SEGO TAKIR SIMBOL GOTONG ROYONG MASYARAKAT LUMAJANG

 

     Lumajang – Suara Semeru, Festival Sego Takir menjadi penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Lumajang ke 769. Event budaya kaya makna menjadi simbol semangat gotong royong masyarakat Lumajang mewujudkan Lumajang yang terus melaju dan berdaya saing.

     Bunda Yuyun menjelaskan bahwa Kabupaten Lumajang memiliki semangat gotong royong sebagai bagian dari jati diri masyarakat yang harus terus dipelihara dan dikembangkan. Kegiatan ini menjadi inspirasi dan merupakan event tahunan Kabupaten Lumajang yang terus dirawat oleh masyarakat Kelurahan Ditotrunan bertajuk "Festival Sego Takir Sabdo Roso".

     "Mari terus mempererat tali silaturahmi, kesatuan dan menjaga kebelanjutan tradisi budaya yang kaya makna demi keberlangsungan pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Menjadikan Kabupaten Lumajang lebih baik bermartabat dan berdaya saing dengan ikatan kegotong royongan," tuturnya.

     Kalimat "Sego Takir" merupakan jargon Kelurahan Ditotrunan yang memiliki makna "Semangat Gotong Royong Nata lan Mikir". Adapun "Sabdo Roso" adalah frasa dalam bahasa jawa yang berarti kata hati atau ucapan yang tulus.

     Sego Takir adalah sajian dalam hidangan yang mengandung makna kesederhanaan, rasa syukur dan kebersamaan, yang mengingatkan kita semua untuk seslau menjaga kata dan perbuatan untuk membentuk hubungan harmonis antara manusia dan sang pencipta," tuturnya.

     Tema Festival Sego Takir Sabdo Roso pada kegiatan ini dalam rangka mangayu bagya atau menyambut Hari Jadi Lumajang ke 769 yang bertujuan untuk memberikan pesan moral di dalam membangun kebersamaan dalam berpikir dan bertindak, guna mewujudkan Kelurahan Ditotrunan dan Kabupaten Lumajang menjadi lebih aman dan sejahtera.

     Dalam kesempatan tersebut turut menghadirkan para lurah yang pernah memimpin Kelurahan Ditotrunan serta Bupati dan Wakil Bupati Lumajang terdahulu seperti KH. As'at Malik, Bupati Lumajang periode 2015-2018 dan Indah Amperawati Wakil Bupati Lumajang periode 2018-2023.

     Usai acara, masyarakat yang hadir di Pendopo Arya Wiraraja kembul bujono atau makan bersama 1000 Sego Takir yang telah disiapkan oleh warga Kelurahan Ditotrunan sembari menyaksikan indahnya 1000 kembang api untuk menutup penghujung tahun 2024.(red/IT)

 

Editor : Roni

 


Posting Komentar

0 Komentar