PEMERINTAH AKAN PERKUAT EKOSISTEM OLAHRAGA DARI AKAR RUMPUT

Lumajang, Suara Semeru - Bupati Lumajang Bunda Indah Amperawati, menutup secara resmi Kejuaraan Bulutangkis Mabar Cahaya Cup II Tahun 2025, di Cahaya Arena Badminton Sport Center, pada Minggu 26 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk terus mendorong pembinaan atlet muda dari tingkat desa hingga mampu bersaing di level nasional bahkan internasional.

“Dari lapangan-lapangan sederhana seperti ini, lahir atlet besar. Pemerintah Kabupaten Lumajang akan terus memberikan ruang, dukungan, dan fasilitas agar mereka dapat berlatih dengan baik dan bersaing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut bukan sekadar ungkapan motivasi, melainkan refleksi dari visi besar Lumajang dalam menumbuhkan ekosistem olahraga yang inklusif.

Menurutnya, pembinaan olahraga harus dimulai dari bawah, dari desa, dari komunitas, dan dari fasilitas seadanya yang menjadi titik awal perjalanan para atlet muda.

Ia menilai Mabar Cahaya Cup II menjadi contoh nyata bagaimana semangat olahraga tumbuh dari masyarakat.

Turnamen yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah ini menunjukkan bahwa potensi atlet muda Lumajang tidak kalah bersaing dengan daerah lain, asalkan diberi kesempatan dan dukungan berkelanjutan.

“Kejuaraan ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari proses panjang pembinaan mental dan karakter. Di sini anak-anak belajar disiplin, sportif, dan berjuang keras. Nilai-nilai itulah yang membentuk masa depan atlet sejati,” tambahnya.

Bunda Indah juga mengapresiasi peran Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lumajang yang telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong tumbuhnya bibit unggul di cabang olahraga bulutangkis.

Konsistensi PBSI dalam penyelenggaraan turnamen tahunan dianggap sebagai langkah penting dalam menyiapkan generasi penerus olahraga daerah.

Pemerintah Kabupaten Lumajang, lanjutnya, berkomitmen untuk memperkuat dukungan terhadap berbagai cabang olahraga dengan menyediakan sarana latihan yang memadai, memperluas kesempatan kompetisi, dan menjalin kemitraan dengan sekolah serta komunitas olahraga lokal.

“Olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Lumajang. Dengan budaya olahraga yang kuat, kita tidak hanya mencetak prestasi, tetapi juga membangun generasi yang sehat dan berdaya saing,” tuturnya.

Penutupan Mabar Cahaya Cup II berlangsung meriah dengan penyerahan trofi dan hadiah bagi para juara. Sorak-sorai penonton yang memenuhi arena menjadi bukti bahwa semangat olahraga telah tumbuh kuat di tengah masyarakat Lumajang.

Lebih dari itu, ajang ini menjadi simbol bahwa kemajuan olahraga tidak selalu bergantung pada fasilitas mewah, tetapi pada tekad dan kolaborasi. Dari lapangan-lapangan sederhana, semangat juang dan mimpi besar mulai dibangun.

“Lumajang pun perlahan menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya kaya budaya dan alam, tetapi juga memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet berprestasi dari akar desa,” pungkasnya. (yon)


Posting Komentar

0 Komentar