WAKIL KETUA DPRD H. BUKASAN, S.Pd., MM: PEMBELAJARAN PANCASILA SEMAKIN TERDEGRADASI

Sumber : Semeru FM

     Ideologi Pancasila harus menjadi acuan bagi seluruh warga negara untuk menangkal dampak negatif dari pesatnya globalisasi yang mengikis akhlak serta moral generasi milenial. Sayangnya pembelajaran ideologi Pancasila di sekolah mulai terdegradasi dengan ditiadakannya Pendidikan Moral Pancasila.

     Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lumajang H. Bukasan, S.Pd., M.M., ketika menjadi narasumber di Program Dewan Mendengar Radio Semeru FM pada Sabtu (4/6) pagi. Hadir pula dalam dialog pagi tersebut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Lumajang, Arif Sukamdi. Sementara itu tema yang diusung dalam Program Dewan Mendengar kali ini adalah “Harlah Pancasila”.

     Menurut Bukasan, sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini tantangan yang dihadapi bukan hanya ideologi komunisme, individualisme, atheisme atau liberalisme, namun saat ini tantangan yang harus dihadapi adalah terkikisnya moral dan akhlak generasi milenial. Pesatnya globalisasi juga membuat tantangan semakin kompleks. 

Sumber : Semeru FM

     Ideologi Pancasila kini juga dapat tantangan dari dunia pendidikan karena ditengarai ada pergeseran nilai-nilai Pancasila yang diakibatkan oleh proses globalisasi.  Dunia pendidikan harus mengikuti proses globalisasi agar tidak tertinggal oleh peradaban dan perkembangan zaman, namun sayangnya tidak dibarengi dengan penguatan ideologi Pancasila.

     “Satu sisi pemerintah ingin menguatkan ideologi Pancasila dengan meneteapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, tetapi disisi lain dunia pendidikan perlahan mendegradasi pendidikan Pancasila dengan meniadakan Pendidikan Moral Pancasila,” terang Bukasan.

     Bukasan menegaskan, tantangan dalam dunia pendidikan perlu disadari semua pihak. Nilai-nilai ideologi Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Ini menurut Bukasan karena pendidikan Pancasila  dapat membangun karakter generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa.

     Melalui revitalisasi pendidikan dan perubahan metode pembelajaran yang diterapkan pada generasi milenial diharapkan dapat memberikan dampak positif. “Banyak cara untuk bisa hafal, paham, mengerti dan mengamalkan dasar negara kita Pancasila,” imbuhnya.

     Bukasan berharap dengan adanya pendidikan Pancasila bisa menyelamatkan generasi milenial dari degradasi moral akibat pengaruh budaya asing. Generasi milenial harus mampu mempertahankan ideologi Pancasila dengan senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.  

      “Pancasila harus dijadikan sebagai garis pandang dalam menerima dan menyaring segala budaya dan pengaruh asing yang masuk akibat dari pesatnya globalisasi,” ujarnya.

      Hal senada juga disampaikan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lumajang, Arif Sukamdi. Menurut  Arif, hari lahir Pancasila 1 Juni perlu dimaknai secara khusus, untuk mengingat bahwa Pancasila merupakan pemersatu bangsa Indonesia. 

     “Mau tidak mau dan suka tidak suka dalam konteks 1 Juni 2022, kita di jajaran Pemerintah Kabupaten Lumajang  juga berkewajiban melakukan peringatan, selain peringatan itu harus dimaknai lebih lanjut dengan tataran implementasi,” jelasnya.

Sumber : Semeru FM

     Menurutnya, segalanya belum terlambat, semua pihak harus mengingat kembali asal-usul Indonesia sebagai bangsa, dari bangsa tertindas penjajahan hingga menjadi bangsa yang merdeka. “Para generasi muda kita harus mengerti soal uri-uri sejarah khususnya soal Pancasila,” harapnya.

     Arif menambahkan, dengan memahami sejarah maka generasi muda akan mengerti bahwa untuk mewujudkan Pancasila harus mengorbankan darah dan nyawa. “Ayo siapapun di belahan Kabupaten Lumajang dan Indonesia pada umumnya, kita pahami fakta sejarah pancasila, karena kalau kita memahami asal-usulnya, maka kemantapan hati kita untuk dan atas nama bangsa akan semakin baik,” tegasnya.


KENALKAN IDEOLOGI PANCASILA MELALUI TUGU PANCASILA

     Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Bukasan mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengingat kembali perjalanan Pancasila. Karena Pancasila itu dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan penuh perjuangan.

     Menurutnya, para Founding Fathers (pendiri bangsa) merumuskan gagasan dasar negara yang ideal yang bisa diterima oleh segala golongan dan kelompok yang ada. Para pendiri bangsa rela mengedepankan dan mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

     Ia berharap, pemahaman pada Pancasila tidak berhenti pada seremonial saja, paling penting dan harus adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila yang ada ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

     “Beberapa tahun yang lalu kita sudah sepakat membuat dan merawat Tugu Pancasila, langkah ini sebagai langkah awal untuk mengenalkan kembali bahwa Pancasila sebagai dasar negara kita,” ungkap Bukasan.

Sumber : Semeru FM

     Namun upaya Dewan itu nampaknya masih bertepuk sebelah tangan, pasalnya masih banyak Tugu Pancasila yang tidak terawat, Bukasan mencontohkan, keberadaan tugu di perempatan Adipura Lumajang yang menjadi simbol saja kondisinya memprihatinkan, tidak mendapat perhatian dari dinas terkait. 

   Selama ini perhatian pemerintah daerah hanya sebatas merawat tanaman dan membersihkan sampah disekitar taman Tugu Pancasila itu. Sedangkan untuk kondisi Tugu Pancasila sendiri terlihat kusam karena tidak pernah dirawat. 

     “Sangat disayangkan, Tugu Garuda Pancasila yang masih kelihatan kokoh tapi lusuh tidak dirawat, kalau atasnya dicat mengapa butir-butir silanya dibiarkan begitu saja. Padahal alokasi anggaran untuk perawatan kan tidak seberapa,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO) 


Posting Komentar

0 Komentar