RENDAHNYA IPM DAN TIDAK TUNTASNYA SARPRAS PENDIDIKAN, JADI SOROTAN DEWAN

 

Sumber: Semeru FM

Rendahnya peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lumajang, terus menjadi sorotan Dewan. Karenanya, ke depan Dewan meminta Pemerintah Daerah untuk lebih serius memperhatikan persoalan tersebut.

     Hal itu disampaikan, Ketua Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Supratman, SH., ketika menjadi narasumber di program Dewan Mendengar Radio Semeru FM, Selasa (2/4), dengan tema ‘Catatan Strategis’.

     Ia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Kabupaten Lumajang tahun 2023 mencapai 69,37, meningkat 0,89 poin (1,30 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (68,48), naik 1 level ke peringkat 35. Salah satu pemicunya adalah belum optimalnya kualitas pendidikan.

Sumber: Semeru FM

     “Kualitas pendidikan yang belum optimal menjadi salah satu permasalahan rendahnya IPM kita. Kemudian kualitas tersebut ditentukan oleh jenjang pendidikan, baik formal maupun informal. Oleh karenanya, permasalahan itu agar lebih menjadi perhatian serius pemerintah ke depan,” ungkapnya.

     Selain IPM persoalan yang juga menuai sorotan Dewan terkait dengan sarana dan prasarana (Sarpras) Pendidikan, menurut  Supratman Sarpras Pendidikan menjadi faktor yang sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar-mengajar karena sarana dan prasarana dapat memudahkan para peserta didik untuk lebih baik lagi dalam belajar.

     Namun pada kenyataanya, masih banyak sekolah di Kabupaten Lumajang yang sarana dan prasarananya kurang memadai, mulai dari tempat belajar yang sulit dijangkau, gedung yang rusak, bocor dan tidak nyaman, serta bahan ajar yang seadanya dan masih banyak lagi. Masalah tersebut membuat proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien.

     “Maka dari itu sarana dan prasarana harus diperhatikan dalam pendidikan. Kami berharap tidak tuntasnya perbaikan Sarpras tahun kemarin, jangan kembali terulang di tahun yang akan datang,” pintanya.

     Menurutnya, sebuah sekolah akan jauh lebih mudah dalam melakukan proses pembelajaran, apabila sarana dan prasarana nya mencukupi atau memenuhi batas standar, akan tetapi masih banyak sekolah yang belum terpenuhi dalam mewujudkan sarana dan prasarana yang lebih baik apalagi sekolah yang khususnya berada di pedalaman atau jauh dari kota.

Sumber: Semeru FM

     “Hal inilah yang sangat mempengaruhi terhambatnya sebuah pendidikan yang baik dan terjamin. Dikarenakan banyak sekolah yang tidak memiliki tempat yang layak untuk mengemban ilmu sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO)


Posting Komentar

0 Komentar