Dalam
kesempatan itu, Bunda Indah mengajak ribuan jamaah mendoakan kafilah Musabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) Lumajang yang akan berlaga di tingkat provinsi. Ia
berharap para peserta dapat meraih prestasi terbaik dan mengharumkan nama
daerah.
“Kepedulian
sosial dan doa bersama ini adalah cerminan ajaran Rasulullah SAW yang
menekankan kasih sayang, kepedulian, dan upaya membangun generasi Qur’ani,”
ujarnya.
Bunda Indah
juga menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi keagamaan,
melainkan momentum strategis untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan
sehari-hari.
“Nabi
Muhammad SAW adalah pribadi yang jujur, amanah, peduli, dan selalu mengutamakan
musyawarah. Nilai-nilai luhur beliau tetap relevan menghadapi tantangan zaman
modern,” katanya.
Ia
menambahkan, nilai teladan Rasulullah dapat menjadi fondasi dalam menjaga
persatuan, memperkuat kerukunan, dan membangun masyarakat yang damai.
Peringatan
Maulid Nabi di Masjid Agung KH Anas Mahfudz sekaligus mempererat silaturahmi
antara pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga Lumajang. Acara
ditutup dengan doa bersama agar Lumajang senantiasa aman, sejahtera, dan
diberkahi Allah SWT. (har)
0 Komentar