FRAKSI PDI PERJUANGAN DESAK PIMPINAN DPRD POTONG ANGGARAN PERJALANAN DINAS UNTUK BANTU DAMPAK CORONA

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Lumajang mendesak pimpinan DPRD untuk memangkas atau memotong anggaran perjalanan dinas dan bimbingan teknis (Bimtek) anggota Dewan, dan mengalihkannya untuk digunakan membantu warga yang terdampak corona.
Pernyataan sikap itu disampaikan kepada pers di kantor Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Lumajang, Jumat (17/4). Empat anggota fraksi yang hadir adalah Yudha Aji Kusuma, SH (ketua fraksi), Bukasan, S.Pd, M.M (anggota fraksi yang juga wakil ketua DPRD), Supratman, SH (anggota fraksi yang juga ketua Komisi D), dan Drs. Saiful Anam, M.Pd (bendahara fraksi). Lima anggota fraksi lain tidak bisa hadir karena sedang melaksanakan kegiatan membagi masker dan sembako di daerahnya masing-masing. Mereka adalah Lancar Budi Utomo, Zaenal Abidin, SH, Karnadi, Mustainul Umam, S.Pd, S.H, dan Buari.
Supratman menegaskan, pengalihan anggaran tersebut terutama untuk membantu kebutuhan pangan warga terdampak corona, karena dalam situasi saat ini yang paling dibutuhkan adalah beras. Banyak warga yang menganggur atau tidak bekerja, dagangannya tidak laku, padahal setiap hari mereka butuh makan.
Ia menambahkan, anggaran yang dialihkan tersebut nantinya tetap diawasi anggota Dewan pemanfaannya untuk dibelikan sembako dan dibagikan kepada warga di daerah pilihannya masing-masing. Anggota DPRD harus ikut mengawasi pendistribusiannya sehingga tepat sasaran, terutama untuk warga yang terdampak darurat corona yang tidak tercover oleh pemberian bantuan yang dihimpun Pemda Lumajang.
     “Pengalihan pos anggaran ini sesuai dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk memangkas anggaran perjalanan dinas untuk membantu menangani wabah corona,” ujar Supratman.
Pengalihan pos anggaran ini, kata Supratman, paling tidak untuk anggaran selama 3 bulan, mulai Maret hingga Mei, mengingat saat ini anggota Dewan tidak mungkin melakukan perjalanan dinas atau melakukan kegiatan Bimtek selama darurat corona.
Lebih lanjut Supratman mengatakan bahwa yang banyak terdampak darurat corona ini adalah mereka yang bekerja di bidang jasa. Agar datanya jelas dan tepat, dia minta ketua RT dan RW mendata warganya yang terdampak corona tersebut untuk diajukan sebagai penerima bantuan melalui desanya masing-masing.
     Dalam kesempatan yang sama, ketua Fraksi PDI Perjuangan Yudha Adji Kusuma, SH mengatakan akan berkoordinsi dengan fraksi-fraksi lain agar pernyataan sikap Fraksi PDI Perjuangan ini mendapat dukungan dan disetujui oleh pimpinan DPRD. “Saya yakin, 50 anggota dewan Insya Allah menyetujui, karena ini demi masyarakat. Wong cilik yang mulai mbengok tentu harus segera direspons,” ujarnya optimis. Ia menambahkan, PDI Perjuangan sebagai partai yang sangat peduli kepada nasib wong cilik, akan terus bersama dan memperjuangkan aspirasi mereka.
Sikap optimis Yudha ini ditimpali oleh Supratman yang mengatakan tidak elok jika anggota Dewan lain tidak berempati pada rakyat yang sedang membutuhkan bantuan. “Tidak beralasan anggota DPRD menolak pengalihan pos anggaran perjalanan dinas ini, karena masyarakat butuh gerakan nyata dari wakilnya di DPRD,” tegasnya.
Terkait dengan rasa empati terhadap rakyat yang terdampak corona ini, Yudha menyatakan bahwa pengurus DPC PDI Perjuangan Lumajang bersama anggota fraksi telah bahu-membahu memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak corona. “Anggaran yang digunakan untuk memberikan bantuan adalah anggaran DPC dan fraksi,” ujar Yudha yang diiyakan bendahara fraksi Saiful Anam.
“Banyak kegiatan terkait pemberian bantuan ini, mulai dari membagikan ribuan masker hingga sembako. Kami juga mempekerjakan ibu-ibu penjahit untuk membuat masker di kantor DPC. Masker tersebut diberikan ke masing-masing anggota fraksi agar disebarkan kepada masyarakat di daerahnya masing masing,” lanjut Yudha. Dia menegaskan bahwa kader PDI Perjuangan selalu menjadi garda terdepan dalam membela wong cilik.


     Hal senada diungkap H. Bukasan. Menurut dia, graksi PDI Perjuangan paling getol dalam partisipasi mencegah penyebaran corona. Sampai saat ini sudah banyak aksi yang dilakukan terkait darurat corona ini, mulai dari penyemprotan desinfektan ke fasilitas umum yang banyak dikunjungi masyarakat, memberi bantuan tempat cuci tangan, pembagian masker, pembagian sembako, pembagian nasi bungkus untuk abang becak dan lain-lain.
“Anggaran yang disiapkan Pemda tidak akan bisa mencover semua kebutuhan, Rp 30 miliar saja tidak akan cukup," katanya. Karena itu, lanjut Bukasan, pengurus dan fraksi PDI Perjuangan ikut membantu meringankan beban warga dengan berbagai aktivitas sosial tersebut.
Pernyataan sikap Fraksi PDIP ini diharapkan bisa segera terealisasi guna membantu penanganan darurat corona di Lumajang. Jika pengalihan pos anggaran perjalan dinas dan bimtek bisa terealisasi, maka diperkirakan akan terkumpul dana sekitar 3 hingga 4 miliar rupiah.
“Mohon dukungannya, jangan lupa jaga kesehatan dan daya imun tubuh. Patuhi semua anjuran pemerintah termasuk anjuran physical distancing. Kami wakil anda dari Fraksi PDI Perjuangan akan terus bekerja dan berjuang menyuarakan dan mewujudkan apa yang menjadi aspirasi rakyat ” pungkas Supratman mewakili anggota Fraksi PDIP Lumajang.(TEGUH EKAJA).

Posting Komentar

0 Komentar