Lumajang, Suara
Semeru - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Lumajang dalam
beberapa waktu terakhir menyebabkan genangan air di berbagai titik, bahkan tak
sedikit yang terdampak banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. Meski kondisi
ini menjadi tantangan tahunan, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan
masyarakat untuk mengurangi risikonya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang,
Hertutik, mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga
lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan dari rumah sendiri.
"Kita bisa mulai dari hal paling sederhana yang semua
orang bisa lakukan, yaitu membuang sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah
sembarangan, apalagi ke saluran air atau gorong-gorong yang bisa menyumbat
aliran," ujar Hertutik.
Menurutnya, banjir bukan semata-mata karena faktor alam,
tetapi juga akibat minimnya kesadaran manusia dalam merawat lingkungan. Ia
menegaskan, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi
tanggung jawab bersama.
"Kita menjaga lingkungan, jaga kebersihannya,
InsyaAllah alam juga akan menjaga kita," tambahnya penuh semangat.
Lebih lanjut, Hertutik juga mendorong masyarakat untuk
melakukan langkah nyata lain seperti membuat sumur resapan dan lubang biopori
di pekarangan rumah. Menurutnya, cara ini tidak hanya membantu mengurangi
genangan air saat hujan, tetapi juga berkontribusi dalam konservasi air tanah.
"Sumur resapan dan biopori sangat bermanfaat sebagai
asupan air dalam tanah. Ini solusi jangka panjang yang bisa kita lakukan secara
kolektif," jelasnya.
Melalui edukasi ini, DLH Kabupaten Lumajang berharap
tercipta kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam. Banjir
memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun dengan langkah-langkah sederhana
dan konsisten, dampaknya bisa ditekan.(Hariyanto)
Editor : Roni
0 Komentar