Kiprah
dari Relawan Sedekah Ramut Tetangga (Serangga) Lumajang, di tengah
pandemi virus corona (Covid-19), sudah tidak diragukan lagi. Mereka
menunjukan solidaritas sosial dan kepedulian yang tumbuh di tengah
kehidupan bermasyarakat. “Kita terbentuk dalam wadah ini, karena saling
menguatkan dalam menghadapi wabah covid-19,” ucap Dra. Farida Susanti,
selaku koordinator Relawan Serangga, ketika mengawali dialog interaktif
di program Panorama Pagi Radio Semeru FM, pada Selasa (13/6) pagi. Tema
yang diusung dalam talkshow pagi itu adalah “Relawan Serangga Menuju
Lumajang Hebat Bermartabat”.
Ia menjelaskan, Relawan Serangga
masih dalam naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
Tugas dari Relawan Serangga sesuai surat perintah yang diberikan oleh
Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, MML., membantu pemerintah di tingkat
kecamatan dan desa, untuk membantu melakukan pengecekan, pendataan
penerima bantuan ngramut tonggo dan ikut serta mendistribusikan bantuan
tersebut, “Tugas kami, ikut serta membantu pemerintah dalam
mendistribusikan program ngramut tonggo, supaya tepat sasaran,”
imbuhnya.
Anggota dari Relawan Serangga, kata Farida, terdiri
dari berbagai komunitas yang tergabung menjadi satu dan memiliki
keinginan yang kuat dalam berbagai kegiatan sosial, “Di tengah ujian
yang sedang kita hadapi, saya sangat bersyukur karena masyarakat dari
berbagai lapisan datang untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi
wabah virus corona, dengan wadah Relawan Serangga,” jelas wanita yang
murah senyum ini.
Senada dengan Farida, Ishak Subagio juga
menjelaskan, ada 33 komunitas yang tergabung dalam Relawan Serangga.
Mereka bergerak satu komando untuk kemanusiaan. Ada dari komunitas
sepeda ontel, club motor, penghobi jeep dan masih banyak komunitas
lainnya. Semua bersinergi, karena dalam komunitas ini semua anggota
diwajibkan ikut membangun komunikasi yang kolektif dan kolegia. “Mereka
bisa menawarkan idenya, berbagi bersama dan kita putuskan bersama,”
terangnya.
Sehingga peran dari masing-masing komunitas itu
memiliki landasan yang sama dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi
virus corona. “Mereka ini bergabung untuk memaksimalkan berbagai
kegiatan kemanusiaan di tengah pandemi virus corona. Komunikasi yang
mereka bangun dalam wadah ini cukup flexibel, sehingga memudahkan para
koordinator yang ada di lapangan dalam mengambil berbagai keputusan,”
ungkapnya.
Terciptanya komunikasi yang baik ini, membuat
Relawan Serangga sepakat, setelah bencana covid-19 berlalu dari
Indonesia dan Lumajang pada khususnya, keberadaan Relawan Serangga
diharapkan tetap ada. “Jangan hanya berhenti sampai disini, kami ingin
kegiatan ini terus berlanjut, sebagai jembatan untuk membantu sesama,
karena kami yakin Relawan Serangga masih dibutuhkan masyarakat
Lumajang,” jelasnya.
Sementara itu Ernaning salah satu anggota
Relawan Serangga, mengaku cocok dengan komunitas ini. Selain terbuka
dalam berbagai hal, komunikasi yang terjalin dalam wadah Relawan
Serangga semakin mempererat persaudaraan. “Kita ini sudah cocok dan
tidak ingin dipisahkan,” ungkap wanita asal Kecamatan Klakah itu,
sembari menambahkan, jika ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya
dan ingin mengajak Relawan Serangga untuk berbagi, dirinya mengaku siap
ada di garda terdepan.
RELAWAN SERANGGA TIDAK DI BAYAR
Sepak terjang Relawan Serangga ini juga memantik komentar dari pendengar
Radio Semeru FM, salah satunya dari WA atas nama Edi dari Yosowilangun.
Menurutnya, pendataan yang dilakukan oleh Relawan Serangga, apakah
tidak berbenturan dengan pendataan yang dilakukan oleh pihak kecamatan.
Selanjutnya ia juga mempertanyakan soal gaji yang diterima para relawan
itu dari mana?
Menjawab pertanyaan tersebut, Farida memastikan
kalau koordinator Relawan Serangga di tingkat kecamatan sudah
diperintahkan untuk bersinergi dengan jajaran pemerintah desa dan
kecamatan, dalam melakukan pendataan penerima bantuan beras ngramut
tonggo. "Ini kami lakukan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam
pendataan," jelas Koordinator Relawan Serangga Lumajang itu.
Ia
menambahkan, semua komunitas mempunyai keinginan berbuat untuk
Lumajang, namun sayangnya dari sekian komunitas pola pergerakanya masih
ia nilai seporadis. Dengan adanya wadah Relawan Serangga ini, pihaknya
berharap, semuanya bisa berjalan dengan kompak. “Kami ingin semuanya
bisa bergerak bersama dengan hati nurani, untuk membantu sesama,”
pungkasnya.
Sementara itu Ernaning menjelaskan, meskipun kerap
kali muncul diberbagai kegiatan terkait dengan pendistribusian bantuan
kepada warga terdampak corona, para Relawan Serangga tidak dibayar.
Secara umum masyarakat Lumajang jiwa sosialnya cukup tinggi, sehingga
berbagai kegiatan yang sudah ia lakukan tersebut, semata-mata hanya
ingin membantu pemerintah dalam memerangi wabah corona. “Kami hanya
ingin memotivasi masyarakat a
gar bermanfaat bagi orang lain dan sekali
lagi kami ini tidak dibayar,” tegasnya.
Pada kesempatan ini
dirinya mengajak masyarakat yang ingin bergabung dalam Relawan Serangga,
untuk segera merapat ke Alun-Alun Barat, tepatnya di selatan Kantor
Perpustakaan Lumajang. “Kalau ada yang ingin bergabung monggo, kami
terbuka, semakin banyak anggota, kami berharap semakin bermanfaat
keberadaan Relawan Serangga untuk sesama,” imbuhnya.
Dalam
talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd., cukup banyak respons dari
para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik
melalui telpon, WA maupun facebook. (YONI
0 Komentar