Untuk Kabupaten Lumajang, terdapat 2 kecamatan rawan tanah
longsor, 2 kecamatan rawan bencana banjir genangan, dan 5 kecamatan rawan
banjir lahar dingin Gunung Semeru, sementara di Kabupaten Jember terdapat 12
kecamatan rawan banjir bandang dan longsor, 11 kecamatan rawan banjir luapan dan
genangan.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi
mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, pasalnya fenomena
kemarau basah yang tengah berlangsung saat ini bisa memperbesar risiko bencana
hidrometeorologi.
“Bisa berakibat pada tanah longsor, pohon tumbang, banjir
genangan, hingga banjir lahar dingin Gunung Semeru,” ungkapnya, Jum’at 12
September 2025.
BPBD Lumajang mencatat sejumlah titik rawan yang patut
diwaspadai, seperti kawasan Desa Argosari, Ranu Pane, dan Burno di Kecamatan
Senduro, serta jalur Piket Nol yang menghubungkan Kecamatan Candipuro dan
Pronojiwo, turut berpotensi terdampak longsor maupun pohon tumbang. (yon)
0 Komentar