DEWAN TOLAK PENGHAPUSAN PROGRAM SERAGAM SEKOLAH GRATIS KARENA AKAN MEMBERATKAN MASYARAKAT

 

Sumber: Semeru FM

Dewan merespon informasi soal penghapusan program seragam sekolah gratis untuk siswa baru, beasiswa kuliah untuk mahasiswa berprestasi, melahirkan gratis, dan santunan kematian.

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Supratman, SH mengatakan, bahwa Dewan tidak akan setuju jika program tersebut ditiadakan terutama soal seragam sekolah gratis, karena masyarakat masih sangat membutuhkan program tersebut.
“Kami menolak prosesnya bukan programnya. Seragam gratis kita usulkan untuk dialihkan menjadi bantuan berupa dana dengan Kartu Lumajang Pintar (KLP) jika tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sehingga bagi yang mampu tidak akan mendapat bantuan tersebut,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber di program Dewan Mendengar Radio Semeru FM, Rabu (1/11). Tema yang diusung adalah ‘Menyikapi Program Pemerintah Kabupaten Lumajang’.
Sumber: Semeru FM

Selama ini, lanjut dia, pemberian seragam gratis diberikan kepada semua peserta didik tanpa terkecuali, termasuk kepada anak pejabat baik itu dari anak Dewan, Kepolisian, Pengusaha dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, teknis seragam sekolah tersebut seharusnya diberikan kepada warga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Dengan langkah seperti ini kita menilainya akan adil, sehingga peserta didik yang tidak mampu benar-benar merasakan manfaatnya dan sisa anggaran yang untuk seragam gratis anak orang kaya, bisa dialihkan untuk pembangun infrastruktur sekolah,” harapnya.
Supratman menjelaskan, bahwa keadilan itu berarti sama tetapi proporsional dan tidak harus merata. Sehingga dengan trobosan pemberian bantuan langsung melalui KLP atau KIP diharapkan benar-benar tepat sasaran dan tidak terkesan tebang pilih.
Sumber: Semeru FM

“Dengan menerima bantuan tersebut maka masyarakat bisa belanja seragam sendiri, sehingga perputaran ekonomi masyarakat akan tumbuh setiap tahun ajaran baru datang. Apalagi biaya menjahit baju saat ini mahal, dengan beli baju sendiri saya kira akan lebih meringankan beban orang tua siswa,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO)

Posting Komentar

0 Komentar