Lumajang, Suara Semeru - Dewan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, kembali melaksanakan rapat
paripurna istimewa kedua, pada Jum’at 15 Agustus 2025 sore, rapat paripurna
istimewa kali in mendengarkan penyampaian Rancangan Undang-Undang tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026 oleh Presiden Prabowo
Subianto.
Prabowo Subianto
menyampaikan jika pihaknya telah menganggarkan dana sekitar Rp.335 triliun
untuk menggenjot program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026 mendatang,
menurutnya, kelanjutan program MBG menjadi salah satu dari delapan agenda
prioritas yang disusun dalam RAPBN 2026.
Prabowo
menegaskan generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat, dengan gizi yang
terpenuhi, maka, ada harapan untuk menghilang akan stunting dalam waktu yang
secepat-cepatnya. menurutnya, program MBG telah dilaksanakan di seluruh
provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri.
“Menjelang HUT RI
ke-80, MBG telah menyentuh sekitar 20 juta penerima manfaat, MBG kami targetkan
mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat
asupan gizi optimal melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi yang dibangun di
pelosok negeri,” tegasnya.
Ke depan, program
ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat, MBG
kata Prabowo akan meningkatkan kualitas gizi anak, termasuk kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) masa depan Indonesia.
MBG turut
memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan
ratusan ribu lapangan kerja baru dan memberdayakan jutaan petani, nelayan,
peternak, dan pelaku-pelaku UMKM, meski baru berjalan 8 bulan, hasil dari
program MBG ini menurut Presiden sudah sangat terasa.
“Prestasi
anak-anak di sekolah meningkat, per hari ini, sudah ada 5.800 satuan pelayanan
pemenuhan gizi di 38 provinsi di Indonesia, MBG telah menciptakan 290.000
lapangan kerja baru di dapur- dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan,
peternak dan UMKM, MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” bebernya.
Selain MBG, pidato
kenegaraan perdana Presiden Prabowo juga memuat 19 poin strategis yang mencakup
ekonomi, hukum, politik, hingga diplomasi luar negeri, salah satu sorotan
terkuat adalah keberhasilan pemerintah menyelamatkan dana negara sebesar Rp.300
triliun yang teridentifikasi rawan penyalahgunaan.
Dana tersebut
dihemat dari pemangkasan perjalanan dinas dan belanja operasional yang kerap
menjadi celah korupsi, sesuai amanat pasal 33 ayat 4 UUD 1945, anggaran
efisiensi itu dialihkan ke program produktif seperti MBG, Sekolah Rakyat,
Koperasi Desa Merah Putih, dan pembentukan Danantara sebagai cadangan pangan
strategis.
Presiden juga
menegaskan pentingnya transparansi dan pengawasan terhadap kekuasaan, seraya
memperingatkan bahwa perilaku korupsi masih menjalar di berbagai tingkatan
birokrasi, termasuk di BUMN dan BUMD, “Ini bukan fakta yang harus kita tutupi,”
ucapnya dalam sambutan tersebut.
Selain agenda
domestik, Prabowo memaparkan capaian diplomasi Indonesia yang berhasil
bergabung dengan forum BRICS dan merampungkan perjanjian strategis IEU-CEPA
dengan Uni Eropa sebagai langkah yang diyakini membuka peluang investasi dan
pasar baru.
Sementara itu
Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati menyebut, bahwa kesiapan pemerintah
daerah untuk mengawal agenda besar pemerintahan pusat, khususnya dalam
pemberantasan korupsi dan efisiensi penggunaan anggaran, langkah ini sebagai
energi baru bagi daerah dalam memastikan pembangunan yang merata dan
berintegritas.
“Pesan Presiden
untuk memangkas pemborosan dan memerangi korupsi akan kami tindaklanjuti di
Kabupaten Lumajang, kami akan memperkuat pengawasan internal, mengutamakan
anggaran produktif, dan memastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,”
pungkasnya. (Yoni Kristiono)
Editor : Roni
0 Komentar