Lumajang, Suara
Semeru - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, memiliki
peran penting dalam mendukung persiapan pemberangkatan jemaah haji. Dewan
memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan haji,
termasuk kesiapan embarkasi dan transportasi.
Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Hj. Oktaviyani, S.H., M.H., ketika menjadi narasumber di Radio Semeru FM pada Rabu 30 April 2025 mengimbau, masyarakat untuk menggunakan jalur resmi dalam berhaji dan mengingatkan pihak terkait untuk tidak melakukan praktik haji yang tidak prosedural.
Sementara berkaitan dengan persiapan yang selama ini sudah
dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang, menurut Okta
semuanya sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, baik itu persiapan
berkaitahn dengan konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta
layanan selama proses puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.
“Kemenag sudah siap dan bertanggungjawab pada pemberangkatan calon jemaah haji,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber di program Dewan Mendengar Radio Semeru FM.Hadir dalam dialog tersebut Achmad Faisol Syaifullah, S. Ag., M.H., selaku Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, dan tema yang diusung adalah ‘Persiapan Lumajang Untuk Jemaah Haji’.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, Achmad
Faisol Syaifullah, S. Ag., M.H., mengungkapkan, ada sedikitnya 867 calon jamaah
haji yang sudah dibekali manasik masal di Gedung Sujono selama 2 hari dengan
tingkat kehadiran mencapai 90 persen lebih dan dilanjut manasik di tingkat
kecamatan.
“Kami sudah melakukan kegiatan manasik yang dihadiri lebih dari
90 persen calon jamaah haji. Pada kesempatan tersebut kami juga menekankan
pentingnya peran karu dan karom dalam mendampingi, membimbing, serta
mengkoordinasikan jemaah selama nanti dalam perjalanan ibadah haji, baik di
tanah air maupun di Tanah Suci,” jelasnya.
Menurutnya, karu dan karom merupakan ujung tombak dalam
pelayanan jemaah. Tugas mereka para karu dan karom yakni memastikan anggota
kelompok tetap terkoordinasi, aman, dan terlayani dengan baik selama
menjalankan ibadah haji. Secara rinci tugas-tugas setiap karu dan karom yang
harus dilaksanakan, mulai dari memimpin doa dan zikir bersama, mengatur jadwal
keberangkatan, memastikan kehadiran anggota regu, hingga membantu petugas haji
dalam penyampaian informasi dan penanganan kondisi darurat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan
kapasitas jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah secara tertib, nyaman, dan
mandiri. Diharapkan, para ketua regu dan rombongan dapat menjadi motor
penggerak ketertiban dan kenyamanan selama menjalankan ibadah haji di tanah
suci,” pungkasnya. (Yoni Kristiono)
Editor : Roni
0 Komentar