DINKES-P2KB KABUPATEN LUMAJANG, GENJOT IMUNISASI ROTAVIRUS (RV) DAN VAKSIN PNEUMOKOKUS KONYUGASI (PCV) PADA ANAK

 

Sumber: Semeru FM

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Lumajang, terus melakukan kegiatan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) dan vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru) yang belakangan ini diketahui telah meluas.

Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes-P2KB Kabupaten Lumajang, dr. Marshal Trihandono menegaskan, bahwa penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Data profil kesehatan Indonesia tahun 2020 menunjukkan bahwa diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia pada bayi usia 29 hari sampai 11 bulan yaitu 9,8% dan pada kelompok balita usia 12-59 bulan sebesar 4,5% dari total kematian.
“Dua penyakit ini yang sering menimbulkan kematian pada anak atau bayi, sehingga perluasan imunisasi RV dan PVC yang merupakan langkah besar untuk mengurangi tingginya insiden penyakit diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus pada anak-anak dan juga radang paru pada anak,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber di Radio Semeru FM, Senin (16/10). Hadir pula dalam dialog tersebut, Epidemiolog Kesehatan Dinkes-P2KB Kabupaten Lumajang, Munif Arifin, S.KM., M.Kes. Tema yang diusung adalah ‘Vaksin Baru Program Imunisasi Nasional (RV-PCV)’.
Sumber: Semeru FM

Menurutnya, rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada balita, yaitu sekitar 41% sampai 58% dari total kasus diare pada balita yang dirawat inap. Selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga akan menghambat tumbuh kembang seorang anak karena dapat menimbulkan stunting. Zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang.
Keberhasilan pemberian imunisasi antigen baru dan imunisasi rutin lainnya sangat membutuhkan peran aktif dari lintas sektor terkait dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan bersama-sama mendukung akselerasi transformasi kesehatan dalam rangka mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, sehingga dapat semakin memperkuat program imunisasi dan sistem kesehatan nasional.
Marshal Trihandono menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan diare ini, diantaranya, melalui perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan serta penanganan kasus diare dengan oralit dan zinc, namun belum memberikan hasil yang optimal. Upaya pengendalian diare akan lebih baik bila ditambahkan dengan pencegahan melalui pemberian imunisasi Rotavirus (RV), sebagaimana direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Sumber: Semeru FM

“Langkah ini perlu dilakukan beriringan dengan upaya lain dalam mencegah diare pada anak, seperti dukungan ASI eksklusif selama enam bulan dilanjutkan menyusui sampai dengan dua tahun, Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), serta penanganan dini dengan oralit dan tablet zinc,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Epidemiolog Kesehatan Dinkes-P2KB Kabupaten Lumajang, Munif Arifin. Menurutnya, pemerintah telah berkomitmen tinggi untuk melindungi seluruh masyarakat dari kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya dengan menambahkan imunisasi antigen baru ke dalam program imunisasi nasional.
Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedian vaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah ke daerah lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif.
“Selama ini, imunisasi masih menjadi cara ampuh untuk mencegah penyakit menular dan berbahaya. Sehingga pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program imunisasi ini dengan optimal,” tegasnya.
Sumber: Semeru FM

Pihaknya berharap, upaya ini mendapatkan dukungan yang luas dari seluruh masyarakat utamanya dari orang tua agar memberikan buah hatinya imunisasi rutin lengkap sesuai ketentuan. Dengan begitu, cakupan imunisasi rutin lengkap bisa semakin meningkat dan merata, sehingga tujuan imunisasi yakni terbentuknya kekebalan individu, kekebalan kelompok dan kekebalan lintas kelompok dapat tercapai.
“Mari kita lindungi anak-anak kita dari bahaya penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi salah satunya adalah diare berat akibat Rotavirus dan vaksin Pneumokokus Konyugasi sehingga kita dapat memiliki generasi emas yang sehat, tangguh, cerdas dan kuat,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO)

Posting Komentar

0 Komentar