PEMKAB LUMAJANG TEGASKAN KESETARAAN DISABILITAS LEWAT PERINGATAN HARI DISABILITAS INTERNASIONAL 2025

Lumajang, Suara Semeru - Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 yang digelar di Pendopo Arya Wiraraja, Minggu, 28 Desember 2025. Kegiatan ini mengusung tema Setara Berkarya, Berdaya Tanpa Batas.

Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan penyandang disabilitas harus diposisikan sebagai subjek pembangunan, bukan semata penerima bantuan sosial. Menurut dia, pemenuhan hak penyandang disabilitas merupakan bagian dari kewajiban pemerintah daerah dalam menjamin Standar Pelayanan Minimum (SPM).

“Mereka memiliki hak yang sama atas pelayanan, kesempatan, dan akses kehidupan yang layak. Tidak boleh ada diskriminasi atau marginalisasi,” kata Indah dalam sambutannya.

Sepanjang 2025, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P3A) menyalurkan berbagai bantuan alat bantu disabilitas. Bantuan tersebut meliputi 66 kursi roda standar, 37 kursi roda khusus cerebral palsy, 70 kaki palsu, serta dua tangan palsu. Selain itu, bantuan asistensi untuk penyandang disabilitas berat telah direalisasikan kepada 73 orang dari total 113 pengajuan.

Pemkab Lumajang juga menyalurkan bantuan sosial melalui sejumlah program nasional. Program Keluarga Harapan (PKH) diberikan kepada 468 penyandang disabilitas, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 1.652 jiwa, serta Bantuan Iuran Kesehatan (PBI) kepada 1.645 jiwa.

Dari total 4.427 penyandang disabilitas yang tercatat di Kabupaten Lumajang, sebanyak 1.983 orang atau sekitar 52,74 persen telah menerima bantuan sosial. Indah menyebut pemerintah daerah menargetkan pemenuhan aksesibilitas dan hak penyandang disabilitas secara menyeluruh melalui sinergi anggaran daerah dan pusat.

“Pendanaan dilakukan melalui kolaborasi APBD kabupaten, APBD provinsi, dan APBN,” ujarnya.

Selain bantuan sosial, pemerintah daerah mendorong program pemberdayaan berkelanjutan. Sejumlah pelatihan keterampilan, seperti menjahit, kewirausahaan, pijat terapi, dan keterampilan mandiri lainnya disiapkan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

Indah menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data agar program tepat sasaran. Ia juga mendorong keterlibatan keluarga, komunitas, dan lembaga sosial dalam mendukung pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah daerah juga memberikan apresiasi kepada atlet paralimpik Lumajang yang berprestasi pada Kejuaraan Paralimpik Provinsi Jawa Timur 2025. Abdul Rojak meraih medali perak cabang lompat jauh, Mudiyono meraih emas lempar lembing, sementara Ahmad Farid menyabet dua medali emas pada nomor lari 800 meter dan 1.500 meter.

Menurut Indah, prestasi para atlet tersebut menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berprestasi dan berkontribusi bagi daerah.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 ini menjadi penegasan bahwa penyandang disabilitas merupakan bagian dari pembangunan Kabupaten Lumajang dan berhak atas layanan publik yang setara serta kesempatan untuk berkarya secara mandiri.( hari )

Posting Komentar

0 Komentar