Lumajang, Suara Semeru - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lumajang sedang mempersiapkan gebrakan baru dalam mekanisme penyaluran Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Gebrakan baru tersebut diharapkan dapat memangkas jumlah
migrasi non-prosedural yang kerap memicu risiko tinggi.
Kepala Disnaker Lumajang, Subechan, S.E., M.M.,
menyampaikan bahwa pihaknya sedang menjalin kemitraan strategis dengan penyalur
pekerja migran berskala besar.
Rencananya, penyalur utama tersebut akan membuka layanan di
Mall Pelayanan Publik (MPP) Lumajang. Layanan yang ditawarkan dengan prosedur
yang jauh lebih akomodatif.
"Selama ini, penyalur yang beroperasi di Lumajang
sifatnya masih cabang. Kini, kami mengundang penyalur induk langsung dari
Kabupaten Malang," ujar Subechan ketika dikonfirmasi, Senin 27 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, motif utama para CPMI bekerja di luar negeri
lantaran tekanan kondisi ekonomi.Situasi yang mendesak tersebut acap kali
mendorong mereka memilih jalur pintas alias ilegal.Terutama karena banyak
penyedia jasa mewajibkan pembayaran di muka.Padahal, pada kenyataannya,
sebagian besar CPMI belum memiliki dana yang memadai.
"Kemudahan yang kami tawarkan, mereka bisa berangkat
bekerja tanpa mengeluarkan biaya awal sedikit pun. Setelah mulai bekerja di
negara tujuan, gajinya akan dipotong sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati," paparnya.
Subechan menegaskan bahwa semua peminat akan tetap melalui
proses seleksi ketat yang dikoordinasikan oleh Disnaker.
"Mekanisme prosesnya tetap standar, pembedanya adalah
tidak diperlukannya modal awal. Mereka rencananya akan diberangkatkan menuju
Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia," pungkasnya. (har)

0 Komentar