopak bunga bercerita tentang harapan — agar wisata ini menjadi jalan baru bagi ekonomi desa yang tumbuh dari kreativitas warganya.Bunda Indah tersenyum saat menyusuri jalur tama.

“Taman bunga ini bukan hanya cantik, tapi juga simbol semangat warga Pronojiwo. Mereka mampu mengubah potensi alam menjadi daya tarik wisata yang membanggakan,” ujarnya bangga.

Di balik keindahan taman, Gunung Semeru berdiri gagah menjadi latar alami. Panorama itu menjadikan Puspa Adi Warna seolah hidup — bunga dan gunung berpadu menghadirkan kedamaian bagi setiap pengunjung.

Setiap sudut taman punya pesonanya sendiri: jalur bunga matahari yang hangat di pagi hari, taman mawar yang semerbak di sore yang teduh. Pengunjung bisa bersantai di gazebo bambu sambil menyeruput kopi robusta khas Pronojiwo.

Bagi warga sekitar, taman ini lebih dari sekadar kebanggaan. Ia membuka peluang baru: lapangan kerja bagi pemuda desa, ruang usaha bagi UMKM, dan tempat rekreasi murah bagi keluarga.

“Pronojiwo memiliki potensi besar. Hampir setiap desanya punya wisata yang khas. Tinggal bagaimana kita rawat, promosikan, dan jaga keberlanjutannya,” tutur Bunda Indah.

Wakil Bupati Mas Yudha menambahkan, pengembangan wisata berbasis komunitas harus terus diperkuat.

“Inisiatif warga seperti ini perlu didorong. Ketika desa bisa mengelola potensinya sendiri, pembangunan akan tumbuh dari bawah dengan semangat kemandirian,” ungkapnya.

Kini, Taman Bunga Puspa Adi Warna tak hanya menjadi tempat berswafoto, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi hijau di Lumajang. Dari tangan-tangan warga sederhana, lahir taman yang memperindah bumi sekaligus menumbuhkan kesejahteraan.

Di bawah sinar matahari Pronojiwo, bunga-bunga itu terus mekar. Bersama setiap mekarnya, tumbuh pula keyakinan bahwa Lumajang Selatan tak hanya kaya pesona alam, tetapi juga kaya semangat warganya yang tak pernah berhenti menanam harapan. ( har ) 


Posting Komentar

0 Komentar