Lumajang, Suara Semeru - Keluhan soal kualitas menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lumajang mulai mencuat.
Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati, merespon informasi
para siswa di SDIT Nurul Islam Kecamatan Klakah yang mengeluhkan kualitas
makanan program MBG yakni buah yang disajikan dalam kondisi tak layak dan
memiliki rasa kecut, dan lauk yang disajikan terlalu asin.
Orang nomor satu di Lumajang tersebut langsung mengecek
pengolahan makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Klakah,
hasilnya Bupati membantah jika para peserta didik tidak menyukai santapan
makanan gratis tersebut.
“Jadi bukan karena anak-anak tidak mau makan, setelah saya
tanyakan langsung pada anak-anak ternyata ada yang dibawa pulang,” ungkapnya.
Menurut Bunda Indah, ada siswa yang membawa pulang bukan
karena mereka tidak mau makan tetapi karena banyak siswa yang berpuasa.
“Makanan yang dibawa pulang itu, ternyata kelas 4, 5 dan 6
puasa. Pihak SPPG baru tahu hari ini, sehingga nanti menunya bisa diganti
makanan kering seperti roti dan lain-lain,” jelasnya.
Meski demikian dari hasil penelusuran membenarkan jika ada
salah satu komponen menu yang ada di makan bergizi gratis disajikan dalam
kondisi tak segar, komponen tersebut hidangan buah-buahan.
Penyebab tidak segarnya buah yang disajikan kepada para
siswa lantaran ada kendala dalam durasi persiapan hingga menuju penyajian, rentan
waktu tersebut disinyalir membuat buah tidak lagi segar bahkan cenderung ke
kondisi basi karena dipotong pada jam 2 dini hari.
“Secara keseluruhan, prosesnya sudah benar, termasuk cara
memasaknya sudah steril tapi soal menu pengelola SPPG tetap harus memperhatikan
apa yang jadi keinginan anak-anak,” tegasnya.
Program MBG merupakan wujud nyata perhatian pemerintah untuk
memastikan tumbuh kembang generasi muda lebih optimal, kedatangan Bunda Indah
ke SPPG mencerminkan komitmen pengawasan sekaligus keterbukaan terhadap
masukan. (yon)
0 Komentar