KADIS PARIWISATA LUMAJANG: “POTENSI WISATA BERBASIS ALAM DAN ADAT KEBUDAYAAN AKAN DIOPTIMALKAN”

 

Kepala Dinas Pariwisata, Kabupaten Lumajang, Yuli Harisma Wati, SP, M.Ling., ketika dikonfirmasi beberapa awak media

     Lumajang memiliki potensi daya tarik alam yang indah dan harus dikelola dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat, khususnya dalam menopang kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

     Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Kabupaten Lumajang, Yuli Harisma Wati, SP, M.Ling., mengatakan bahwa, potensi pada sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang sangat luar biasa banyak dan beragam, mulai dari pariwisata berbasis alam dan pariwisata adat atau kebudayaan.

     “Potensi wisata berbasis alam dan adat kebudayaan di Kabupaten Lumajang harus kita kelola dan dioptimalkan,” ungkapnya, ketika dikonfirmasi www.suarasemeru.com saat menghadiri acara Uji Kopetensi Wartawan (UKW) di Aby Hotel Lumajang, Sabtu 26 Oktober 2024.

     Menurutnya, meskipun potensi sektor pariwisatanya sangat berlimpah, masih banyak pariwisata yang belum terkelola dengan baik, lantaran terkendala akses sarana dan prasarana serta keterlibatan pemerintah setempat terutama di desa, sehingga pendamping pada wisata baik yang rintisan maupun wisata pengembangan akan terus dilakukan.

     “Pengembangan pada potensi wisata berbasis alam dan juga adat kebudayaan memang belum bisa kita dongkrak sepenuhnya, ke depan harus terus kita optimalkan. Utamanya dengan merangkul tokoh serta generasi muda yang ada di tingkat bawah,” tambahnya.

     Yuli menegaskan, ketika banyak wisatawan yang datang pada objek wisata berbasis alam dan adat kebudayaan, secara tidak langsung dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, masyarakat di sekitar objek wisata juga dapat memperoleh keuntungan.

    “Dengan adanya objek wisata, maka akan muncul lapangan pekerjaan yang akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Seperti munculnya kuliner baru di lokasi wisata itu,” jelasnya.

     Untuk menopang target tersebut, juga dibutuhkan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan arah penyelenggaraannya, kepariwisataan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

     Seperti meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam lingkungan dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jatidiri dan kesatuan Bangsa.

     Disinggung upaya pemerintah pada lokasi wisata alam dan adat kebudayaan yang berada di kawasan hutan, menurut Yuli, pihaknya akan melakukan komunikasi inten dengan pihak Perum Perhutani Lumajang, agar pola pengelolaannya tidak menyalahi aturan.

     “Akan kita lakukan system kerjasama PKS atau MoU secara tripartite yaitu pelibatan Pemerintah Daerah (Pemda), Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) jika lokasi ada di kawasan hutan. Sehingga dalam pengelolaannya tidak melanggar aturan,” tegasnya.

     Tujuannya, wisata alam dan kebudayaan tidak hanya diterima oleh sebagian kecil wilayah yang menjadi tujuan wisata, tetapi dapat membawa manfaat pada daerah lain yang saat ini belum menjadi daerah tujuan wisata.

     “Sehingga manfaatnya dapat ditingkatkan dan berkelanjutan. Karena pembangunan kepariwisataan yang dilakukan pada hakikatnya ditujukan untuk pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO)


Editor : Roni


Posting Komentar

0 Komentar