Lumajang, Suara Semeru - Pemerintah Kabupaten Lumajang menempatkan kolaborasi dengan kalangan akademisi sebagai salah satu strategi utama dalam menjawab tantangan pembangunan daerah yang semakin kompleks. Komitmen tersebut ditegaskan Bupati Lumajang, Indah Amperawati, dalam Sarasehan Nasional Refleksi Akhir Tahun Forum Perguruan Tinggi Swasta (FPTS) Lumajang di Pendopo Arya Wiraraja, 24 Desember 2025.
Menurut
Indah, forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan kebutuhan
pembangunan daerah dengan kapasitas keilmuan perguruan tinggi. Ia menilai
akademisi tidak hanya berperan sebagai mitra diskusi, tetapi juga sebagai
penggerak solusi berbasis riset yang relevan dengan kondisi lokal Lumajang.
“Sarasehan
ini kami harapkan menjadi titik temu antara kebutuhan riil daerah dengan
pemikiran akademis. Lumajang membutuhkan gagasan dan inovasi yang lahir dari
kajian ilmiah untuk menjawab persoalan di lapangan,” kata Indah.
Sejalan
dengan tema Kerja Sama FPTS dan Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Tata
Kelola Ketahanan Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten
Lumajang mendorong optimalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi agar lebih membumi
dan berdampak langsung bagi masyarakat. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat diharapkan terarah pada persoalan konkret yang dihadapi daerah.
Indah
memaparkan sejumlah isu strategis yang membutuhkan kontribusi pemikiran
akademisi, antara lain penguatan tata kelola pemerintahan yang efisien dan
transparan, pengembangan sistem deteksi dini gangguan ketenteraman dan
ketertiban masyarakat, serta pemerataan infrastruktur dasar yang disertai
mitigasi bencana berbasis riset. Hal ini dinilai penting mengingat karakter
wilayah Lumajang yang memiliki potensi risiko bencana.
Selain itu,
optimalisasi potensi ekonomi lokal juga menjadi perhatian. Pemerintah daerah
mendorong keterlibatan akademisi dalam penguatan sektor unggulan daerah,
termasuk penetapan Produk Unggulan Daerah (PUD) sesuai amanat Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014, agar pengembangan ekonomi memiliki arah yang
jelas dan berbasis data.
Isu
kerawanan sosial dan pangan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia
turut menjadi fokus pembangunan daerah. Indah menilai dukungan riset dan
pengabdian dari perguruan tinggi diperlukan untuk memperkuat kebijakan publik
agar intervensi pemerintah lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Menutup
sambutannya, Indah mengajak akademisi yang tergabung dalam FPTS Lumajang
menjadikan isu-isu strategis daerah sebagai objek penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat menghasilkan
rekomendasi kebijakan berbasis data yang aplikatif dan kontekstual.
“Dengan
sinergi pemerintah daerah dan perguruan tinggi, kami optimistis Lumajang dapat
membangun kebijakan yang lebih kuat, tepat sasaran, dan berkelanjutan demi
kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.( hari )

0 Komentar