Lumajang, SUara Semeru - Ambruknya jembatan penghubung Senduro - Gucialit tidak membuat akses warga terputus.
Kepala Desa Kandang Tepus, Suryadi, mengatakan bahwa
partisipasi warga sangat tinggi. Tanpa menunggu bantuan, masyarakat dari
sejumlah desa bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu agar
aktivitas sehari-hari tetap berjalan.
“Ratusan warga bekerja sama, bahkan malam hari kami
menyalakan penerangan agar warga bisa melintas dengan aman,” ungkapnya, Minggu
21 September 2025.
Jembatan darurat ini memastikan anak-anak tetap bersekolah,
hasil panen petani tersalurkan, dan warga memiliki akses ke fasilitas kesehatan
maupun tempat ibadah. Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan itu menjadi
simbol kepedulian dan tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati
mengapresiasi inisiatif warga, peristiwa ini menegaskan solidaritas dan kerja
sama tulus mampu menjaga kelancaran kehidupan desa serta memperkuat ketahanan
social, warga Senduro membuktikan, nilai kebersamaan bisa lebih kokoh daripada
sekadar infrastruktur.
“Gotong royong seperti ini memperlihatkan ketangguhan,
solidaritas, dan kepedulian yang menjadi fondasi pembangunan desa. Nilai-nilai
ini menjadi modal sosial yang kuat untuk kemajuan masyarakat,” pungkasnya.
(har)
0 Komentar