Lumajang, Suara Semeru - Sejumlah alat Early Warning System (EWS) penunjang mitigasi bencana Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami kerusakan, kondisi tersebut membuat kesiapan mitigasi bencana di lereng Gunung Semeru berada di ujung tanduk dan semakin menambah risiko.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Lumajang, Isnugroho, S.Sos, menyampaikan kerusakan alat EWS tersebut membuat
masyarakat di wilayah rawan bencana tidak bisa menerima peringatan dini, ketika
terjadi erupsi maupun banjir lahar dingin Gunung Semeru.
“Sehingga masyarakat sulit merespon dengan cepat, jika
sewaktu-waktu ada bencana, unit EWS tersebut sebelumnya terpasang di Desa
Sumberurip dan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan rusaknya karena kena
erupsi Gunung Semeru kemarin, dan alatnya berupa 2 unit sirine,” ungkapnya.
Selain itu, kerusakan alat juga terjadi pada kamera CCTV
milik BPBD yang digunakan untuk memantau aktivitas Gunung Semeru yang terpasang
di 8 titik lokasi berbeda, satu unit pemancar Radio, untuk alat komunikasi juga
rusak parah setelah disapu awan panas.
“Sementara kita mengandalkan komunikasi via HP kepada tim di
lapangan dan warga, semua kerusakan sudah dilaporkan Bupati Lumajang kepada
Deputi 1 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” pungkasnya. (yon)

0 Komentar