BUNDA INDAH DAN MAS YUDHA, JALANI UPACARA SERTIJAB SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI LUMAJANG PERIODE 2025-2030

Foto : Dok. Suara Semeru

     Lumajang, Suara Semeru - Bunda Indah Amperawati dan Mas Yudha Adji Kusuma, pada Kamis 6 Maret 2025, menjalani upacara serah terima jabatan atau sertijab, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lumajang periode 2025-2030, upacara sertijab ini berlangsung di Pendopo Arya Wiraraja.

     Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari pelantikan kepala daerah hasil pilkada 2024, sertijab ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni atau Bunda Yuyun dan Bupati Lumajang Bunda Indah Amperawati.

     Bunda Indah pada kesempatan tersebut mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah mensukseskan jalannya perhelatan pesta demokrasi, sehingga Lumajang aman dan kondusif.

     “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua yang terlibat dalam suksesnya pilkada kemarin,” ungkapnya, Kamis 06 Maret 2025.

     Usai pelaksanaan sertijab, acara dilanjutkan dengan agenda Rapat Paripurna yang digelar oleh DPRD Kabupaten Lumajang, dalam rapat ini, Bupati Lumajang menyampaikan visi – misi masa jabatan tahun 2025-2030.

     Adapun visi yang disampaikan yaitu terwujudnya Kabupaten Lumajang yang Amanah, Manusiawi dan Berkeadilan (AMAN).

     Sementara untuk misi mewujudkan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan melalui pemberdayaan komunitas, inovasi teknologi, dan peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi.

     Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang adil, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan sosial. Mengembangkan sistem tata kelola yang berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas dan inovatif.

     Membangun lingkungan yang aman dan stabil dengan mempromosikan keadilan sosial, ekonomi, dan politik di seluruh wilayah.

     “Mewujudkan ketahanan daerah yang tangguh melalui penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan ketahanan pangan sesuai dengan program pemerintah pusat,” tambahnya.

     Berikut sejumlah misi Bunda Indah – Mas Yudha yang akan menjadi prioritas, yakni honor guru non NIP (negeri dan swasta) sebesar Rp 600.000 s/d Rp 1.500.000 (KB, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs) dan operator sekolah.

     Tunjangan guru ngaji (ditambah BPJS Ketenagakerjaan) dan Marbot. Semua ibu melahirkan gratis. Dana dusun 100 juta-300 juta/tahun dan free hotspot area di tiap-tiap desa dan penerangan jalan umum (PJU). Menaikkan honor RT, RW, BPD, Perangkat Desa dan melindungi dengan asuransi BPJS Ketenagakerjaan serta menaikkan insentif kader KB (Keluarga Berencana).

     Santunan uang duka kematian 1 juta dan diantarkan langsung ke rumah. Seragam gratis untuk seluruh siswa sekolah negeri/swasta/madrasah dan beasiswa mahasiswa tidak mampu serta beasiswa santri kader ulama (BSKU). Menaikkan dana operasional Posyandu Rp 18 juta/tahun dan peremajaan mobil Ambulance Desa.

     Pelayanan kesehatan gratis dan pengadaan rumah singgah bagi pasien dan keluarga di rumah sakit rujukan di Surabaya, Malang, dan Jember. Pembangunan klinik kesehatan dan ambulance pondok pesantren, serta koperasi pontren. Pembangunan instalasi air bersih di wilayah Utara dan daerah rawan kekurangan air bersih, serta pembangunan Rumah Tidak Layak Huni.

     Pelayanan dan rehabilitasi penyandang masalah kesejahteraan sosial dan difabel. Peningkatan kualitas dan kompetensi angkatan kerja muda, santri, karang taruna, guru, tenaga kesehatan, kepala desa, perangkat desa, badan permusyawaratan desa (BPD), melalui pelatihan workshop dan balai latihan.

     Menaikkan TPP ASN dan honor tenaga kontrak sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Fasilitasi tambahan kuota pupuk subsidi, bantuan saprodi, membangun jalan usaha tani. Program bantuan kelembagaan untuk pondok pesantren, sekolah, tempat ibadah, TPQ/rumah tahfidz, madin serta pegiat seni dan budaya.

     Pemberian bantuan makanan seluruh anak yatim di semua LKSA (panti asuhan) setiap hari. Bantuan modal koperasi berbasis segmen (koperasi wanita, petani, peternak, nelayan, PKL, pedagang pasar, UMKM, dll).

     Pengelolaan dan pengembangan Destinasi Wisata. Pembangunan jalan alternatif tambang, jalan Pasirian-Tempursari, jalan poros desa dan kabupaten dengan standart HOT-MIX serta memfasilitasi perijinan tambang rakyat dalam bentuk koperasi (kecuali kecamatan Tempursari). (Yoni Kristiono)


Editor : Roni


Posting Komentar

0 Komentar