Lumajang, Suara Semeru - Pergantian nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sejak perubahan nama itu resmi diberlakukan, arus wisatawan termasuk dari mancanegara mengalami peningkatan signifikan.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya,
Denny Michels Adlan, menjelaskan bahwa usulan pergantian nama stasiun telah
disetujui dan tengah difinalisasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan.
“Usulan (pergantian nama stasiun) sudah mendapat respons
sangat mendukung. Nama stasiun adalah simbol daerah, dan Lumajang pantas
mendapatkan nama itu,” kata Denny dalam keterangan tertulis, Minggu
(10/8/2025).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyambut baik perubahan
nama tersebut. Ia menilai langkah ini penting untuk membangun citra dan
identitas Lumajang di mata masyarakat luas.
Selama ini wisatawan luar kota maupun mancanegara yang
datang ke Lumajang melalui Stasiun Klakah tidak benar-benar tahu bahwa mereka
sudah sampai di Lumajang. Dengan pergantian nama ini, Lumajang bisa semakin
dikenal,” ujar Indah.
Ia menambahkan, kini masyarakat tak perlu lagi menyebut
“turun di Klakah” saat menuju Lumajang.“Sekarang cukup pesan tiketnya langsung
ke Stasiun Lumajang,” katanya.Wisatawan Naik 40 Persen
Indah mengungkapkan, sejak pergantian nama tersebut, jumlah
penumpang meningkat sekitar 40 persen. Lonjakan itu berasal dari pelancong
domestik maupun wisatawan mancanegara yang kini menjadikan Lumajang sebagai
destinasi persinggahan utama di Jawa Timur.
“Pergantian nama ini bukan hanya soal identitas, tapi simbol
kebangkitan daerah. Kini Stasiun Lumajang menjadi pintu gerbang bagi wisatawan
untuk mengenal potensi Lumajang lebih dekat,” ucap Indah, Rabu (15/10/2025).
Data PT KAI Daop IX Jember menunjukkan peningkatan arus
penumpang terjadi setelah stasiun direvitalisasi dan dilengkapi berbagai
fasilitas baru. Kini, Stasiun Lumajang menjadi titik turun favorit bagi
wisatawan yang hendak berkunjung ke Air Terjun Tumpak Sewu, Puncak B29, dan
Ranu Pane, pintu masuk menuju Gunung Semeru.Ekonomi Lokal Ikut Tumbuh
Dampak positif juga dirasakan masyarakat sekitar. Pelaku
UMKM, warung, penginapan, hingga penyedia jasa transportasi lokal mengalami
peningkatan pendapatan sejak pergantian nama stasiun diberlakukan.
“Setiap perbaikan fasilitas publik adalah kesempatan untuk
mendukung ekonomi warga. Dari stasiun ini, wisatawan bisa menikmati keindahan
Lumajang sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Indah. ( har
)
0 Komentar