ARIF WIBOWO: NILAI LUHUR PANCASILA HARUS TERUS KITA GELORAKAN


      Bulan Juni adalah salah satu bulan istimewa bagi bangsa Indonesia, karena di bulan ini Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila (1 Juni 1945). Bulan ini pula sang proklamator Ir. Soekarno juga dilahirkan tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901. Pada bulan Juni pula yakni tanggal 21 Juni 1970, Ir. Soekarno Presiden RI pertama wafat.

IDEOLOGI PANCASILA
      Perjuangan Ir. Soekarno bersama anak bangsa lainnya dalam memperjuangkan ideologi Pancasila tercatat dalam sejarah Indonesia. Karena itu PDI Perjuangan yang diketuai putrinya Bung Karno, yakni Megawati Soekarnoputri memantapkan untuk memperingati bulan Juni juga sebagai bulan Bung Karno.
      Uniknya lagi di bulan Juni ini pula beberapa pemimpin Indonesia juga dilahirkan. Seperti yang diungkap Ahmad Basarah, politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua MPR RI, yang dimuat di media detiknews terbitan senin 27/03/20, ia mengungkapkan bahwa Bung Karno lahir tanggal 6 Juni, Presiden kedua Soeharto lahir 8 Juni, Presiden ketiga RI BJ Habibie lahir 25 Juni dan Presiden ketujuh Joko Widodo lahir tanggal 21 Juni.
      Terkait dengan momentum bulan Juni ini, Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua komisi II DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, mengungkapkan bahwa PDIP perjuangan memang berkewajiban menggelorakan apa yang menjadi pemikiran, sepak terjang perjuangan bung Karno sebagai pendiri bangsa, terutama sebagai pejuang kemerdekaan dan juga sekaligus sebagai proklamator.
      “Karena itu momentum yang tepat pada peringatan 1 Juni sebagai hari kelahiran Pancasila dan Bung Karno sebagai penggali Pancasila perlu dijelaskan kepada masyarakat luas bahwa ada faktor sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh bangsa ini. Apalagi negara sudah memutuskan bahwa 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila,” ujar Arif saat diwawancarai Radio Semeru FM usai menghadiri rapat konsolidasi DPC PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan Lumajang, Kamis (4/6).

GELORAKAN NILAI LUHUR PANCASILA
      Lebih lanjut Arif berharap, pada aspek nilai-nilai yang mencerminkan pendirian bangsa, mencerminkan hal yang mendasar dari bangsa ini, antara lai menyangkut keberagaman, keharmonisan, dan kehidupan bergotong-royong, tidak hanya menjadi semangat, namun bisa menjadi cerminan kehidupan sehari-hari.
      Ketika ditanya soal semangat dalam rangkaian kegiatan hari lahir Pancasila, Arif menegaskan bahwa Bung Karno telah menekankan agar kita jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jas Merah). Karena itu menurutnya apa yang menjadi semangat dasar pendirian negara ini dan apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa ini harus selalu digelorakan dan diingatkan kembali. “Kita gelorakan terus, tidak saja kepada generasi muda tapi kepada seluruh masyarakat agar keindonesiaan kita tetap terjaga, agar keindonesiaan kita tetap terawat dan keindonesiaan kita akan jaya selama-lamanya,” imbuhnya.
      Atas dasar semangat menggelorakan nilai luhur bangsa Indonesia itulah, menurut Arif, PDI Perjuangan memiliki moto "Solid Bergerak untuk Indonesia Raya". PDI Perjuangan salah satu partai politik yang memiliki komitmen kuat untuk berdisiplin secara serius terus menerus berkelanjutan memperjuangkan nilai-nilai yang menjadi dasar pendirian negara Indonesia. “Kita mengajak fastabiqul khoirot (berlomba lomba melakukan kebaikan), menggelorakan kebaikan bersama untuk semua dengan kegotong-royongan yang merupakan substansi dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri,” jelasnya.


SERIKAT PETANI LUMAJANG VS PERHUTANI
      Karena PDI Perjuangan dikenal dengan partai pembela rakyat, reporter Semeru FM Hariyanto sempat menanyakan kepada Arif Wibowo tentang sikap PDI Perjuangan terkait sengketa lahan antara Perhutani dengan warga petani di Lumajang yang tergabung dalam organisasi Serikat Petani Lumajang (SPL). Reporter Semeru FM mengatakan bahwa Perhutani mengklaim lahan yang ada di Gucialit, Senduro, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, dan beberapa wilayah lain yang telah digarap warga selama puluhan tahun. Namun nasalah ini belum kelar hingga kini.
      Menjawab pertanyaan tersebut, Arif mengatakan pihaknya akan melindungi hak-hak rakyat atas tanah tersebut, sepanjang dari sisi sejarah dan sosialnya lahan tersebut memang pantas menjadi haknya rakyat. Jika itu terbukti, maka sikap PDI Perjuangan jelas membela kepentingan rakyat.
      Sebagai partai pembela rakyat, PDI Perjuangan harus membimbing dan mendidik untuk berjuang bersama bergotong royong untuk membela kepentingan rakyat. Arif berujar akan mengkomuniksikan dengan Perhutani menyangkut kebijakan tentang pelepasan hak tanah atas kawasan yang diklaim oleh Perhutani. Pihaknya juga akan mencari tahu duduk persoalannya sehingga nantinya bisa diupayakan agar lahan tersebut bisa dikelola rakyat, namun tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang diatur seperti tidak boleh diperjualbelikan atau tidak boleh berpindah tangan. (TEGUH EKAJA)

Posting Komentar

0 Komentar