Lumajang, Suara Semeru - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus
meneguhkan komitmennya membangun ekonomi yang inklusif dan adaptif terhadap
perubahan zaman. Melalui peluncuran Wi-Fi Publik Kelurahan, Lumajang menapaki
babak baru dalam perjalanan transformasi digital yang tidak hanya menghadirkan
koneksi internet gratis, tetapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi
masyarakat berbasis teknologi.
Program yang diresmikan oleh Wakil Bupati Lumajang, Mas
Yudha Adji Kusuma, di Halaman Barat Stadion Semeru, 9 November 2025, menjadi simbol nyata bahwa digitalisasi bukan
semata proyek infrastruktur, melainkan strategi pembangunan manusia dan ekonomi
rakyat.
“Wi-Fi publik adalah jembatan menuju kemandirian ekonomi
masyarakat. Melalui akses internet yang merata, warga bisa belajar, berinovasi,
dan memasarkan produk secara digital. Di sinilah kita membangun fondasi ekonomi
baru berbasis kreativitas dan teknologi,” ujar Mas Yudha.
Wi-Fi publik yang kini tersebar di berbagai titik kelurahan
berfungsi sebagai ruang akselerasi ekonomi digital rakyat. Pelaku UMKM dapat
memanfaatkan konektivitas ini untuk mengembangkan usaha, memperluas jangkauan
pasar melalui e-commerce, hingga mempelajari strategi pemasaran daring.
Sementara itu, generasi muda dapat menggunakan akses ini
untuk menimba ilmu, mengasah keterampilan digital, dan menumbuhkan bisnis
kreatif.
Lebih dari sekadar akses internet, Wi-Fi publik hadir sebagai penggerak
literasi digital masyarakat.
Dengan konektivitas yang merata, warga memiliki peluang yang
sama untuk meningkatkan kompetensi, mengakses informasi publik, dan memperluas
jejaring ekonomi. Pembangunan digital yang dilakukan Pemkab Lumajang diarahkan
untuk melahirkan masyarakat yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga
produktif dan inovatif.
Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyiapkan
21 titik Wi-Fi publik di 7 kelurahan se-Kecamatan Lumajang, disusul perluasan
layanan di 57 desa, dan 141 desa lainnya akan terkoneksi pada 2026. Langkah ini
merupakan bagian dari visi besar “Lumajang Terkoneksi dan Cerdas Digital.”
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang,
Mustaqim, Wi-Fi publik menjadi instrumen penting untuk menciptakan pemerataan
digital dan memperkuat daya saing ekonomi lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa teknologi hadir di tengah
masyarakat bukan sekadar hiburan, tapi sebagai sarana untuk belajar,
berinovasi, dan meningkatkan kesejahteraan. Setiap koneksi internet adalah
peluang untuk tumbuh,” jelas Mustaqim.
Melalui kebijakan digitalisasi yang terarah, Pemkab Lumajang
tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga ekosistem ekonomi digital yang berpihak
pada rakyat. Pemerintah mendorong agar setiap titik Wi-Fi publik dapat menjadi
pusat aktivitas produktif, mulai dari pelatihan digital marketing, kolaborasi
komunitas kreatif, hingga tempat belajar daring bagi pelajar dan wirausahawan
muda.
Program ini juga menjadi instrumen untuk meningkatkan Indeks
Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di tingkat daerah. IMDI bukan sekadar
indikator, tetapi cerminan sejauh mana masyarakat mampu memanfaatkan teknologi
untuk meningkatkan taraf hidup, memperkuat konektivitas sosial, dan memperluas
akses ekonomi.
Wi-Fi publik menjadi simbol bahwa kemajuan digital adalah
hak setiap warga, dan pemerintah hadir memastikan akses yang setara. Dengan
fondasi digital yang kuat, Lumajang tengah membangun arah baru menuju kemandirian
ekonomi lokal, pertumbuhan UMKM berbasis teknologi, dan masyarakat cerdas
digital yang berdaya saing nasional.
Transformasi digital Lumajang kini tidak lagi sebatas
slogan. Ia telah menjelma menjadi gerakan nyata yang menghubungkan potensi
rakyat dengan peluang masa depan. ( har )

0 Komentar