Lumajang, Suara Semeru - Program unggulan Desa BRILiaN 2025 resmi dimulai pada Jumat (2/5/2025). Kegiatan Kick-Off Webinar ini diikuti oleh puluhan perwakilan desa terpilih dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya rangkaian program pembinaan dan pemberdayaan desa.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, disambut dengan antusias oleh seluruh peserta dari berbagai daerah. Program Desa BRILiaN diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bekerja sama dengan Airlangga Executive Education Center (AEEC) Universitas Airlangga.
Program Desa BRILiaN 2025 ditujukan bagi desa-desa terpilih di Indonesia. Terutama pengurus desa dan pengelola BUMDesa yang memiliki komitmen kuat untuk bertransformasi menjadi desa cerdas (smart village), mandiri secara ekonomi, dan berdaya saing tinggi.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, M.T., Ak., CA, melalui Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si., selaku Chairman Airlangga Institute for Learning and Growth, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membina desa menuju kemandirian dan digitalisasi. Ia menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam proses transformasi desa.
“Tujuan utama dari program ini, adalah memperkuat kapasitas pemerintahan desa melalui pelatihan tematik, pendampingan intensif, serta pembekalan alat bantu analisis dan sistem pengelolaan desa berbasis data,” tegasnya.
Sementara itu, Senior Executive Vice Presiden BRI, Muhammad Candra Utama, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen BRI untuk membangun Indonesia dari desa, yang sejalan dengan semangat pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Pelaksanaan program Desa BRILiaN dibagi dalam dua tahapan. Tahap pertama berupa pelatihan daring yang dilaksanakan selama tiga minggu, dimulai tanggal 2 Mei hingga 22 Mei 2025, setiap hari Rabu sampai Jumat, pukul 08.00–11.00 WIB. Pada tahap ini, peserta akan dibekali dengan materi dasar terkait tata kelola desa, inovasi pelayanan publik, digitalisasi, penguatan kelembagaan, serta pemetaan potensi dan tantangan lokal.
Tahap kedua akan diikuti oleh 15 desa terbaik yang lolos seleksi pada tahap pertama. Pada tahap kedua, peserta akan menjalani pelatihan onsite selama tiga minggu, mulai 23 Juni hingga 11 Juli 2025, yang mencakup pendampingan lapangan, praktik langsung, dan penyusunan rencana aksi strategis.
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa PDTT Drs. F.X. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si., menekankan pentingnya program ini dalam mendukung strategi pembangunan nasional berbasis potensi lokal.
Turut hadir dalam kegiatan zoom metting Program Desa BRILiaN 2025, Dr. Zaenal Fanani, SE.,MSA., Ak., CA., ACPA, selaku Direktur AEEC Universitas Airlangga, menegaskan kesiapan tim akademik dan fasilitator untuk memberikan pendampingan optimal selama program berlangsung.
Program ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan pemerintah desa. Selain pelatihan dan pendampingan, akan dilakukan penilaian praktik terbaik desa yang menghasilkan 20 desa terpilih untuk mengikuti sesi graduation. Seluruh peserta akan mendapatkan modul pembelajaran dan dukungan penuh dari tim ahli AEEC UNAIR dan BRI. Melalui rangkaian kegiatan ini, program Desa BRILiaN 2025 diharapkan mampu menghasilkan desa-desa percontohan yang menginspirasi transformasi desa lainnya di Indonesia.(rd)
Editor : Roni
0 Komentar