AGUS SETIAWAN, SE: INGAT, JANGAN BERLEBIHAN DALAM MARKETING BISNIS ONLINE



     Bisnis online adalah kegiatan bisnis yang dilakukan di dunia maya dengan bantuan internet. Menjalankan bisnis online memerlukan media online sebagai wahana berbisnis. Media online seperti website, blog, jejaring sosial maupun toko online dapat dijadikan penggerak bisnis. Aktivitas pemesanan, transaksi, pembayaran, konfirmasi, konsultasi semua kini dapat dilakukan secara mudah dengan online.
     Agus Setiawan, SE, seorang pakar ekonomi yang juga pengusaha sukses Lumajang saat talkshow di Radio Semeru FM yang dipandu Hariyanto, S.Pd, Sabtu (20/6) menjlentrehkan begitu banyak hal tentang bisnis online ini. Menurut Setiawan, bisnis online memiliki prinsip yang sama dengan bisnis offline atau konvensional  karena tetap harus ada barang maupun jasa yang nanti akan diperjual belikan. Hanya saja dalam bisnis online berbagai kegiatan konvensional mulai digantikan dengan media online, seperti dalam hal pemasaran dan promosi.
     “Kalau konvensional kita masih mau buka toko dengan cost yang mahal, kita masih bertatap muka, kita mesti beli persediaan barang (inventory) yang banyak sehingga kita butuh modal besar,”  ujar Setiawan.  Menurutnya bisnis online mendisrupsi masalah tersebut, artinya dalam berjualan online tidak perlu modal yang sangat besar untuk mendirikan toko dan tidak perlu persediaan barang yang sangat banyak.
     Setiawan mencontohkan beberapa bisnis online yang biasa diterapkan di antaranya bisnis menjual software, kursus online, jasa website, marketplace, toko online (online shop),  affiliate marketing, youtuber, content creator atau content writer, videografer online, jasa desain online, MLM online dan trading forex.

JANGAN BERLEBIHAN DALAM MARKETING BISNIS ONLINE

     Semua bisnis baik konvensional maupun  online memerlukan marketing dalam memasarkan barang dan jasanya. Namun demikian Setiawan mengingatkan agar kita tidak berlebihan dalam marketing bisnis online, karena bisa jadi marketing yang berlebihan justru akan mematikan bisnis online tersebut.
     Bagaiman bisa begitu? Setiawan mencontohkan kebiasaan pebisnis online yang mencoba memasarkan produk dan jasanya di Facebook (FB). Di FB terlalu banyak marketingnya,  bahkan ada yang punya akun hanya untuk marketing. Ini menurutnya  justru kurang baik, karena   akan menciptakan kebosanan.
     Masyarakat apabila melihat akun Facebook ataupun Instagram yang terlalu banyak marketingnya akan merasa bosan dan tidak akan menggubrisnya. “Biasanya mereka langsung diunfollow atau memutus pertemanan,”  ujar Setiawan.
     “Saya pernah membaca sebuah buku yang berjudul unmarketing, di mana kita tidak boleh melakukan marketing terlalu berlebihan sehingga menimbulkan kebosanan yang membuat mereka tidak mau follow kita dan bahkan tidak mau melihat produk dari kita,” imbuhnya.
     Hal ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain affiliate marketing dan MLM. Bahkan marketingnya pun sepertinya terlalu merendahkan,  seolah mereka adalah pemain bisnis online yang sudah ngetop.  “Saya sering membaca di akun Facebook temen-temen itu kurang enak untuk dibaca, seolah-olah mereka sudah sukses dan mereka lebih tahu bisnis,” ujar Setiawan.

BERAGAM MARKETING BISNIS ONLINE


     Lebih lanjut Setiawan mengungkapkan adanya  beberapa marketing atau pemasaran dalam bisnis online. Yang pertama,  pemasaran internet atau pemasaran elektronik (internet marketing/e-marketing). Ini adalah segala upaya yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media elektronik atau internet. Contohnhya melalui email marketing, google adsense, facebook adsense, instagram adsense, coupon atau voucher online dan juga  online shop.
      Selain pemasaran internet atau pemasaran elektronik, era saat ini juga dikenal dengan digital marketing. Digital marketing sejatinya ujar Setiawan merupakan aktivitas promosi baik itu untuk sebuah brand maupun produk dengan  menggunakan media elektronik (digital).
     “Puluhan tahun silam media digital marketing sangatlah terbatas, misalnya televisi atau radio yang hanya dapat menyampaikan informasi secara satu arah.  Namun dengan hadirnya teknologi digital, maka secara signifikan cara bisnis memasarkan produknya juga berubah yakni menggunakan omnichannel, multi-format, multi-platform,” ungkapnya. Contoh digital marketing era saat ini di antaranya  marketplace, E-commerce, online shop, videotron, mobile marketing, email marketing, dan lain-lain.
     Selain itu,  saat ini kita juga mengenal yang namanya Search Engine Optimization (SEO) atau juga Search Engine Narketing (SEM). Dengan memanfaatkan metode ini,  maka setiap orang yang membuka internet dengan kata kunci pencarian tertentu maka di antaranya akan menuju kepada iklan yang kita tawarkan. Contoh link building, yaitu teknik agar website lain memberikan link atau tautan ke website kita. Dengan demikian setiap ada yang membuka website tersebut,  juga mendapat tawaran untuk membuka website kita sesuai dengan konten yang dibutuhkan.
     Ada juga review product yang berisi ulasan tentang produk dan jasa yang dipasarkan,  yang mungkin sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Dan kita juga mengenal landing page,  yakni satu halaman tertentu dalam website atau laman yang khusus memberi informasi detail dan spesifikasi produk atau jasa yang ditawankan.


