Lumajang, Suara Semeru - Sehari setelah ambrolnya jembatan penghubung Senduro - Gucialit di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati turun langsung ke lokasi, kehadirannya menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat menangani situasi darurat agar aktivitas warga tetap berjalan aman.
“Jembatan darurat kita perkuat segera agar kendaraan roda
dua bisa melintas. Sementara itu, pembangunan jembatan permanen tengah
disiapkan dengan alokasi anggaran melalui mekanisme khusus,” kata Bunda Indah.
Ia menekankan jembatan tersebut menjadi urat nadi empat
desa, karena digunakan warga untuk sekolah, distribusi hasil pertanian, hingga
kegiatan ibadah.
“Setiap hari ratusan warga melewati jembatan ini. Tidak
boleh ada aktivitas warga yang terganggu akibat jembatan putus,” ujarnya.
Pemkab Lumajang memproyeksikan pembangunan jembatan permanen
menelan biaya 3 - 3,5 miliar. Saat ini tahapan teknis telah disiapkan mulai
desain, gambar kerja, RAB, hingga proses lelang, agar pembangunan berjalan
terukur dan tepat waktu.
Selain itu, Pemkab juga berkoordinasi dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penyediaan anggaran serta memastikan
konstruksi memenuhi standar keselamatan maksimal.
“Penanganan jembatan ini bukan hanya soal konstruksi, tetapi
juga keamanan, kelancaran ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dengan langkah darurat dan rencana permanen yang matang,
pemerintah daerah memastikan warga tetap tenang sekaligus memperoleh
infrastruktur yang lebih kuat dan tahan lama. (har)
0 Komentar