Lumajang Suara Semeru - Setelah tanggul Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, jebol akibat hujan ekstrem, Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bergerak cepat. Sejak Kamis, 6 November 2025, ia turun langsung ke lokasi untuk memastikan penanganan dilakukan secara terukur dan berbasis data teknis.
“Tanggul ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal
keselamatan warga dan ketahanan pangan,” kata Indah saat meninjau lokasi.
Kerusakan teridentifikasi di tanggul sisi kanan sepanjang
150 meter dengan tinggi 6 meter, serta beberapa titik kritis di sekitar
jembatan dan area mushola. Data teknis dari PUSDA Jawa Timur dan BBWS Brantas
menjadi dasar penyusunan prioritas perbaikan.
Pemerintah daerah memobilisasi tiga alat berat dari PUSDA,
BBWS, dan penambang lokal. BPBD Lumajang memastikan pasokan logistik dan bahan
bakar terpenuhi agar pekerjaan tak terhenti di tengah jalan.
Di lapangan, warga bergotong royong membangun tanggul
sementara dan menata jalur darurat. “Kami kerja sama dengan warga agar proses
ini cepat. Pemerintah bantu alat dan bahan, warga bantu tenaga,” ujar Indah.
Kini, hasil awal mulai terlihat. Akses jalan utama menuju
desa kembali terbuka, arus sungai berhasil dialihkan, dan tanggul darurat di
beberapa titik sudah berdiri. Sekitar 30 hektar lahan pertanian yang sempat
terendam pun mulai bisa digarap kembali.
Indah menegaskan, langkah cepat ini bukan hanya reaksi
sesaat, tetapi bagian dari strategi mitigasi bencana jangka panjang. “Setiap
kejadian jadi pelajaran. Kita harus membangun sistem tangguh menghadapi iklim
yang makin ekstrem,” pungkasnya. (har)

0 Komentar