ERA DIGITALISASI BISNIS


     Sekarang dalam bisnis eranya sudah berubah. Menurut Setiawan,  era disrupsi ekonomi  yakni peralihan berbagai kegiatan ekonomi dari konvensional ke era digital,  memunculkan banyak perusahaan start up dan aplikasi. Dengan aplikasi tertentu kita bisa terhubung dengan pasar baik itu produsen maupun konsumennya.
     “Era disrupsi ini akhirnya membuat munculnya jenis bisnis yang baru,  yaitu sistem ekonomi di mana ada peralihan dari capital kepada perorangan. Kalau dulu kita harus buka toko yang besar, harus punya pabrik, harus punya modal yang sangat besar,  atau lebih punya inventory yang sangat besar untuk berjualan, namun sekarang kita bisa terhubung langsung ke seluruh pasar dan pembeli hanya melalui seluler dengan bisnis online tersebut,” ujarnya. 
     Dengan semakin,  banyaknya pengguna internet yang sekarang sudah mencapai miliaran orang, kita bisa terhubung langsung kepada seluruh pangsa pasar baik itu lokal, nasional dan global.  Maka peluang berbisnis di internet tentu sangat menarik.
     ”Oleh karena itu pada teman-teman semua jangan kecil hati, coba sekarang belajar mengetahui tentang internet, ketahui tentang bisnis online atau bila anda punya bisnis konvensional maka bisa langsung di online-kan. Kalau Anda tidak bisa membangun bisnis online sendiri, gunakan jasa pihak ketiga yang bisa membantu kita membangun toko online,” ungkap Setiawan.
     Dengan bisnis online,  apa pun bisa dilakukan. Misalnya  kalau tidak punya produk yang ditawarkan,   maka bisa menjadi afiliasi  menawarkan produk orang lain. “Ada sistem dropshopping di mana Anda bisa membeli barang orang dan langsung jual ke orang lain pula   seolah-olah barang tersebut adalah barang Anda sendiri,” terang Setiawan.
     Setiawan menganjurkan kepada yang terjun ke bisnis online untuk belajar tentang internet marketing, belajar internet digital marketing, tentang influencer marketing, tentang aplikasi e-commerce. “Dengan memahami semua itu, maka  akan menarik Anda untuk bisa atau memulai berbisnis online. Bisnis online sangat menarik, pasarnya sangat terbuka lebar dan peluang untuk berhasil tentu sangat besar,” tegas Setiawan.
     Pada akhir  perbincangan di acara talkshow ‘Ngopi Bareng Setiawan’ di Radio Semeru FM, ada pertanyaan yang menggelitik Setiawan selaku nara sumber. Ada pendengar yang bertanya siapa sih Setiawan ini sehingga rela membagikan pengalamanmya dan membagi tips serta mengajak pendengar untuk melakukan bisnis. "Luar biasa, Pak Setiawan ini loman banget berbagi ilmu. Senang banget mendengarkan penjelasannya", ujarnya 
     Setiawan pun menjelaskan bahwa di setiap kota selain mereka melakukan pelayanan publik,  salah satu tugasnya adalah membuat masyarakat sejahtera. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, harus banyak orang yang ikut terlibat di dalamnya, salah satunya orang yang memang memiliki pengalaman lebih termasuk dirinya.
     “Saya kebetulan punya pengalaman bisnis dan tentu saya mengajak teman-teman semua untuk ikut berhasil, ikut maju dan ikut merasakan bagaimana serunya berbisnis. Berbisnis online tidak perlu modal besar,  tapi hanya perlu keahlian. Tentunya dengan kita menerapkan online seperti yang saya sebutkan tadi,” ujar Setiawan.
     Setiwan menambahkn bahwa Indonesia membutuhkan banyak pengusaha muda, Indonesia butuh banyak wirausaha yang menjadi sumber pendapatan negara dari pajak.   Kalau tidak banyak  pebisnis, maka pajak yang diperoleh pun tidak banyak, padahal pajak adalah bahan bakar bagi pembangunan Indonesia.
     “Pada kawan-kawan muda semua jangan takut untuk memulai usaha, jangan takut untuk memulai bisnis. Bisnis bisa sangat menarik dan insya Allah kita bisa menemukan kesuksesan di sana,” pungkasnya. (TEGUHEKAJA)

Posting Komentar

0 Komentar